chapter 1

96 16 1
                                    

My First Story nih huhu❤️
Jangan lupa klik tombol kiri bawah untuk setiap chapter nya ya⭐

My First Story nih huhu❤️Jangan lupa klik tombol kiri bawah untuk setiap chapter nya ya⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/Bruk

Terdapat banyak sekali buku-buku yang tergeletak dimeja gadis itu,ia terkejut dan hanya memutar bola matanya jengah lalu memandang orang yang sedari tadi berdiri dihadapannya dengan tatapan yang tidak enak

Gadis itu kembali menaruh lengannya diatas meja kemudian menenggelamkan kepalanya disana,rasanya kepalanya sangat berat sekali untuk melihat buku sebanyak itu

Gadis yang sedari tadi didepannya itu tersenyum kearahnya tanpa dia sadari"besok dikumpulin,Nay"ucapnya

Naya Khanza Callista,gadis berusia 17 tahun yang kini menempati kelas 11 SMA Merpati Putih.Naya sangat pintar dalam bidang apapun sampai-sampai dia dimanfaatkan oleh teman sekelasnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru

Nayaa baru saja masuk ke SMA Merpati Putih dua bulan yang lalu,dia pindah dari sekolahnya karena sering menjadi korban bullying disana

Dia pikir pindah dari sana akan membuatnya sekolah dengan nyaman dan tentram,tapi itu tidak sesuai dengan ekspektasi nya.Setiap hari dia tidak pernah tidur karena mengerjakan tugas,belum lagi menyalin untuk temannya itu

Gadis itu mengangguk masih dalam posisi nya"biarin gue tidur dulu,Ya,gue capek"

Revana Ogya Kirana,sebelum kedatangan Naya,Ogya adalah murid terpintar dikelasnya tapi posisinya sudah tergantikan oleh Naya.Karena tidak mau repotasinya turun jadi mau tak mau Ogya menyuruh Naya untuk mengerjakan tugas-tugas nya supaya tetap mendapat nilai yang sempurna

Setelah memberikan bukunya kepada Naya,Ogya melenggang meninggalkan kelasnya dan membiarkan Naya tidur sendirian dikelas

⭐⭐⭐⭐⭐

"Lemon tea nya tiga sama susu blend nya satu ya,Bi"

"Siap nak,Rafa"

Rafa Andian Ghali,seorang siswa di SMA Merpati Putih yang memiliki geng motor satu-satunya dari sekolah itu

Dirinya menunggu pesanan yang beberapa menit yang lalu ia pesan,sambil memainkan gadget nya yang selalu ia bawa kemana-mana

Tak butuh waktu lama minuman yang tadi dia pesan sudah jadi,tak lupa juga untuk membayarnya

"Makasih,Bi"

Setelah menerima pesanannya lalu Rafa kembali menghampiri teman-temannya yang sudah menunggu

"Gara nantangin buat balapan"

Belum juga Rafa duduk,tapi Arkan mengucapkan hal yang sama sekali tidak ingin Rafa dengar

Entah kenapa Rafa sama sekali tidak menyukai geng atraks yang pemimpinnya seorang Anggara itu,menurutnya Gara selalu licik dalam tantangan apapun

GANGSTER||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang