Ricuh, satu kata yang menggambarkan suasana di lapangan Universitas ini. Seluruh mahasiswa jurusan Astronomi berkumpul untuk pelaksanaan penutupan OSPEK. Semua mahasiswa Jurusan Astronomi menutupi teriknya matahari dengan topi berbentuk orbit tata surya. Semua orang selalu tertawa melihat topi yang dipakai oleh Mahasiswa Jurusan Astronomi itu. Sangat lucu.
Setelah acara penutupan selesai. Semua Mahasiswa kembali ke kegiatan masing masing. Ada yang menuju kantin, kelas, atau ada yang hanya mengobrol santai dengan teman temannya. Lalu apakah yang dilakukan seorang Nami Canopus? Sangat tidak terduga, dia dengan blak blak an menghampiri teman sekelasnya yang bernama Asta.
"Oi anak cowo disana yang sedang membawa cola!" Teriak Nami. Lantas segerombolan laki laki yang mengelilingi Asta menoleh kepada Nami termasuk Asta sendiri. Asta pun maju dengan wajah kebingungan menghampiri Nami.
"Ada apa? Kau Nami kan? Aku mengetahui nya saat kau terkena hukuman bernyanyi tadi" Jawab Asta dengan senyum mengejek
"Haha, Kau Asta yang menari tarian bebek tadi kan?" Ujar Nami balik. Asta yang mendengarnya langsung memasang ekspresi kesal dan mendengus.
"Iya iya, kita seri. Mau ngapain manggil manggil?"
"Nih!" Nami menyodorkan sebuah penghapus hitam kepada Asta. "Makasi" Ucap Nami menambahkan.
"Kok bisa di kamu? Aku meminjamkan ini ke Toro tadi" Tanya Asta.
"Toro meminjamkannya ke Dino, Dino meminjamkan ke Hana, Hana meminjamkan ke aku" Jawab Nami.
"Wah penghapusku digilir" Ujar Asta dengan wajah tertawa. Nami yang melihatnya hanya memasang ekspresi datar dan meninggalkan Asta. Nami langsung menghampiri temannya yaitu Hana. Hana terlihat sedang membuka topi orbitnya itu di meja lapangan. Nami langsung menghampiri Hana dengan sedikit berlari.
"Gimana, udah dikembaliin belum?" Tanya Hana. Nami tersenyum dan mengacungkan jempol nya. Nami langsung duduk di sebelah Hana dan meminum air dinginnya. Setelah berhasil melepas topi, Hana pun ikut duduk dan membereskan peralatannya.
"Eh iya, kamu ngerasa ada yang aneh ga sama Asta?" Tanya Nami pada Hana.
"Tidak, biasa saja seperti teman teman pada umumnya" Jawab Hana.
"Hmm, apa kamu ga ngerasa kalau Asta itu kuat?" Tanya Nami lagi. Hana yang mendengar perkataan Nami itu langsung tersedak oleh air yang diminumnya.
"Hahahaha, kau bilang apa? Kuat? Kau tidak tahu tadi dia hampir pingsan saat menari bebek?" Sahut Hana sambil tertawa. Nami baru ingat, teman temannya tidak bisa merasakan keberadaan energi makhluk hidup.
"Wah benarkah? Aku tidak melihatnya tadi, berarti Asta itu lemah! Hahahaha" Ucap Nami tertawa agar Hana tidak curiga padanya. Tiba tiba seseorang pun menepuk pundak Nami ringan.
"Hei, siapa yang kau bilang lemah?", Nami dan Hana terkejut karena orang yang mereka bicarakan tadi tiba tiba muncul di hadapan mereka. Dengan senyuman jengkel Asta kembali mengulang pertanyaannya.
"Aku berbicara padamu, siapa yang kau bilang lemah?"
"E-eh tidak kok, kita tidak sedang membicarakanmu. Hehehe, lagian siapa juga yang berani memanggilmu lemah. Kau kan sangat kuat! Benar kan?" Jawab Nami dengan wajah ketakutan. Asta melepas tangannya dari pundak Nami dan tertawa melihat Nami.
"Hahahaha, padahal kau tadi sangat kencang memanggil ku. Tapi sekarang menjadi ketakutan begini" Ujar Asta sambil menertawakan wajah Nami yang dilihatnya sangat aneh saat ini.
"Kau tidak mendengar nya tadi, makanya aku berteriak" Jawab Nami. Asta hanya melengos sambil melemparkan senyuman yang menurut Nami sedikit menjengkelkan. Setelah Asta pergi, nafas Nami yang terkecat mulai kembali.
"Dia memang sangat kuat, energi ku terasa di serap olehnya. Wajahnya seperti orang yang aku temui di kehidupan yang lalu, namun dia tiba tiba menghilang. Hm, sedikit mencurigakan" Gumam Nami.
Entah apa yang sebenernya terjadi antara Nami, Asta, dan Alam Semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Canopus
FantasyMenjadi seseorang yang selalu mengingat bagaimana dia bereinkarnasi sangat membuat dirinya kebingungan. Semua pertanyaan atas hal aneh yang terjadi ada di kepala nya, namun ia belum menemukan seseorang yang tepat untuk mengeluarkan semua pertanyaan...