teman

15 3 0
                                    

Karakter by hayalan semata
















Ia hanya berani menatap punggung sang pujaan yang sudah 3 tahun lebih ia pandang. Entah apa sebabnya ia sangat menyukai kegiatan yang seperti seorang mata-mata tanpa ada balas sapa. Yaa dia gadis bodoh yang mencintai pria yang bahkan bisa dibilang sangat minim ekspresi itu.

Bel berbunyi. Merapikan barang dan memasukannya kedalam gendongan tas yang berwarna mencolok itu. Namun netralnya masih menatap sang puja minim ekspresi yang sama melakukan kegiatan yang dilakukannya.

"soohyun"

Ah, dia hampir terkena serangan jantung saat sapaan sang sahabat mengkagetkannya. Mengelus dada sambil berucap kata-kata kotor karna mengganggu kegiatan indah yang sedang dilakukannya.

"apa yang kau lakukan? Ck terlalu bodoh mencintai seseorang selama 3 tahun dengan hanya memandangi punggungnya? Lucu sekali."

Tawa nya diiringi menghilangnya sang pujaan hati yang seperti membawa hatinya saat itu juga.

"kau tak akan pernah tau hyura".

"semangatlah sedikit kawan. Kau seperti tak bisa hidup tanpa melihat punggung nya sehari saja".

Soohyun tau. Ia sangat tidak bersemangat saat punggung sang pujaan hati menghilang. Mengingat besok adalah minggu yang otomatis soohyun akan uring-uringan merindukan sang pujaan.

(┛❍ᴥ❍)┛彡┻━┻

Selepas pulang kerumah....

"soohyun-ah tolong kau berikan ini kepada tetangga baru di sebelah rumah kita."

Menjengkelkan! Satu kata yang ia rapatkan dalam hati. Apa sang ibu tidak tau bahwa soohyun bahkan belum mengucapkan salam pertanda pulang. Ia malah disuguhkan dengan mengantarkan kue untuk tetangga yang mejadi faktor utama kejengkelannya.

"baiklah ibu"

Berjalan dengan langkah gontai tanpa niatan, dengan sedikit kerutan di dahinya tanda tak suka apa yang ibunya perintahkan. Dengan segera ia memencet bell dengan sangat sopannya.

Pintu terbuka, bukan senyuman yang di tampiknya melainkan wajah kaget nan absur. Sang pujaan rupanya yang membukakan pintu untuknya tanpa ada niatan keduanya membuka suara entah soohyun yang masih syok atau sang pujaan minim kata.

"i-ini da-dari ii-ibuku"

"terimakasih, apa kau mau masuk? " tawar nya membuat soohyun hampir lupa bernafas.

"ahh ti-tidak usah, a-aku akan langsung p-pulang. "

Ah lama-lama soohyun bisa dibuat mati kutu hanya melihat wajah sang pujaan secara langsung dan dengan jarak dekat. Namun langkah kakinya terhenti kala sang pujaan atau yang kerap di sapa Kim Doyoung itu memanggilnya

"soohyun. "

"y-ya? "

"apa kau mau jadi temanku? "

"a-apa??? "

"aku tidak menerima jawaban tidak soohyun"

Mimpi apa ia hingga diajak berteman sama manusia minim kata. Kalau diingat-ingat itu adalah kalimat terpanjang yang di ucapkan doyoung.

"tidak tidak aku akan sangat senang berteman denganmu doyoung!!"

Doyoung hanya tersenyum, menanggapi kelakuan teman barunya yang dia rasa akan mengubah hari-harinya menjadi sedikit berwarna.

Random Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang