C h a p t e r 01

5 5 0
                                    

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Kini Aciel dan Eden sudah mulai beranjak dewasa. Satu tahun setengah sudah mereka di dunia SMA. Ya, sekarang mereka sudah kelas 2 SMA dan sekarang sedang libur tengah semester.

Besok adalah malam tahun baru, yang berarti si kembar akan merayakan ulang tahunnya yang ke-17 tahun ini. Mereka lahir tepat 1 Januari.

"Besok jadi kan bos, kita rakab?" tanya seorang laki laki berambut ikal, Damian Alfahreza namanya.

Laki laki yang di panggil bos itu pun hanya mengangguk sambil menikmati rokoknya. Melihat anggukan bos nya, semua yang berada di sana bersorak gembira.

"Asik, makan gratis!" ujar pria bernama Arzian Putra.

"Makan mulu lo!" sahut temannya yang bernama Juanda.

"Sirik aja lo!"

"Alhamdulillah gua punya kegiatan di malam tahun baru ini." syukur pria bernama Kenzie Pratama.

"Makanya cari pacar Ken, jadi tiap tahun baru punya kegiatan!" sahut Juanda lagi yang di sambut tawa teman teman lainnya.

"Bacot lu Jan, komen mulu kerjaannya!"

"Bodo!" balas Juanda.

"Bos, miss pretty kita ikut ngerayain disini kan?" tanya Sultan Alanska.

"Ga tau, belum gue tanya." jawab laki laki yang tak lain dan tak bukan adalah Aciel Jacquel.

"Ajak ya bos." ujar Damian, tapi tak kunjung di jawab oleh Aciel.

"Iya, entar gue ajak si Eden." bukan, bukan Aciel yang menjawab. Arthur Malik, tetangga yang bisa di bilang sahabat kecil Aciel dan Eden.

"Aishh, mantap deh besok. Ajak ayang beb Chery ah." ujar Arzian.

"Kayak Chery mau sama lo aja!" celetuk Juanda.

"HAHAHAHAHA" semua menertawakan celetukan Juanda, memang selama ini Chery selalu menolak Arzian yang mengejarnya sejak kelas 10.

"Janda, mulut lo lama lama gua sumpel pake semvaknya Pak Dono ye." jerit Arzian.

Semua semakin terbahak mendengar ucapan Arzian yang menjerit kesal dengan wajah memerah.

"Nama gue Juanda sial, enak aja lo manggil gue janda!" keluh Juanda.

"Ekhem, Acielnya ada?" tiba tiba suara seorang gadis menginterupsi mereka.

"Bos, ada yang nyariin tuh." ujar Damian.

Gadis itu menghampiri Aciel yang masih merokok. Ia tersenyum malu malu sambil membawa kotak bekal ditangannya.

"Emm, Aciel. Gue bawa kue buat lo, gue bikin sendiri loh, dimakan ya." ujar gadis itu yang merupakan salah satu gadis populer di sekolahnya.

Aciel menatap kotak bekal itu tanpa minat.

"Bawa balik!" ujar Aciel.

"Tapi aku buat ini khusus buat kamu." ujar gadis bernama Margherita.

"Gue ga mau!" tegas Aciel sekali lagi.

"Please terima Aciel." ujar Margherita memohon.

Dengan muka kesal karena kekeras kepalaan gadis itu, Aciel pun mematikan rokoknya.

Ia bangkit dan mengambil kotak bekal itu. Margherita tersenyum senang melihat kotak bekalnya diterima. Namun senyum itu menghilang ketika melihat Aciel memberikan bekal itu pada temannya dan pergi begitu saja.

"Buat lo, gue ga mau, takut sakit perut. Gue cabut duluan." ujar Aciel yang memberikan kue itu pada Arzian.

"Alhamdulilah, trimss bos." Arzian tersenyum sumringah.

GeheimnisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang