Chapter 2 : Karena hujan, benarkan?

557 27 0
                                    

Hyera POV

Semenjak permainan itu entah mengapa aku selalu merasa gugup jika bertemu dengan jongin, tidak mau memikirkan terlalu jauh aku merasa mungkin ini hal biasa.

.

.

.

.

.

“hyera-ya kau mau kekantin bersamaku?” Tanya jieun.

Sebenarnya aku membawa bekal tapi karena merasa tidak enak saja aku memutuskan mengantarnya atau aku kan membeli jus dikantin nanti.

“nee, kachika (pergi bersama)..” jawabku.

“Keadaan kantin sangat penuh hari ini benarkan hyera-ya?” benar sekali kantin hari ini penuh sekali banyak anak- anak mengantri hanya untuk mendapatkan jajanan yang mereka mau.

“jieun-ah kau yakin akan mengantri?” tanyaku.

“nee habisnya aku tidak membawa bekal aku kelaparan sekali hyera-ya” rengeknya.

“ahh baiklah aku hanya akan membeli jus saja, nah aku kan mengantri sebelah sini ne?” aku mengantri disebelah kanan jieun. Tiba-tiba saja jaehyun sudah berada disamping kiri jieun. Tebak saja mereka sudah tenggelam dengan percakapan mereka.. menyebalkan…

“a..a..annyeong hyeri-ya.. kau membeli juga?” suara ini.. aku mengenalnya, dan betapa kagetnya diriku Kim Jongin sekarang berada disamping kananku.

Hyera POV

Menyebalkan menjadi sendiri ditengah keramaian seperti ini, harusnya memang aku tadi tidak kesini saja kan. Tapi betapa kagetnya diriku ketika tiba-tiba saja Kim Jongin ada disebelahku.. dan dengan senyumannya, Tuhan apa aku bermimpi.. dan.. ahh perasaan apa ini? Jantungku.. pipiku pasti merah sekali…

.

.

.

“a..n..nee kau juga ne?” jawabku dengan gugup, aku berharap aku tidak terlihat aneh didepannya.

“heng..” jawabnya sambil memalingkan muka, gugup.. mungkin.

Selanjutnya kami hanya saling terdiam dan mengikuti antrian yang panjang, waktu yang sangat panjang bagiku. Dengan detak jantung yang... ah ige mwoyaa!!.

.

.

“aigoo tadi itu sangat penuh benarkan?, palliwa (cepat) hyera-ya aku sudah kelaparan” ajak jieun.

“nee.. nado (sama)” jawabaku.

Otakku masih mengingat kejadian dikantin tadi, membuatku gugup tapi.. menyenangkan pikirku. Aku tersenyum diam-diam dalam langkahku menuju kelas.

Dalam perjalanan menuju kelas aku melewati kelas Jongin, entah mengapa aku ingin sekali memastikan dia berada dikelasnya dan Tuhan berpihak padaku aku melihatnya tengah tersenyum pada teman-temannya sampai dia balas melihatku.

Hyera POV

Ige mwoya! (ini apa) memalukan sekali aku melihatnya diam-diam dan dia malah balas melihatku dan kami saling memalingkan muka. Aisssh ini benar-benar memalukan.

.

.

.

-di kelas-

“hyera-ya mianhae (maaf) aku tidak bisa pulang bersamamu kali ini, jaehyun mengajakku pulang bersamanya hari ini dan.. emm bukannya ini kesempatan sekali seumur hidupku bukan?” pinta jieun, dia terlihat emm ‘berkeinginan kuat’ jadi apa boleh buat.

“gwaenchana (tidak apa-apa) aku akan pulang naik kereta hari ini.. sendiri tanpamu” aku tersenyum.

“gomawo (terimakasih) hyera-ya kau benar-benar perhatian” jieun memelukku erat. “doakan aku nee.. hyera-ya” tambahnya.

Hyera POV

Sepertinya dia akan menyatakan perasaannya pada jaehyun, ya Tuhan jieun bersemangat sekali. Aku hanya tersenyum sekarang melihat tingkah sahabatku ini.

.

.

.

-perjalanan pulang-

“hemm.. sepi sekali, apa jieun sekarang sedang menyatakan cintanya pada jaehyun” aku terus memikirkan apa yang kan terjadi pada jieun hingga tidak sadar kalo sekarang sudah gerimis, sontak aku berlari mencari tempat untuk meneduh, dan ah aku menemukan sebuah toko.

“aigoooo.. hampir saja aku basah kuyup” aku merapihkan rambutku.

“hari cerah dan tiba-tiba hujan nee?” suara ini mungkinkah.. aku melihat kesamping kiriku dan benar itu suara kim jongin. Aku langsung terpaku ditempat hanya dengan mendengar suaranya dan emmm.. rambut basahnya.

“neo..? n..ne..nee.. k..au kehujanan juga?” tanyaku dengan gugup. Dia berbeda..

“hemm begitulah aku segera berlari kesini.. dan.. chaa pakai ini” dia memberikan jaket kepadaku, tetapnya langsung menutupi kepalaku.

“igeo..?” parfum dan bau keringatnya, aku memerah lagi.

“keringkan rambutmu kau akan kedinginan nanti..” dia tersenyum ramah padaku dan.. deg ige mwoya detak jantung ini lagi.

Hyera POV

Jaketnya, dirinya.. begitu berbeda.. aku memerah sambil mengeringkan rambutku dan aku mencoba mencuri pandang dari balik jaketnya aku melihat punggungnya.. perasaan apa ini?.

.

.

.

“emm.. jo..jongin-ah apa kau akan pergi ke festival kembang api? Aku akan pergi tapi teman-temanku belum mengajakku sama sekali, dan.. apa kau pergi?” aishhhh apa yang aku katakan, aku menutup mulutku. Seperti wanita murahan saja bukankah jelas sekali kalo aku berusaha mengajaknya.

“heng.. mungkin apa kau kan pergi bersamaku?” tanyanya. Aku membelalak mana mungkin dia benar-benar akan pergi bersamaku.

“taman kota jam 7 malam, eotte (bagamana)?” dia memberikan senyumannya lagi. Apakah ini seorang kim jongin senyumannya begitu hangat.

“heng~ aku akan datang..” aku membalas senyumannya, bisa kulihat ada semburat merah dipipinya, apa aku salah lihat.

.

.

.

.

.

-taman kota-

Aku memakai dress selutut berwarna putih dengan wedges warna senada, rambutku aku kepang kekiri. Aku tidak berhias hanya memakai lipgloss dan sedikit pulasan bedak dimukaku. Kenapa ini? bahkan sekarang aku ingin merasa cantik hanya.. didepan jongin.

Aku menunggunya sambil merasakan detak jantungku yang entah tak karuan seperti ini. Aku berpikir apa yang harus aku lakukan nanti atau apa yang aku katakana nanti.

“sudah jam 7.30 menit kenapa dia belum datang juga, apa aku salah dengar. Apa dia mengatakan jam 8?” aku bertanya pada diriku sendiri sambil meyakinkan diriku sendiri untuk tetap menunggu.

.

.

TBC..

Kamsahamnida kalo ada reader-nim yang membaca atau secara kebetulan menemukan dan membaca fanfict ku ini T___T tolong hargai kerja keras penulis nee dengan memberikan bintang misalnya *__*

Moments (Kai EXO Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang