Life Of Love

10

Makin hari makin aneh sikap Satria kepadaku. Dia makin fokus dengan basketnya, setiap dia pulang latihan kita selalu bertengkar.

Suatu hari aku sedang membuka WhatsApp dan Satria membuat Sw isi Sw nya itu adalah screenshot an vc dia dengan cewe lain.

Tanpa sadar air mata ku jatuh, tapi disini aku tidak chat dia karena aku sadar aku bukan siapa²nya dia, tidak ada hubungan antar kita ber 2, dan ia berhak menentukan pilihnnya.

Sakit? Ya tentu, saat kita berusaha menjaga hati untuk dia, tapi dia malah membuka hati untuk orang lain, komitmen yang selama ini di pegang hancur sudah karena keegoisan salah satu.

Aku sekarang tidak tahu apa yang harus aku lakukan, rasanya ingin marah, ngamuk, teriak - teriak tapi aku mager.

Aku menangis hingga tertidur hingga paginya mata ku sembab bangett. Sedikit malu jadi aku memutuskan untuk memakai kacamata.

Reza : "Heii tumben lu pake kacamata"
Lia : "Apansi lu"
Reza : "Lu kenapa heh? Mata lu serem bgt"
Lia : (Hanya tersenyum sinis)
Reza : "Kenapa si, cerita sini"
Lia : "Cowo gua, dia udah nemuin orang yang tepat"
Reza : "Hah?"
Lia : "Hah hoh hah hoh"
Reza : "Setia banget si lu, mangkannya punya cabang dong"
Lia : "Sesat!"

Hari ini terasa berat sekali untuk ku tidak ada mood sama sekali, sebenernya aku menunggu Satria untuk menghubungi ku, aku berharap dia menjelaskan semuanya, tapi tidak ada.

Setelah pulang sekolah, aku dikamar teringat lagi moment bersama dirinya dan nangis lagi aku huhu.

Aku membiarkan diri ku untuk menangis. Berat sekali rasanya kehilangan orang yang selama ini selalu ada untuk kita. Membiasakan diri tanpa dirinya itu yang sulit, kalo soal cinta rasanya rasa benci ku yang lebih besar.

Hari terus berjalan dan aku masih sama, masih memikirkan Satria, ada rasa insecure yang timbul. Aku terus berfikir seperti ini.
"Jelek bgt ya gua sampe dia milih yang lain"
"Salah apa ya gua"
"Harusnya gua kaya cewe itu"
Bla bla bla