Prolog

846 149 14
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

BUGHTT!!

Seungmin langsung memejamkan mata ketika ngerasain satu pukulan mendarat di perut. Sungguh, pemuda manis itu cuma pengen balik ke kelas dengan tenang, apa segitu susah?

"Oh maaf."

Ucapan sarkas barusan Seungmin hirauhkan, masih sibuk menumpukan tubuh pada dinding kelas supaya tubuh rampingnya gak ambruk ke lantai.

Sengaja menabrakkan diri ketika melihat lelaki manis tersebut jalan sendirian di lorong lalu melayangkan satu pukulan tanpa disadari oleh siapapun. Rencana yang mulus, siswa tersebut bahkan nampak sibuk menahan senyum yang hendak terulas.

Gak masalah, Seungmin paham dengan pasti apa maksud dari semua ini. Dia memang cukup dibenci tanpa alasan yang jelas. Entah, di dunia ini memang ada beberapa orang yang terlahir dengan bakal alami untuk ditindas.

"Shh..." pemuda manis tersebut meringis pelan, ternyata rasanya cukup sakit.

Gak mau memperpanjang masalah, Seungmin lantas milih untuk mengangguk sebelum akhirnya kembali melanjutkan langkah sembari melingkarkan tangan di area perut yang masih terasa nyeri.

Menjadi sosok yang pendiam, disukai oleh guru dan fakta bahwa dirinya adalah anak angkat dari sebuah panti- tentu membuat remaja satu itu sering dijahili oleh teman temannya yang lain.

Sebagian besar hanya gak ingin berurusan dengan Seungmin, sebagian besar lainnya sering mengolok ngolok lelaki kelahiran September tersebut dengan beberapa kata menyakitkan. Dan sebagian kecil sisanya- terkadang melakukan hal keterlaluan seperti barusan.

Gak masalah, Seungmin lebih memilih untuk menyimpan energi daripada meladeni manusia seperti mereka. Semua itu hanya akan membuatnya kelelahan. Lagipula Seungmin sadar jika tangannya gak akan bisa membungkam mulut orang orang, yang bisa ia lakukan hanya menutup kedua telinga.

"C-Chan?" begitu memasuki kelas, tubuh si manis langsung menegang begitu mendapati sosok pemuda berkulit pucat yang tengah menempati bangku miliknya.

Itu sang kakak. Chan nampak duduk dengan santai sembari menyandarkan punggung di kursi lengkap dengan sebuah buku yang menutupi wajah. Sungguh, detik ini Seungmin berharap supaya yang lebih tua bener bener tertidur.

Jalan mendekat sambil mencoba bersikap sebiasa mungkin, baru aja si manis hendak mengeluarkan suara, namun ucapan Chan telah memotong terlebih dulu.

"Kenapa gak ngelawan?"

Ah sial, ternyata Chan ngeliat kejadian tadi dari balik jendela kelas.

Ngehela nafas pelan, yang lebih muda lantas menjawab, "Biarin aja, gue males nyari perkara."

Srett

Tentunya, mana mungkin seorang Bang Chan akan terima hal seperti barusan.

"Lo diem di sini."

Pandangan Seungmin otomatis mengikut pergerakan sang kakak yang bangkit dari kursi, meletakkan buku tulis di atas meja sebelum akhirnya melenggang gitu aja keluar dari ruangan.

"Biarin aja Chan, gue gak-"

Terlambat, sosok tampan tersebut terlanjur pergi tanpa mendengar ucapannya.

Melihat hal tersebut, sontak Seungmin menghela nafas panjang. Sang kakak memang cukup protektif ke dirinya.


⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊༺༻⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊
M  I  D  N  I  G  H  T
⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊

BRUKK

Sebuah meja ditendang, memancing kegaduhan serta pandangan dari beberapa pelajar yang berada di dalam kelas.

"What the fuck?!"

Mengabaikan umpatan barusan, Chan langsung menghampiri sosok pemuda yang hampir aja terjepit sebuah meja karena ulahnya.

Dengan kedua tangan berada di saku celana, sulung keluarga Bang tersebut lantas mencondongkan tubuh ke depan lengkap dengan tatapan sedingin es miliknya.

"Malem ini, di arena barat."

Singkat, padat dan jelas.

Namun Chan tau, sang lawan bicara pasti mengerti dengan betul apa yang dia maksud.

Tanpa menunggu sahutan, pemuda dengan tubuh sempurnanya itu langsung melangkah untuk pergi ke kelas lengkap dengan senyum miring yang terulas.

Sepertinya malam ini akan ada seseorang yang harus membayar perbuatannya.

Sedikit informasi, pemuda tampan itu memang mempunyai hobi untuk menghancurkan siapapun yang berani menyentuh Seungmin.

Sedikit informasi, pemuda tampan itu memang mempunyai hobi untuk menghancurkan siapapun yang berani menyentuh Seungmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Semoga feelnya dapet.

Akhir akhir ini aku nekat publish ff padahal belum kepikiran alur apapun. Baiklah, mari berpusing ria _(:3 」∠)_

Tertanda, 12/11/2021

Bee, berminat?

Midnight [Chanmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang