𝓛𝓾𝓴𝓪
~𝓫𝔂 𝓡𝓪𝓼𝓲 𝓑𝓲𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰
NOTE: UPDATE DUA HARI SEKALI!
JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA
.............
"Kak Aksa, Kakak di mana?"
"Kakak masih di sekolah. Kenapa?"
"Emm ... Bisa jemput aku, nggak? Aku lagi di toko buku. Mau pu...
"Emm ... Bisa jemput aku, nggak? Aku lagi di toko buku. Mau pulang tapi hujannya deres banget. Dari tadi aku udah pesen Ojol tapi nggak ada yang nerima pesenan aku. Mau naik angkot juga angkot nya dari tadi nggak ada yang lewat."
Kak Aksara "Duh, Kakak lagi ada rapat sama anggota OSIS, ini udah mau dimulai. Atau gini aja, kamu tunggu di sana dulu sebentar, nanti kalo Kakak udah siap rapat kamu Kakak jemput. Gimana?"
"Emm ... Yaudah, Kak."
Kak Aksara "Udah dulu, ya? Ini rapatnya udah dimulai. Love you."
"Iya, Kak."
Gemintang menatap layar hp nya yang baru saja mati. Lalu mengalihkan pandangannya ke sebuah Cafe yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Di sana ia melihat sepasang remaja yang tengah tertawa. Ia tersenyum miris. Tak sadar setetes air mata turun membasahi pipinya.
"Kenapa Kakak bohong?" ucapnya lirih. setelah itu ia melangkah pergi. Menghindari rasa sakit dan melebur bersama hujan.
Gemintang menatap lurus Aksara yang berdiri di depannya. Sambil berusaha matia-matian menahan rasa sakit yang akan langsung terasa begitu berhadapan dengan Aksara. Sudah cukup luka yang ia rasakan. Ia tidak mau menambahnya lagi.
"Kenapa?" tanya Aksara dengan ekspresi yang tak terbaca. Bahkan terkesan tidak peduli.
Gemintang menghela napas. "Aku mundur. Aku rasa kehadiranku di hidup Kak Aksa udah nggak ada gunanya."
"Oke."
Setelah mengatakan itu, Aksara berlalu pergi. Sementara Gemintang yang sedari tadi berusaha mati-matian menahan air matanya, kini sudah menyerah dan membiarkan air itu membanjiri pipinya.