Can't wait to make love

chapter 1

Jangan lupa vote!!

.

.

.

Matahari sudah mulai muncul dari persembunyiannya tetapi tidak membangunkan pria bergigi kelinci ini yapp itu jeon jungkook yg masih bergelung di dalam selimut dan jangan lupa bibir yg terbuka sedikit, sangat imut bukan?

Pemuda itu habis menonton film blue hingga pukul 2 pagi dan berakhir solo. Dia tertidur pukul 2:45 hingga sampai sekarang belum bangun juga.

Ceklek

"sayang ayok bangun, lihat matahari sudah menampakkan diri di atas sana" ucap ji-eun eomma jungkook sambil mengusap pipinya dengan lembut sembari tersenyum ke anak yg tidurnya terusik karena dirinya.

"eungg... 5 menit lagi eomma" ucap jungkook dengan suara serak khas bangun tidur

"tidak sayang nanti kmu terlambat berangkat sekolah" ucap sang eomma yg berusaha sabar untuk mambangunkan anaknya yg memang susah bangun seperti appa nya.

"iya eomma kookie bangun" ucap jungkook sambil duduk di atas ranjang dan mengucek - ngucek mata agar bisa melihat eommanya dengan jelas.

ji-eun hanya tersenyum melihat putra bungsunya yg baru saja terbangun dari mimpi indahnya.

"cepat mandi setelah itu sarapan appa sudah menunggumu sedari tadi" ucap ji-eun sambil berdiri dan tidak lupa mengecup sayang kening anaknya dan meninggalkan anaknya yg mau bersiap - siap untuk berangkat sekolah.

15 menit kemudian

"selamat pagi appa eomma" ucap jungkook sambil tersenyum memperlihatkan 2 gigi kelincinya dan duduk di tempat untuk menyantap sarapan yg di buat eommanya.

"selamat pagi sayang" ucap eomma dan appa jungkook

"masakan eomma memang paling the best" ucap jungkook sambil mengacungkan kedua jempol kepada sang eomma dan jangan lupa senyuman sehingga anak itu terlihat sangat imut.

"masakan eomma memang selalu enak sayang, bukankah begitu sayang?" ucap ji-eun sambil melirik sang suami yg sedang makan sarapannya.

"tentu, istriku ini memang pandai memasak. Terima kasih sayang" ucap taeyang sambil tersenyum dan mengecup sayang kening istrinya.

"xixi kalian terlihat sangat romantis ughh~ kookie juga sangat ingin seperti appa dan eomma" ucap jungkook sambil mempoutkan bibirnya

Kedua orang tua jungkook hanya terkikik geli melihat sang anak yg sedang mempoutkan bibirnya.

"makanya segera mempunyai kekasih biar bisa seperti appa dan eomma" ucap taeyang sambil mengecup sekilas bibir istrinya.

Ji-eun hanya tersenyum malu dengan perlakuan suaminya di depan anaknya ini.

Dan jungkook hanya terkikik geli melihat wajah sang eommanya yg sedang malu atas perlakuan appanya ini.

"eomma kenapa pipinya merah eohh? Apa eomma sakit? Mau kookie antar kerumah sakit?" ucap jungkok dengan wajah yg pura - pura panik melihat wajah sang eomma yg tengah memerah, padahal dia tau kalau eommanya ini sedang malu tetapi tidak apa - apa mungkin sedikit menjaili eommanya ini.

"a-ahh tidak usah kookie-ah nanti juga hilang sendiri tanpa bantuan dokter" ucap ji-eun

Taeyang hanya terkikik geli melihat rona merah di pipi istrinya ini dan itu terlihat sangat imut.

"kookie-ah segera habiskan sarapanmu setelah itu berangkat sekolah" ucap taeyang sambil tersenyum ke anaknya

Jungkook hanya mengangguk dan dia segera menghabiskan sarapan setelah itu meminum susu yg sudah di sediakan oleh eommanya.

5 menit kemudian

Jungkook sudah menghabiskan sarapannya dan dia segera pamit kepada eomma dan appa untuk berangkat sekolah.

"eomma appa kookie berangkat sekolah dulu ya? Jaga diri kalian baik - baik kookie sangat menyayangi kalian berdua" ucap jungkook sambil mengecup pipi eomma dan appanya secara bergantian setelah itu berangkat kesekolah menggunakan mobil sport miliknya.

Setelah jungkook berangkat tersisalah pasangan suami istri ini sedang menghabiskan makanan.

"sayang aku berangkat kekantor dulu ya? Jaga diri baik - baik jangan terlalu cape membereskan rumah biar bibi han saja yg membereskan rumah kmu cukup istirahat dan layani aku sampai puas" ucap vulgar taeyang sambil mengedipkan matanya genit kepada sang istri.

"ishh~ otak mesummu itu kenapa tidak hilang - hilang sih? Ingin ku bersihkan menggunakan deterjen?" ucap ji-eun sambil melotot kepada suaminya dan jangan lupa kedua tangan bertengker di pinggang rampingnya.

"haha iya tidak - tidak, yasudah aku berangkat dulu" ucap taeyang sembari mendekati sang istri untuk mengecup keningnya dan bibirnya setelah itu pergi karna sekarang ada rapat penting dengan kolega bisnisnya.

Setelah keberangkatan sang anak dan suaminya ji-eun segera membereskan bekas sarapan mereka setelah itu istirahat kembali, demi apapun skrng badannya sangat pegal dan lubangnya sedikit sakit karna kegiatan malam dengan suami mesumnya ini.

.

.

.

.

Setelah tiba di sekolah jungkook turun dari mobil sportnya dan memasuki halaman sekolah dengan aura dingin.

Yapp jika disekolah jungkook dikenal dingin tetapi tidak kepada orang yg di sayanginya seperti para hyungdeul dan kedua orang tuanya. Jungkook akan berubah drastis menjadi lebih manja dan menggemaskan.

Setiba di kelas dia segera menghampiri hyung bantetnya ini yg sering di panggil jimun padahal nama aslinya park jimin tetapi mengapa jungkook memanggil hyungnya seperti itu? entahlah hanya jungkook dan jimin yg tau.

"mun hyung tugas mtk sudah di kerjakan belum? Kalau belum kookie lihat yaa" ucap jungkook smbil menatap jimin dengan puppy eyes nya

Jimin hanya merotasikan matanya dan segera mengeluarkan buku mtk yg jungkook minta tadi.

"berhenti memohon seperti itu kook kalau kau tidak ingin ku cubit sampai merah" ucap jimin yg terlalu gemas dengan adiknya ini.

Ya jimin menganggap jungkook sebagai adiknya sendiri begitupun dengan para hyung yg lainnya, karna menurut mereka jungkook yg paling muda dan sangat imut jadi mereka menganggap jungkook sebagai adiknya sndiri walaupun bukan kandung tapi mereka menganggap jungkook seperti adik kandungnya sendiri.

"yeyy makasi jimun kau memang hyung terbaik yg pernah aku temui" ucap girang jungkook setelah itu dia mengerjakan pr sambil menunggu choi ssaem datang.

choi ssaem dikenal dengan tampang tegasnya dan pantas saja murid - murid di sekolah sopa mengklaim kalau choi ssaem sebagai guru terkiller disekolahnya.

Karna dia tidak akan segan - segan menghukum anak - anaknya yg tidak mengerjakan tugas.