Chapter 4 Important

237 27 6
                                    

"Hal kayak itu gak penting-penting amat buat Gege tau"

■■■




"Huacheng..."

"Paan?" Huacheng menatap Lingwen yang memanggilnya tadi. Saat ini Huacheng tengah berada di studio dan sekarang merupakan sesi istirahat, Hexuan, dan Pei Ming berada di luar untuk merokok, sementara Wei Ying pergi membeli makanan, jadinya sekarang hanya ada Huacheng dan Ling Wen di studio.

"Gimana lo jadikan?"

"Udah gue bilang gue gak pro"

Ling Wen menghela nafas berat, sampai saat ini dia belum menemukan accompanistnya, hanya Huacheng satu-satunya orang yang bisa dia ajak saat ini.

"Please... lo bantu gue"

Huacheng memijit pelan pangkal hidungnya, bukan dia tidak mau hanya saja Huacheng jarang menyentuh piano lagi dia takut permainannya akan kaku dan merusak permainan Ling Wen.

"Huacheng ini" Ling Wen menyodorkan beberapa lembar partitur pada Huacheng "Csárdás dari Vittorio Monti"

Huacheng mengambil lembar partitur tersebut meskipun dengan ogah ogahan, "ok, gue terima, tapi kalo gue mainnya gak bagus itu bukan salah gue"

"Makasih..." Ling Wen tersenyum senang mendengar perkataan Huacheng, akhirnya dia mendapatkan pianisnya sendiri.

"Kalo mau Latihan gue gabisa kalo weekend, gue bisanya hari rabu ama selasa"

"ok, sekali lagi makasih yah"

"Yoi, tapi lo yakin ambil Csardas, mayan susah nih buat violinist"

"Dari dulu gue pengen banget mainin ini, Csardas itu indah dan imajinatif, walaupun kelihatannya susah, tapi gak semua part nya dimainin secara cepat, karena temponya juga beda-beda"

"Yooo gue datang" Wei Ying tiba-tiba masuk sambil menenteng kresek yang berisi makanan, hari ini mereka tidak mengorder secara online, karena tidak ada promo katanya, sayang duit nanti rugi.

"Ape nih?" Wei Ying menaruh kresek itu di meja depan sofa yang Huacheng duduki.

"Huacheng bakalan jadi accompanist gue nanti..."

"Eh beneran, kalo gitu bakal liat lagi dong lo mainin piano secara resmi" Wei Ying menyikut Huacheng.

"Yaelah kan yang ikut lomba itu si Ling Wen bukan gue"

"Sama aja, kan lo tampil juga nanti, tenang aja Ling Wen gue bakalan datang, gue ajak gege gue nanti"

"Makasih Wei Ying"

"Sama-sama, btw Huacheng Lian Gege dah tau belom lo itu pianis?"

"Pertama, gue bukan pianis anjir, kedua hal kayak itu gak penting-penting amat buat Gege tau"

"Terserah lo deh"








Huacheng menaiki motornya menuju tempat les Xie Lian, hari ini dia dan Xie Lian sepakat untuk makan malam bersama di restoran yang baru saja buka minggu lalu.

"Huacheng!" Xie Lian memanggil Huacheng dari jauh.

"Gege sini"

Huacheng tersenyum senang melihatnya, Xie Lian dengan cepat menuju Huacheng.

"Kamu udah nunggu lama?"

"Baru aja sampe kok Ge"

Xie Lian mengambil helm yang disodorkan Huacheng dan memakainya, setelah itu dia menaiki motor Huacheng.

Huacheng menarik tangan Xie Lian dan melingkarkannya di pinggangnya, "Peluk yang erat, nanti Gege jatuh"

Xie Lian tersenyum kecil dan menyembunyikan wajahnya di bahu Huacheng, terlalu malu untuk menatap mata Huacheng yang meliriknya melalui spion motor.








"Gimana Ge makanannya enak gak?"

"Hmm lumayan"

"Gak sebanding sih sama masakannya Gege yang sepuluh kali lipat lebih enak"

"Hush, Huacheng ihh ini masih di resto loh nanti kalo ada yang denger gimana"

"Gapapa Ge, aku jago berantem kok"

"Bukan itu poinnya Huacheng" Xie Lian tertawa kecil menanggapinya, melihat tawa Xie Lian sangat menyenangkan bagi Huacheng, dia sangat menyukai bagaimana cara Xie Lian tertawa, dia menyukai saat Xie Lian yang kadang menutup mulutnya dengan anggun ketika tertawa, dia menyukai kerutan kecil ketika Xie Lian tertawa, dia menyukai mata Xie Lian yang menyipit ketika tertawa maupun tersenyum, dia selalu dimabukkan akan hal itu.

"Huacheng ada yang mau kamu certain?"

"Maksudnya Ge?"

"Misalnya kegiatan kamu atau apa?"

"Ohh, gak ada sih, mash Itu-itu aja, ngeband, manggung sana sini, ngeband lagi, main game sama Binghe, tapi dari semua itu yang paling aku suka sih yah berduaan sama Gege"

"Iyaa" Xie Lian tersenyum hangat.

"Gege sendiri, gimana udah ada target jurusan apa yang pengen diambil?"

"Aku mau masuk jurusan psikologi"

"Kalo Psikologi berarti univnya di daerah lain dong"

"Sayangnya iya"

"Gimana dong, aku nanti bakalan jarang ketemu Gege"

"Maaf"

"Gege gausah minta maaf, nanti kalo aku tamat aku bakalan kuliah di univ yang sama"

"Hahaha iya, tapi bagusnya kamu harus milih sesuai passion kamu"

"Iya juga sih, tapi kan Gege itu passion aku"

"Huacheng ihh" Xie Lian mencubit pelan lengan Huacheng yang hanya tertawa menanggapinya.




tbc...


Trivia

Passion : Artinya selain kegemaran juga berarti 'gairah'jadi ngerti sendirikan kalimat Huacheng :")

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BL] HUALIAN-SELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang