Mengagumi dalam diam, Yap siapa yang belum pernah berpetualang dengan rasa ini?
Segala rasa yang mesti dinikmati sendiri. Memberi rasa tanpa dia merasa dan merindu tanpa dia tahu.
Sungguh rasa yang tidak adil. Tapi tak ada yang memaksa untuk rasa ini hadir .
Aneh bukan? Ya tapi itu faktanya. Terkadang manusia memang aneh. Ada yang menyukainya, tapi dia tak menyadari. Malah dia yang acuh yang diberi rasa. Sudah tentu sakit memendam rasa, tapi masih juga dilakukan.
Yang dikagumi tidak salah selama ia tidak memberi umpan untuk dimakan. Yang buat kesal itu, ketika dia memberi umpan dan setelah umpan dimakan. Dia pergi seolah tak pernah ada apa-apa.
Sudah jelas jika kaum hawa ini mudah baper, masih juga diberi peluang. Kenapa sih kaum Adam selalu berlaku seenaknya?
Ah ini tidak semuanya salah mereka. Mereka hanya manusia biasa. Mungkin saat itu mereka hanya kesepian, butuh hiburan.
Tapi tetap saja, mereka salah menggunakan kesempatan. Kenapa kaum hawa yang selalu jadi pelampiasan?
Ah kadang aku ingin berada diantara keduanya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memilih Lepaskan
Non-FictionMengagumi dalam diam bukanlah perihal yang mudah. Apalagi jika yang dikagumi tidak pernah peka. Lantas mengapa bertahan? Entahlah, sebab jatuh cinta tak melihat siapa yang akan dicintainya. Nyesek pasti memendam rasa sendiri. Tapi daripada diungka...
