5

5 2 0
                                    

Saat aku diangkot sendiri, aku tidak sengaja mendengar omongan seseorang tentang Satria.

X : "Gua denger Satria suka sama temen rumah gua"
B : " iya tau gua jga"

Begitulah kira kira omongan mereka, dari sini mulai ada keraguan dalam hati ku, aku takut jika Satria hanya bermain - main.
Entah lah aku sangat bingung sekarang, aku harus bagaimana? Marah pun tidak berhak, aku siapa dia? Hfftttt...

WhatsApp
Lia : "Udah sampek rumah?"
Satria : "Udah nih baru"
Lia : "Bagus la"
Satria : "Besok gladi resik, dateng kan?"
Lia : "Iya"
Satria : "Kamu kenapa?"
Lia : "Gapapa lagi capek aja"
Satria : "yaudah Istirahat gih"
Lia : "Iya"
Satria : "Selamat tidur"
Lia : "Oke"

Aku memilih untuk tidak menanyakan tentang itu, karena aku malas berdebat dengan dia tapi aku overthingking terus, bingung parah ini mah harus gimana.

Paginya aku berangkat diantar oleh Papah ku

Lia : (Salim) "Duluan pah"
Papah : "Nih tambahan dari papah" ( Menyodorkan uang)
Lia : "Widehhhhhhh haha thanks paa"
Papah : "Hmm"

Aku turun dari mobil dan langsung ke gedung.

Lia : "Ci, gua mau gibah ni"
Uci : "Apaaaaa ih cepet apa ga"
Lia : "Jadiiii (Menceritakan kejadian yg dia angkot)
Uci : "WHATTTTTT" (teriak)

Orang orang sekeliling langsung melihat ke kita

Lia : "Biasa aja pehul"
Uci : "Ehh maap maap gais mengkagettt"
Lia : "Bingung gua niii"
Uci : "Hmm kita harus cari tau"
Lia : "Gimana caranya"
Uci : "Oke jadii- i (di potong karena dipanggil bu Eti)
Bu Eti : " Liaaaa, Uciii, kamarana wae atuh, sini hayu latihan"
Uci : "Latihan apa bu?, besok pan kita yang perpisahan"
Bu Eti : "Ehhh ibu forget, jadi besok yang jadi ratu nya pas di lengseran ada Lia sama Uci"
Lia : (Kaget) "Saaaya bu?"

Karena yang aku tau yang bisanya menjadi kaya gth murid murid yang pintar.

Uci : "Pasi ia lu kan pinter, gua si udah Pd"
Bu Eti : "tah kitu tah li"
Lia : "Hehe maaf bu"
Bu Eti : "Hayu"

Kami pun berjalan menuju tempat latihan

Bu Eti : "Semua sudah kumpul ya, dan Uci raja kamu Fadel dan Lia raja kamu Satria"

Aku cukup terkejud, risau dan sedikit bahagia.
Aku ada di barisan paling belakang, dan ya di samping ku adalah Satria. Mungkin dia masih merasa aku ada pikiran karena aku emang rada cuek sama dia, entah kenapa aku bertindak seperti itu. Dia menyentuh tangan ku dan aku coba menghindar dari itu.

Setelah selesai latihan aku tadinya ingin segera pergi tapi Satria menahan ku.

Satri : (Menahan tangan ku) "Kenapa si?!"
Lia : "Apasi!"
Satria : "Kalau kamu ga ngomong gimana caranya aku tau kamu kenapa"
Lia : "Orang gapapa juga"
Satria : "Bohong"
Lia : "Ga!"

Aku pergi menarik Uci.

Aku sedikit tidak enak dengan Satria karena sikap ku, dan Satria pun berubah sikapnya di lebih membiarkan aku dan ya cuek2an gitu.

Lia : "Pusing gua arghhhh"
Uci : "Lu sakit li?!, eh gmn gua harus gmnnn, jgn sakit dongg besok mau inian"
Lia : "Bukan pusing ituh"
Uci : "Hufttt, lu kenapa ga bilang aja si li"
Lia : "gatau gua jga"
Uci : "SATRIAAAA" (menggelegar sambil melambaikan tangan)
Lia : "Anjritttr lu ngapinnnnn"
Uci : "Sat, Lia pusing belum makan"
Lia : "Anjrotttt"
Satria : (Menarik tangan ku) "Kebiasaan"
Lia : "ish mau kemanaaaaa"
Satria : "Ya makan lah!"

Aku jalan bersama Satria, rasanya sangat canggung selama berjalan kami hanya saling diam dan jalan masing masing, aku rada kesal dengan Uci, bisa bisanya si bar bar itu rencananya.

Sampai ditukang ketoprak
Satria : "2 bang, jangan pedes ya"
Mas Ketoprak : Dibungkus, maka disini"
Satria : "Disini bang"

Aku hanya diam saja saat Satria memesan makanan.

Satria : (menatap ku) "Kebisaan ga makan pagi, udah tau punya magh"
Lia : "Hmmm"
Satria : "Kenapa si bep"
Lia : "Gapapa ia"
Satria : "Yaudah kalo kamu ga mau ngomong kenapa, tapi jangan kaya gini, jangan cuekin aku terus, aku gatau harus gimana"
Lia : "Iya"
Satria : "Gituh dong" (Menguyeng2 pala ku)
Lia : "ia? bentar lagi kita pisah, kita punya arah yang beda, apa kita bakal terus kaya gini?
Satria : "Iya dong li, kenapa? Kamu takut?"
Lia : "Iya"
Satria : "Apa yang kamu takutin?"
Lia : "Kamu! Aku gatau berhak ngomong gini atau engga, aku tau kita ini gaada apa - apa, tapi jujur aku takut kamu tinggalin aku, aku takut nanti disana ada yang bisa bikin kamu lebih nyaman di banding aku, karena nanti kita jarang ketemu, kita nanti virtual ia, aku takut"
Satria : "Engga jangn takut! Aku janji bakal terus sama kamu, bakal temenin kamu terus"
Lia : "Nanti ada yang cantek nyantol haha"
Satria : "Oh iya dong"
Lia : "Yeee gua selepet lu"
Abang Ketoprak : "Permisi"
Lia : "Maksih bang"

Kami pun makan sambil berbincang -  bincang.

Life Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang