C h a p t e r 02

2 0 0
                                    

"Hai, miss pretty." sapa Sultan.

Namun sapaan itu tak dihiraukan oleh Eden. Beberapa anak Panthera yang melihat itu menertawakan Sultan.

"Aciel, lo bikin anak orang nangis lagi?!" tanya seorang gadis sambil berkacak pinggang.

"Siapa yang gue bikin nangis? Ngga merasa tuh." jawabnya tak peduli, ia masih memainkan PS nya.

"Ihh, lo tuh ya!!" gadis itu memukuli Aciel dengan membabi buta.

"Aww, aww, ashh, sakit Eden. Okay, i'm so sorry! Please, stop it!!" ringis Aciel.

"Jangan minta maaf sama gue, minta maaf sama Margherita yang udah lo bikin nangis." jawab Eden.

"Gue salah apa? Gua ga apa apain dia kok. Dia kasih gue kue, udah gue terima. Ya kalo udah gue terima berarti itu punya gue kan? Terserah gue dong mau gue apain. Dari pada gue buang, mubazir, mending gue kasih Arzian." jelas Aciel.

"Aciel, ini udah cewe ke-7 yang lo bikin nangis dalam minggu ini. Dan ini baru hari rabu, artinya lo bikin nangis 7 cewe dalam 3 hari!!" geram Eden.

"Ya terus kenapa? Lagian salah siapa mereka suka sama gue? Gue udah tolak masih aja ngeyel." ujar Aciel.

"Ihh, mereka tuh kalo nangis ngadunya ke gue Aciel!! Gue cape disamperin sama cewe yang lo tolak di mana mana cuma buat ngadu tentang lo." Eden melipat tangannya sambil menatap tajam kearah Aciel.

Aciel tersenyum, ia menaruh stik PS nya kemudian ia menghampiri Eden dan mengelus puncak kepala Eden.

"Iya, maaf yaa. Gue janji, ga akan ada yang curhat tentang gue sambil nangis ke lo lagi. Jangan marah ya princess, mau ice cream?" ujar Aciel.

"Janji?" Eden menjulurkan jari kelingkingnya.

Aciel tersenyum melihatnya, kemudian menautkan jari kelingkingnya juga.

"Iya cantikkk. Jadi mau es krim ga?" tanya Aciel.

Eden mengangguk dengan semangat dan langsung menarik tangan Aciel untuk keluar dari tempat itu.

"Gila bro, mereka berdua ngobrol seakan dunia milik berdua." ujar seorang laki-laki.

"Iya anjir, ga dianggap kita." sahut yang lainnya.

"Heran gue, mereka anak kembar tapi kayak pacaran." ujar lagi yang lain.

🦘🦘🦘

"El, kita ke McD aja. Gue laper, sekalian mau beli es krim matcha hehe." ujar Eden.

"Iyaa." sahut Aciel.

Aciel segera mencari McD terdekat. Tak lama pun mereka sampai di tempat itu.

"Hujan, kita drive thru aja ya?" usul Aciel.

"Noo, gue mau makan di sini El!!" ujar Eden tak terbantahkan.

Aciel hanya menghela nafas. Ia menjalankan mobilnya sampai di depan pintu masuk agar Eden tidak kehujanan.

"Lo pesen duluan aja, gue cari parkir dulu." Eden mengangguk.

Saat mendekat ke arah tempat pemesanan matanya terpaku pada papan menu di atas, hingga tanpa sadar ia menabrak seseorang.

Brukk..

"Ehh maaf, maaf. Gue ga sengaja, maafin ya. Astaga, baju lo ketumpahan minuman ya. Maaf banget yaa, gue bener bener ga sengaja." ujar Eden panik sambil mengelap baju orang itu dengan tisu yang dibawanya.

"Gapapa, gapapa. Ini cuma ketumpahan dikit kok, dicuci juga bersih." ujar laki laki itu.

"Ya tapi baju lo basah. Emm gini deh, lo pake hoodie gue aja, oversize kok." Eden mengeluarkan hoodie warna hitam dari dalam tasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GeheimnisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang