01

17 5 1
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Readers...

SELAMAT DATANG DI CERITA BARU SAYA EYYY

Kalau ada typo komen aja oke

Maklum lah cerita pertama wkwk

Jangan lupa ★ and 💬 nya ya-!!

Happy Reading...

"Dia baik, Aya senang ketemu dia"
~Ayana Arfandya~

🦋🦋🦋

Berulang kali wanita paruh baya itu mengecek barang-barang putri sulungnya yang sudah tersusun rapi di koper, dengan dalih takut ada yang terlupa. Berbeda dengan putrinya yang duduk dipinggir kasurnya memperhatikan wajah wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya.

Setelah ini dia akan pergi jauh meninggalkan mereka semua demi menempuh pendidikan selanjutnya. Baru kali ini dia akan pergi jauh dari keluarganya. Tak terasa air mata itu turun membasahi pipinya, tangannya tak sanggup lagi untuk tidak merengkuh tubuh sang Mama.

"Kakak bakalan rindu Mama nanti." Isakannya terdengar saat berhasil merengkuh tubuh Mamanya itu.

Arindya tak kuasa menahan air matanya saat putri sulungnya itu memeluknya. Putri kecilnya kini sudah tumbuh besar, dan akan meninggalkannya demi pendidikan yang akan ditempuhnya di pulau seberang. "Kan bisa telepon sayang kalau rindu, video call juga bisa." Ujarnya.

Tapi yang dia dapat malah gelengan dari putrinya. "Nanti Kakak sendiri dong di pesawat, mana enak kalau sendiri. Ikut ya Ma, anterin Kakak kesana." Pintanya.

Dya tersenyum mendengarnya, baru saja dia akan menanggapi ucapan putrinya itu, tapi pintu terbuka memperlihatkan suami dan ketiga anaknya yang lain. "Wihhh Kak Aya nangis." Ejek Adik laki-lakinya, anak kedua di keluarga itu.

Yang diejek pun mengangkat wajahnya, menatap tajam kearah adik laki-lakinya itu. "Biarlah, sibuk kali pun." Yang lain tertawa dibuatnya. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 23.12 WIB, tapi rumah mereka masih berisik dengan tawa.

"Udah tidur-tidur, besok kita anterin Kakak ke Bandara." Sang kepala rumah tangga telah memberi perintah, maka yang lain hanya mengiyakan, lalu satu persatu keluar dari kamar itu.

Ayana Arfandya. Ukiran nama dengan kayu yang terletak didinding kamar itu. Lahir 30 April di salah satu Desa di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Terlahir sebagai keturunan Batak bercampur Jawa. Menjadi si sulung di keluarganya. Memiliki tinggi badan 155 Cm dengan berat badan 45 Kg. Wajahnya yang manis lengkap dengan lesung pipi dikedua pipinya, membuatnya mensyukuri semua itu. Ayana diajak Kakak sepupunya untuk bersekolah di SMA GARUDA, Bandung. Gadis itu awalnya sangat senang, bahkan setiap harinya dia menyilang tanggal di Klender menunggu tanggal keberangkatannya. Tapi kini, sepertinya sangat berat untuk meninggalkan orang tuanya.

"Semoga Aya ketemu orang-orang baik di sana." Gumam gadis itu sebelum mematikan lampu kamarnya.

🦋🦋🦋

Saat ini keluarga Ayana sudah berada di Bandara Kualanamu, Medan. Pagi ini tampak cerah, matahari mulai merangkak naik untuk menjalankan tugasnya.

Ayana melihat adik-adiknya yang berebut makanan yang mereka beli diperjalanan tadi.

"Apalah Abang, orang Mama beli ini untuk Adek kok." Suara Adiknya yang paling kecil terdengar nyaring.

"Iyakan Dek, untuk kitakan bukan untuk si Abang." Vania, Adik keduanya memanas-manasi.

CHIQARISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang