11.syair suci

273 36 3
                                    

HAPPY READING

Irama kecapi memenuhi taman anggrek sangat merdu menyentuh hati sungguh Naruto sangat lihai

'darimana dia mempelajarinya?' pikir Itachi ternyata Naruto masih sama seperti kehidupan sebelumnya seorang lady yang sempurna lalu mengapa bisa berbeda dengan rumor yang beredar?

Saat Naruto mulai bernyanyi entah mengapa mereka tidak bisa menatap ke arah lain dan hanya tertuju pada Naruto

"Kau terbangun dari tidurmu
Kembali ke masa lalu
Menghadapi dunia yang kejam
Hati siapa yang bisa bertahan?"    Naruto menatap Itachi dan tersenyum  dingin walau sesaat

Nyyuttt... Entah mengapa hati Itachi berdenyut nyeri

"Ingin mengulang kembali
Tapi percuma
Hanya akan berakhir tragis
Itulah kutukan takdir" Naruto  pokus pada permainan kecapinya

Air mata mengalir dengan sendirinya
'mengapa?' Itachi menyentuh pipinya yang basah Itachi juga melihat yang lain juga dalam keadaan yang sama

"Menyesal tapi terlambat
Bahkan untuk mengucapkan maaf
Merindukan tapi terlambat
Mengucapkan selamat tinggal"Naruto melirik ke arah mereka tersenyum puas

Itachi memegang kepalanya yang berdenyut sakit ada kilasan ingatannya yang kembali sementara danzo dan anak buahnya memukul-mukul dadanya yang berdenyut sakit sambil menangis

"Ku tak takut menentang takdir
Walau sayap ku kan robek
Walau hatiku kan sakit
Walau itu menyakitkan" Naruto yakin bahwa syair suci berhasil dapat terlihat dari tampilan yang memalukan syair suci memang mengingatkan seseorang pada dosa

"Dan ingatlah kembali
Semua ingatan yang hilang
Perbaikilah hidupmu
Musnahkan kutukan takdir" Naruto mengakhiri nyanyian dengan diikuti beberapa irama

"Naru maafkan aku, aku bersalah bahkan untuk kedua kalinya" kata Itachi yang sudah mengingat semuanya

"Yang mulia saintess hukumlah kami yang berdosa karena membunuh ke 6 sayapmu bahkan tidak bisa membedakan mana yang benar" kata danzo dan pengikutnya sambil bersujud

"Renungkan lah kesalahan kalian, perbaikilah dan mulailah dari awal" jawab Naruto diangguki mereka

"Itachi maaf saja tidak cukup maka buktikanlah kesungguhanmu" Naruto langsung berbalik pergi sungguh Naruto tidak tahan lama-lama di istana

Itachi memukul-mukul dadanya yang berdenyut sakit dia tidak bisa mengendalikan emosi dan tangisan

"Akkkhhh" teriak Itachi  meremas kepalanya kuat sungguh ingatan ini sangat menyiksa dia terpuruk ke dalam penyesalan

'mengapa aku sekejam itu dan mengapa Deidara setega itu?' itachi berdiri dia marah pada Deidara

"Kalian kembalilah ke akademi sihir" perintah Itachi pada danzo Sebelum pergi meninggalkan taman anggrek.

*****

Brakkk....

"Kisame selidiki Deidara dan cari bukti kebusukannya selama ini!!" Perintah Itachi pada tangan kanannya

"Yang mulia apa yang terjadi?"tanya kisame yang melihat penampilan Itachi yang kacau dengan rambut acak-acakan mata merah dan ada bercak darah di bibir. Ya Itachi menggigit bibirnya saat  menangis tadi  berharap luka fisik dapat menggantikan sakit hatinya

Sakit hati dibohongi dan dikhianati oleh kekasihnya dan penyesalan atas dosa dosanya pada Naruto keduanya berkecamuk saling mendominasi

Dia akan berusaha untuk mendapatkan maaf dari Naruto dan menyiksa Deidara sedikit demi sedikit. Rasa cintanya pada Deidara entah mengapa bisa lenyap begitu saja.

*****


"Yang mulia mengapa anda sering melihat air terjun tiga alam? Biasanya anda tidak tertarik" tanya Sai sedang menuangkan teh untuk maha dewa. Mereka sedang ada di gazebo sekarang

"Itachi begitu naif, mungkin karena dia adalah seorang pangeran bungsu dan dimanjakan belum lagi usianya yang masih muda" kata maha dewa sambil menjentikkan jarinya memindahkan tiap adegan. Dia bisa melihat siapa saja dalam air terjun itu. Kadang digunakan untuk mengawasi iblis,dewa maupun manusia

"Eh?" Sai kurang mengerti maksud perkataan tuanya

"Aku berencana untuk mengirimkan ujian petir surgawi padanya" jelasnya membuat sai semakin bingung

"Selain untuk menaikkan tingkatan dewa ujian ini juga mengenalkan pada rasa sakit mungkin dia akan berpikir dua kali sebelum menyakiti orang lain"lanjutnya membuat sai ingin segera pergi dia merasa aneh dengan tuannya yang banyak bicara akhir-akhir ini seperti seorang kakek berceramah kepada cucunya.

'benar juga sih' pikir sai Mahadewa lebih tua dari kaisar langit. Tapi penampilannya tidak pernah berubah seperti remaja usia 18 tahun didunia manusia padahal para dewa dan iblis mengalami penuaan 100.000 tahun sekali. Berapa umurnya tidak ada yang tahu

"Emm.. yang mulia berapa umur anda?" Tanya Sai sungguh sangat penasaran

"Entahlah aku tidak pernah menghitungnya lagi" jawabnya mengecewakan sai

"Kau tau umur untuk para abadi tidaklah penting yang penting adalah kebahagiaanmu tapi kau tidak akan bahagia bila hanya memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain" lanjutnya

"Akan saya simpan di lubuk hati nasihat yang mulia" balas sai

"Jangan seperti Itachi yang ingin dimaafkan tapi tidak mau memaafkan orang lain" lanjutnya lagi menekan

*****

"Kita harus menunda rencana kudeta dan memberi kesempatan kepada Itachi" putus izuna pada faksi bangsawan setelah Naruto memberitahunya tentang ingatan Itachi yang sudah kembali

"Yang mulia duke apakah informasi ini dapat dipercaya, bagaimana bisa kaisar berubah semudah itu?" Tanya salah satu bangsawan mereka tidak tahu saja bahwa Itachi dan keturunan kaisar membawa ingatan dari memutar waktu

"Saintess yang menyadarkannya" lanjut izuna mereka hanya perlu tahu Itachi berubah kearah yang lebih baik . Biarlah perputaran waktu menjadi rahasia

*****

TBC

Sampai jumpa di chapter selanjutnya. Mohon maaf bila terlalu pendek, alurnya gaje, kecepatan dan gaje
🙏🙏🙏

Ada yang bisa menebak siapakah
Maha dewa?



sayap yang patahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang