"Kita beri nama siapa mereka Jay?" tanya seorang wanita yang bisa dibilang masih cukup muda.
"Aciel dan Eden. Aciel Jacquel Damerson dan Eden Jacqueline Damerson."
"Bagus, aku suka!!" seru wanita itu.
"Welcome to the world, baby." ujar mereka bersama.
🦘🦘🦘
"El, balikin jeluk Eden! Kalo El mau jeluk lagi, minta sama mama. Jangan ambil jeluk Eden." teriak seorang balita 4 tahun dengan muka imutnya yang memerah karena marah.
"Panggil aku abang dulu!" ujar anak laki laki yang di panggil 'El' tadi sambil mengupas jeruk yang tak selesai selesai dikupas gadis kecil itu.
"Ngga mau, kata mama umul kita sama. Jadi Eden ga pelu panggil Aciel abang."
Aciel sudah selesai mengupas jeruk itu. "Yaudah kalo kamu ga mau panggil aku abang, jeruknya aku makan." ancam Aciel.
"AAAA, JANGAN EL!! HUAAA, MAMA!!" Eden menangis dengan keras.
Muncul seorang wanita muda cantik dengan celemek di tubuhnya dari arah dapur. Ia menghampiri anak anaknya.
"Aciel, jangan iseng sama Eden. Ayo, balikin jeruknya." ujarnya lembut.
Aciel segera memberikan jeruk itu pada Eden, tangisan Eden langsung berhenti.
"Maaf ma, Aciel cuma mau bantu Eden kupas jeluknya." ujar anak laki laki itu.
"Pintar anak mama mau membantu adiknya, tapi jangan buat Eden nangis ya sayang."
"Iya ma. Maaf ya Eden, aku ga maksud buat kamu menangis." ujar Aciel.
"Eum!! Maafin Eden juga ya Aciel." merekapun saling berpelukan.
🦘🦘🦘
Terhitung sebulan sudah Eden dan Aciel memasuki Sekolah Dasar. Hari ini, seperti biasa Eden menunggu Aciel di dalam kelasnya. Ya, kelas mereka memang berbeda.
Eden sudah menunggu selama 10 menit. Ia heran, tidak biasanya Aciel terlambat menemuinya. Ia pun memutuskan untuk pergi ke kelas Aciel, namun ternyata kelas itu kosong.
Eden mengelilingi sekolah untuk mencari Aciel, namun tak kunjung ketemu. Hingga ia tiba di belakang sekolah dan melihat dari kejauhan kembarannya berada disana bersama beberapa anak lainnya. Ia pun tersenyum dan menghampiri Aciel dengan perlahan.
"Aciel, kamu ga punya mulut ya. Kok ga pernah ngomong sih!" ujar salah satu anak disana.
"Iya, kamu ga usah sok ganteng deh di kelas!" ujar anak lainnya.
"Iya nih. Gara gara kamu, Putri ga mau sama aku tau ga." ujar anak lain sambil mendorong Aciel dengan keras, sehingga Aciel terjatuh. Namun Aciel tetap diam.
Brukk..
Eden melihat kembarannya di perlakukan seperti itupun marah. Ia berlari menghampiri Aciel.
"ACIEL!!" teriaknya.
Eden langsung membalas perbuatan anak yang sudah mendorong Aciel. Ia mendorong balik anak itu di tambah ia tendang kaki ketiga anak yang sudah memarahi dan mengejek Aciel.
"Kalian jangan berani jahatin Aciel ya! Yang boleh jahatin Aciel cuma Eden. Ga usah marahin atau ngatain Aciel, lagian Aciel bukan sok ganteng, tapi emang beneran ganteng. Gak kayak kalian! Huh." ujar gadis kecil itu menggebu.
"Ayo Aciel." ia membantu Aciel untuk bangkit dan meninggalkan ketiga anak itu yang menangis.
Eden menarik tangan Aciel sambil mengoceh panjang lebar. Aciel hanya tersenyum sambil mendengarkan ocehan Eden. Mereka pergi ke Pos Satpam untuk menunggu jemputan.
"Aciel kalo digituin jangan diem aja dong!"
"Eden pernah denger di TV, katanya yang tadi itu perbuatan bullying tau. Kata mama bullying itu ga baik!"
"Lagian mereka aneh banget sih! Jelas jelas Aciel emang beneran ganteng, malah di bilang sok ganteng. Ya walaupun kadang iya sih, suka sok ganteng. Tapi tetep aja ga boleh ngatain Aciel."
"Pokoknya yang boleh jahatin, ngatain, atau isengin Aciel cuma Eden, titik!" nafas Eden tampak tak beraturan.
Aciel masih menampakan senyumnya. Ia membuka tas nya dan mengambil botol minumnya. "Udah marahnya?" tanya Aciel.
"Udah!" ketus Eden.
Aciel tertawa kecil. Pria kecil itu memberikan botol minumnya pada Eden. "Nih, minum dulu. Air minum kamu pasti udah habis."
Eden mengambil botol itu dan meneguk habis isinya. Ia tampak sangat kehausan. Ia mengembalikan botol kosong itu pada pemiliknya.
"Aciel tau dari mana minum Eden habis?" tanya Eden penasaran.
"Kamu kan tukang ngomong, pasti haus terus." ujar Aciel sambil mengacak pucuk kepala Eden. Eden hanya tersenyum konyol.
Tak lama kemudian, jemputan merekapun tiba dan mereka segera pulang.
🦘🦘🦘
Aciel & Eden
KAMU SEDANG MEMBACA
Geheimnis
Teen FictionAciel kalo digituin jangan diem aja dong!" "Eden pernah denger di TV, katanya yang tadi itu perbuatan bullying tau. Kata mama bullying itu ga baik!" "Lagian mereka aneh banget sih! Jelas jelas Aciel emang beneran ganteng, malah di bilang sok ganteng...