EPILOG 2: BUKU HARIAN

100 14 1
                                    

Halo buku harian sayang. Apa kabar? Ini adalah pertama kalinya saya menulis, tetapi konselor mengatakan bahwa saya harus melakukannya.

Hari ini adalah hari yang menyedihkan. Papa dan Mama sudah meninggal. Onii-sama terluka.

Mereka memberi tahu saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, bahwa saya tidak perlu khawatir. Tapi aku tahu.

Mereka menganggapku bodoh karena usiaku, tapi, aku bisa melihatnya. Kerabat itu tidak peduli padaku. Mereka adalah orang-orang yang kejam.

Papa, Mama, kenapa kamu mati? Aku sangat merindukanmu.

Tapi jangan khawatir. Suatu hari aku akan membunuh mereka. Aku akan membunuh semua yang berhubungan dengan kematianmu. Jadi tolong, tunggu aku.

-----

Halo buku harian sayang. Sekali lagi, ini aku.

Hari ini aku bertemu dengan seseorang yang baru. Dia dipanggil Mamako, nama yang aneh. Sepertinya dia berhubungan dengan Mama. Seorang saudara perempuan? Tidak, mungkin teman.

Dia sangat cantik, tapi aku tidak lengah.

Aku tidak bisa mempercayai siapa pun. Saya menolak untuk mempercayai siapa pun. Saya hanya perlu berlatih dan menjadi lebih kuat.

Segera, segera.

----

Sudah dua minggu sejak Mamako dan dua pelayannya bergabung dengan kami.

Onii-sama masih koma.

Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya merasa begitu sendirian. Setiap hari terasa begitu menyesakkan.

Akankah onii-sama bangun?

Apakah saya harus hidup sendiri sepanjang hidup saya?

Saya tidak tahu. Saya takut. Tolong, Ayah, Ibu. Tolong aku.

----

Sekarang sudah sedikit lebih dari sebulan.

Mengapa saya tidak menulis lebih teratur? Saya tidak tahu. Menulis seharusnya membantu tetapi tidak banyak membantu.

Mamako berusaha bersikap baik dan membantu saya, tetapi saya dapat melihat bahwa semua hatinya tidak hadir. Ram memberitahuku bahwa itu karena dia kehilangan seseorang yang penting.

Jadi dia juga sepertiku?

Dia juga sendirian?

Bisakah saya mempercayainya?

Haruskah aku mempercayainya?

Saya tidak tahu. Aku tidak tahu apa-apa.

------

Saya minta maaf, saya minta maaf, saya minta maaf, saya sangat menyesal.

Tolong Papa, Mama, jangan membenciku. Jangan tinggalkan aku. Aku tidak bermaksud membiarkanmu mati. Aku tidak ingin bersembunyi saat dia membunuhmu.

Apa aku gadis yang buruk? Mungkin aku seharusnya membantu?

Saya tidak tahu. Mohon mohon mohon. Seseorang, siapapun, tolong aku.

----

Ah, kemarin aku pergi dan tidur dengan onii-sama di kamarnya.

Dia begitu tenang, begitu damai. Aku merasa dia juga sudah mati seperti Papa dan Mama.

Tapi, tapi, kemarin aku tidak bermimpi buruk. Papa dan Mama tidak datang dan berbicara denganku.

Mungkin onii-sama bisa membantu saya? Tapi dia masih tidur. Apa yang harus saya lakukan?

CRAZY GIRLS: CROSSOVER YANDERE HAREM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang