harapan

4 3 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"KIM LILYYY!! JANGAN LARI KAMU!! "

Pagi yang indah untuk seorang gadis bernama kim lily. Lari dan lari menjauhi guru konseling yang suka sekali memberikan sebuah ceramah rohani yang jelas sia-sia. Bukan tanpa alasan guru tersebut sering sekali mengejar lily kalau bukan hobinya yang membolos, berkelahi bahkan merokok di dalam kelas.

"hah. Makin hari tu guru makin kenceng aja suaranya. "

Beristirahat sejenak mengatur nafas sambil menyalakan korek api untuk mempermudah membakar puntung tembakau perusak paru-paru.

"apa kau tidak lelah dikejar-kejar guru konseling? "

Tanpa menatap oknum yang sudah duduk disamping nya. Mengenakan setelan jas kebanggaan bertuliskan OSIS.

"apa urusanmu pak Ketos? Kau ingin mengadukan ku? Ck"

Menghembuskan asap tebal nan wangi khas rokok didepan pria di samping dengan santainya. Wajah pria tersebut hanya bisa memaklumi kebiasaan gadis itu.

"aku hanya ingin yang terbaik untukmu ly. Berhentilah merokok dan membolos itu tidak baik untukmu. "

"berhentilah perduli seolah-olah aku begini bukan tanpa sebab."

Yaa... Satu fakta yang mengejutkan pria di samping lily adalah bagian masa lalu indah nan menyakitkan yang membuat perubahan drastis dengan sikap prilaku bahkan gaya busana.

"maaf. Aku sedang berusaha untuk mengubah peraturan gila yang ada disekolah,tolong jangan hukum aku seperti ini lily. Aku masih mencintaimu"

"cih, kau bahkan mempermalukanku didepan seluruh murid. Kau bahkan tak menganggap ku dulu!!?"

"maafkan aku maaf. Aku tak bermaksud kau tau orang tua ku sangat menginginkan aku menjadi murid nomer 1. Aku terpaksa waktu itu. "

"hahaha jadi? Kau mempermalukan aku juga karna terpaksa? Ck mulut mu tak bisa di percaya sunwoo"

Salah satu peraturan untuk menjadi anggota osis adalah untuk tidak berpacaran dengan murid siapapun itu. Aturan konyol yang sukses membuat perubahan besar terhadap prilaku Lily.

"ayo kembali seperti dulu. Ku mohon aku menyesal ly ,aku bahkan rela untuk melawan orang tuaku demi kau. "

Sunwoo menggenggam tangan lily dengan erat. Mata mereka bertemu dengan siratan rindu keduanya. Cinta mereka masihlah ada bahkan menggelora namun tertahan. Sirat kesedihan dan kekecewaan lily masih membekas di hati sang gadis.

"sunwoo. Lebih baik kita jalan masing-masing saja. Lupakan lah aku ikuti apa kata ayah ibumu, jika kita memang jodoh sekeras apapun penghalang nya kita akan kembali bersama. "

Setelah mengucapkan kata-kata terakhir itu lily pergi meninggalkan sunwoo yang terdiam memandangi punggung indah mantan terkasihnya dengan mata berkaca-kaca. Ia terlalu mencintai lily tapi nasi sudah menjadi bubur .

Keesokannya lily sudah pergi, pindah ke kota lain untuk memperbaiki segala macam perbuatan nakalnya. Dan yah lily dan sunwoo sama-sama merasakan rasa rindu yang amat dalam.

'aku berharap bisa bertemu dengannya lagi '
-sunwoo & lily

Random Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang