Satu

853 82 35
                                    

Disarankan untuk membaca Brother In Law terlebih dahulu karena ini adalah lanjutan dari cerita itu. 😊

Teruntuk HanLis shipper... Terimakasih sudah menunggu. 🖤

So~ Happy reading😍

***


Karena pada dasarnya, rusuk takkan pernah salah dalam menemukan peluk.

***


Untuk kedua kalinya, Lisa melihat tubuh Hanbin tanpa atasan.

Langkah gadis itu terhenti, niatnya untuk minum menjadi hilang seketika.

Air liurnya bahkan sudah mewakili rasa haus yang sedari tadi mengrongrongnya.

"Oh" Hanbin berujar saat melihat Lisa yang malah asyik melamun. "Lisa?" Panggilnya.

Entahlah, adiknya iparnya itu sering sekali Hanbin dapati sedang melamun.

Hanbin berjalan ke arah Lisa dengan segelas air di dalam genggamannya. Tentu nya gelas baru yang baru saja ia ambil.

"Ini." Ujarnya sembari menyodorkan segelas air itu ke arah Lisa.

Lisa yang baru saja terbangun dari acara melamunnya -ia melamunkan memegang perut abs kakak iparnya tadi- tentu saja kaget.

Tangannya reflek bergerak mendorong tubuh Hanbin sehingga segelas air itu otomatis tumpah ke arahnya.

Ke arah kaos putih tipis yang Lisa pakai.

"Maaf, aku tak sengaja---"

Sret

Hanbin tersentak saat tiba-tiba Lisa menarik tangannya sehingga kini posisi mereka saling berhadapan dengan jarak hanya beberapa senti.

Hanbin bahkan bisa merasakan hembusan nafas adik iparnya itu.

"Aku lelah berpura-pura." Bisik Lisa.

Hanbin menahan nafas. Apa maksudnya? Berpura-pura?

Chu~

Hanbin melebarkan matanya saat merasa sebuah benda kenyal menyentuh bibirnya.

Lisa menciumnya!

Hanbin melepaskan tautan itu dengan paksa. "Apa yang kau lakukan?" Tanyanya tak mengerti.

Ada apa dengan Lisa? Kenapa adik iparnya itu malah menciumnya, huh?

Lisa tergagap. Astaga! Kenapa ia bisa melakukan hal bodoh seperti ini!

"K-kak, aku bisa jelaskan." Lisa meraih tangan Hanbin, tapi lelaki bangir itu menghempaskan tangannya.

"Akan ku anggap kejadian ini tak pernah terjadi." Hanbin menatap Lisa. "Ku harap, kau juga melakukan hal yang sama." Lanjutnya. Kemudian melangkahkan kakinya untuk pergi dari dapur.

Meninggalkan Lisa yang tengah menatap punggungnya yang semakin lama semakin menghilang dibalik dinding itu dengan tatapan kosong.

Air mata Lisa mengenang. Hatinya terasa hancur berkeping-keping.

Cintanya---

Lisa menghapus air matanya kasar. Gadis itu berlari masuk ke dalam kamar dengan tangis berderai.

---tak terbalas.

Lisa tak pernah merasa sesakit ini. Bahkan, ketika Jaehyun memalingkan hatinya pada yang lain, Lisa masih bisa bersikap baik-baik saja. Tapi, kenapa sekarang seolah merasa dunianya hancur?

BROTHER IN LAW Ver.2 - HANLIS / HANLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang