10. Keributan

52.7K 6.2K 228
                                    

Komen biar Author tau seberapa antusias kalian nungguin Aleandra, kalau gak ada yang komen mana tau Author kalian nungguin book ini atau gak

Enjoy~

Kriett~

Aleandra membuka pintu kamar bernuansa abu-abu itu dengan hati-hati, dirinya menatap sendu ruangan yang kosong dan sunyi. Kaki kecilnya melangkah mendekati salah satu foto yang berada dinakas dengan lesu.

Matanya memandang foto itu dengan tatapan bersalah.

"Daddy Al rindu..."

Sudah seminggu sejak dia mengalami trauma, Daddy nya tidak pulang ke rumah dan menetap disalah satu apartemen yang berada tidak jauh dari kantor.

Dia sudah cukup mengerti kenapa daddy tidak pulang dan memilih tinggal diapartemen karna tidak ingin dirinya mengalami trauma, dia tidak bodoh dan dia mengerti.

Hari ini sekolah diliburkan karna ada rapat mendadak, abang Leon dan abang kembarnya tetap ke sekolah selaku mereka adalah pengurus OSIS.

Saat ini daddy nya pasti sedang bekerja mengurus perusahaan.

"Al ada ide!"

Senyum manisnya terukir saat menemukan ide untuk bertemu daddy nya, lagian abang Daniel bilang daddy sudah memaafkannya. Dia tidak perlu takut.

Dia keluar dari kamar daddy nya setelah menutup kembali kamar, mempercepat langkah supaya tidak kesiangan dan dia bisa sarapan bersama daddy.

"Tuan muda jangan berlari"

Ken selaku asisten pribadi Aleandra menatap majikannya itu dengan was-was, takut kalau Tuan muda nya itu terjatuh.

Setelah sampai dikamarnya Aleandra mengambil tas bermotif mobil-mobilan dan sekalian mengambil sepatu berwarna putih lalu melangkah keluar menuju ruang makan.

"Bibi buatkan Al sama Daddy bekal ya!"

Pintanya kepada salah satu maid yang berada didapur disertai senyum manis andalannya.

Ken datang dengan membawa boneka spons berukuran sedang, karakter film kartun yang Aleandra sukai.

Karna dia tau, tuan mudanya ini tidak bisa melepaskan boneka selain untuk ke sekolah.

"Bekal susah siap tuan/Boneka anda tuan"

Ken dan maid itu berucap serempak, Aleandra mengerjabkan matanya pelan lalu terkekeh, "Kata bang Gio kalo barengan namanya jodoh lho!"

Ken hanya tersenyum menanggapi perkataan Aleandra, dia memaklumi. Aleandra hanya mengenal kata cinta tetapi sedikit pun tidak memahami apa itu cinta. Mengenal kata cinta pun dia hanya tau dari Gio.

Aleandra memasukkan bekal itu ke dalam tas nya.

"Ini tuan"

Maid itu menyodorkan dot berisi susu kepadanya, Aleandra menatap binar benda itu. Hehe tau saja apa yang dia inginkan.

"Ayo paman!"

Ken mengernyitkan dahinya bingung, tuannya ini mengajak kemana? Dia tidak merasa kalau tuan muda nya ini memberitahu nya.

Aleandra tertawa kecil melihat wajah bingung asistennya itu, "Ke kantor daddy! Ayo!"

Aleandra cemberut ketika paman ini tidak bergerak dari posisi semula. Tangan kanannya menarik Ken dan tangan kirinya masih setia memeluk boneka spons berwarna kuning.

Ken pasrah ketika diseret, dia seperti kembali mengantarkan tuan mudanya ke TK kalau begini.

Setelah menempuh hampir satu jam perjalanan, Aleandra sampai ke tujuan. Dia turun setelah Ken memarkirkan mobil. Matanya berbinar dengan mulut yang sedikit terbuka terus saja bergumam "wah". Bangunan yang berada sepuluh langkah dari hadapannya ini begitu luas dan megah seperti di negeri dongeng.

Aleandra||✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang