FATHIA MENCARI CINTA
Fariesha Mufarrihah☘
Aku pernah berada di suatu fase dimana aku begitu sangat menggila pada sesuatu yang terlihat dekat namun tak tergapai. Terasa nyata, namun tak dapat kusentuh.
Gelombang hallyu dengan aneka ragam hiburan yang memanjakan mata, bahkan batin juga-menurut sebagian orang. Aku terjebak disana, dalam kesenangan semu yang tidak menyeluruh mengisi relung hatiku. Ada sebuah ruang hampa di dalam diriku yang tidak ikut berdetak ketika seluruh tubuhku bergerak menikmati alunan lagu dan gerak tari boygroup idola ku. Juga tak serta merta menjadi sejuk ketika seluruh alat inderaku terhanyut bersama romansa penuh bunga, yang diperankan sepasang kekasih dalam drama belasan episode yang menghidupkan malam-malamku. Namun kehampaan itu tak pernah mengganggu, meski rasanya terusik, ku berikan penawar dengan semakin menambah aktifitas fangirl ku yang kupikir masih kurang dosisnya.Fathia Zalindra, namaku mungkin terdengar seperti seorang yang taat beragama. Tapi sejujurnya tidak. Alih-alih menghapal rukun iman, aku justru lebih hapal nama member idol grup lengkap dengan tanggal lahir dan hobinya. Meski shalat ku masih menghadap ka'bah, tapi dari ujung kaki sampai kepala penampilanku berkiblat ke Korea. Semua yang melekat di tubuhku, dan juga setiap sudut kamarku adalah benda-benda yang berbau Korea. Karakterku yang ambisius semakin mendukungku dalam menganut paham, "kalau bukan Korea, no way." Ini berlaku untuk segala hal, dari pernak pernik, pakaian, skincare, alat rumah tangga, gadget, dan tentu saja cowok.
Orang-orang di circle utamaku sudah sangat tahu itu, bahkan orang tua ku memfasilitasi hobiku, karena aku tetap mampu membanggakan mereka dengan prestasi dan berhasil masuk Fakultas Kedokteran, lagi pula mereka jadi tidak khawatir karena anak perempuan mereka tidak hobi main di luar. Ya iyalah, selama belum ada Lee Yeol yang ngetuk pintu rumahku dan ngajak pacaran aku lebih baik jomblo elegan. Sebenarnya menjadi dokter bukan mimpiku. Aku cuma terinspirasi dari drama korea tentang kedokteran. Bisa lulus dan tercatat sebagai mahasiswi baru, aku baru sadar kalau otakku boleh juga. Cuma sebentar, sampai semester selanjutnya aku yakin aku salah jurusan. Aku mulai merasa sebaiknya aku jadi atlet ice skating saja. Itu juga setelah nonton drama korea baru.
Pernah juga aku ingin jadi penyiar berita, terakhir mau langsung nikah aja sama ahjussi tampan dan berumur panjang, walaupun siluman, nggak apa deh. Tapi, lagi-lagi sifat ambisius yang mendarah daging di tubuhku menyelamatkanku untuk tetap do my best atas apapun jalan hidup yang kupilih. Kuliah kedokteran, I will do my best to be a great doctor.
Kalau ditanya sebenarnya mimpiku apa? Nggak muluk-muluk, kok. Aku cuma mau jadi ibu. Mulia sekali, kan? Iya! Ibu dari anak-anaknya Lee Yeol Oppa. Ehm... 🤔
Yaa.. Seperti itulah, beberapa tahun belakangan sejak usiaku menginjak masa remaja, sesempit itu caraku menjalani kehidupan, sampai suatu ketika di pertengahan kuliah semester tiga. Ketika cowok-cowok di kampus ku masih tidak menyerah untuk mencoba mengambil hatiku dengan mengajak jalan, memberi bantuan, kadang-kadang juga tumpangan, bahkan terang-terangan menyatakan cinta dan memberi hadiah mahal. Pada hari ketika seharusnya aku sedang berloncatan di tribun dengan meneriakkan fanchant dalam konser boy group idola ku yang pertama kali datang ke Indonesia tapi harus kurelakan karena jadwal praktikum anatomi yang merusak segala rencana, aku bertemu dengannya.
Seorang laki-laki yang kupikir tidak nyata. Sekilas hampir kukira Lee Yeol oppa menyusulku ke kampus karena aku tidak bisa datang ke konsernya. Sayangnya itu bukan dia, tapi benar-benar mirip dengannya! Tanpa sadar kulempar senyum ke arahnya, tetapi dia justru berjalan melewatiku dengan santainya, tidak seperti cowok kebanyakan. Aku masih ingat jelas, bagaimana groginya aku setelah dia lewat, sampai kuperiksa rambut, dress dan make up di wajahku, mencari-cari apa yang salah, kenapa dia tidak menatap ke arahku? Malah berlalu begitu saja tanpa membalas senyum yang tidak kuberikan pada sembarang orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
📘BITTER SWEET
Short StoryMY BOOK IS MY INSPIRATION "You don't have to be beautiful. You can be an inspiration, and that's still beautiful in some ways" - Alvi Syahrin 📍Cover Credit Copyright © Nabila