Pertama

107 58 101
                                    

Hai ! perkenalkan sebelumnya, Namaku Nailazaara.
Itu nama pemberian dari ayah ku.  Yang artinya bunga cantik yang sukses. Karena nama pemberian dari ayah ku ini, aku jadi sangat bertekad sekali, untuk menjadi wanita yang sukses dan wanita mandiri. Ya, walaupun dengan otak yang sangat pas-pasan ini, dan rasa malasku yang sangat besar.

Berkat pemberian nama Ayah ku, aku jadi semakin semangat untuk mencapai sesuatu yang aku inginkan.  Dan karena ayah ku juga, dia sudah mematahkan hatiku, seperti hancur berkeping keping. Dia lelaki pertama yang aku sayangi dan dia juga lelaki pertama yang aku benci.

Jadi Ini lah kisahku....

***
Hari ini, adalah hari terakhir Ujian Nasional. Nailazaara adalah siswa semester akhir di SMA Negeri 5 Bandung, Jurusan IPA.

Semua siswa satu persatu mulai keluar ruangan dari Lab komputer. Berbagai macam raut wajah  tergambar disana. Ada yang Merasa lega, akhirnya ia bisa bebas dari soal soal sial UN. Dan ada juga yang masih gelisah, tidak yakin dengan jawabannya.

Naila dan ketiga teman temannya, baru keluar dari ruangan Lab komputer.  Belum apa-apa salah satu teman Naila, sebut saja namanya Karin.  Dia sudah ribut saja mengajak ketiga teman-temannya, untuk segera pulang dan pergi ke kedai seblak langganannya.

"Yuk ah cepet, kita ke kedai teh Inah," ajak  Karin sambil memasangkan sepatunya, didepan ruangan Lab Komputer.

"Baru juga kelar Ujian Rin, udah seblak aja  yang lo bahas," jawab Novi, salah satu anak yang paling pintar di geng mereka dan dikelasnya.

"Gapapa Nov, otak gue udah pusing banget kasian nih," Jawab Karin memegang kepalanya seolah olah seperti sedang terkena vertigo.

"Ga ada niaatan ngebahas soal dulu apa, yang tadi muncul?" kata Nova lagi.

"ENGGAK!" Serentak ketiga perempuan itu menjawabnya dengan seksama. Naila, Karin dan Sirin. Seolah olah enggan membahas soal yang tadi sudah ia hadapi, pusing rasanya.

"YaAllah Mak!!  gue takut," pekik Novi sambil berakting memegang dada nya.

Novi sudah terbiasa dengan sifat teman temannya, dia merasa sedang berteman dengan orang orang pemalas seperti teman temannya ini. Tetapi tidak apa apa, yang jelas Novi sangat bahagia mempunyai teman teman seperti mereka. Ya walaupun kadang suka memanfaatkan kepintaran dirinya. Toh tidak apa apa juga kan? itu artinya Novi orang yang paling bisa di andalkan.

Lalu dengan semangat, keempat gadis itu pun segera beranjak dari Lab komputer. Untuk menuju parkiran sekolah.

***
Sesampainya di kedai seblak teh Inah, Mereka berempat segera memesan seblak. Seperti biasa Sirin selalu memesan dengan porsi jumbo, karena baginya makanan adalah segalanya.

Lalu setelah memesan, mereka pun memilih tempat duduk yang kosong. Kedai teh Inah hari ini ramai pengunjung. Kebanyakan pelanggan, para siswa dari berbagai sekolah.

"Gila rame banget, mana udah laper banget lagi," gerutu sirin. Sambil memegang perutnya yang sudah berbunyi meminta di isikan makanan.

"Sabar Sayyy! namanya juga kedai teh Inah laku kerass!" kata Naila, sambil memainkan kunci motor nya.

"Oh iya,Lo tau gak?" tanya Karin, tiba tiba kepada teman-temannya itu.

Sontak ketiga teman-temannya langsung mendekatkan wajah mereka, agar Karin bercerita tidak kedengaran siapa siapa. Tipe-tipe cewe akan memulai pergosipan.

"Gak jadi deh," balas Karin dengan nada menyebalkan, bikin orang orang mati penasaran.

Ketiga temannya sudah berapi-api ingin melahap Karin detik itu juga, padahal mulut mereka sudah siap untuk berjulid.

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang