Usai meningkatkan presentase nya. Kanara atau lebih tepat nya Gretha itu, Menatap cermin kembali.
"Nah, gini kan enak. Lebih imut dari muka gue yang dulu, pasti nya juga lebih cantik."Gumam Gretha.
"Tapi sis, Masa gue keluar dari nih tempat pake baju kayak gini?bidadari baru ini, Masa pake baju gembel."
"Anda ingin baju baru Nona?"Tanya Sistem, Gretha mengangguk mengiyakan.
"Permintaan di proses.."
Sepersekian detik, Sebuah cahaya biru mengelilingi tubuh Gretha.
"Good."Cahaya itu menghilang, Gretha melihat kembali pantulan diri nya di cermin.
"Nah, Keren. Kalau gini sih, Nggak cuma cogan yang suka sama gue, Cewek aja bisa belok kali ya saking cakep nya."
"Berhenti mengagumi diri sendiri Nona, Anda memiliki misi yang harus di kerjakan."Kata Sistem membuat atensi Gretha beralih kepada nya.
"Misi apa?"Tanya Gretha, Ia merasa penasaran akan misi pertama nya itu. Apa ia harus menolong orang? seperti di novel yang sering di baca nya.
Misi : Berciuman dengan pemuda tak dikenal.
"Bangsat, Misi macam apa itu anj?!"
____________
"Sial, Sial!"
"Gimana gue ngajak cowok nggak di kenal buat ciuman anjir?"
"Ciuman aja nggak pernah, Lah ini, di suruh ngajak cowok ciuman."
"Curiga ini sistem cabul."
"Berhenti menggerutu Nona, sebaiknya anda mencari target untuk di ajak berciuman. Lagipula berciuman itu enak."
"Emang Lo pernah ciuman?"
"Saya sistem Nona, Mana bisa berciuman. Tapi, Melihat orang mendesah ketika berciuman, Saya yakin, Itu enak. Anda harus mencoba nya."
"Terserah sis."
Gretha mengedarkan pandangan nya ke penjuru taman yang sepi.
"Sepi gini, Mau sama siapa gue ciuman?setan?"
"Nona!Nona!"Panggil sistem terdengar semangat.
"Hm?Kenapa?"Gretha menyahut lesu.
"Itu, ada cowok Nona!Ayo ajak dia berciuman!"
"Eh, Iya. Alhamdulillah ada manusia akhir nya."
"Hei, Cowok!"Panggil Gretha, Ia segera berlari ke arah pemuda itu.
____________
"Hai, Mau ciuman nggak?"Usai sampai di depan pemuda itu, Gretha melontarkan pertanyaan nya.
"Tidak salah sih Nona, Tapi ini rasa nya.."
"Lo mau ciuman sama gue?"Tanya pemuda itu.
"Iya, Lo mau kan ciuman juga sama gue?Ini urgent."Gretha menatap pemuda itu dengan pandangan serius.
"Urgent?Cih, Bilang aja Lo udah kebelet ngewe."Pemuda asing itu berujar sinis.
"What?"Gretha mengerjap polos.
"Nih cowok gila ya, Kan gue ngajak ciuman bukan ngewe, Kok jadi kebelet ngewe?"Batin Gretha, Merasa bingung.
"Lupain, Mau ciuman kan?nggak disini."Pemuda itu hendak menyeret Gretha pergi.
"Eh, Kalau nggak di sini. Ciuman nya di mana?terus Lo mau bawa gue kemana?"Gretha menahan diri agar tidak terseret, Ia tidak mau ikut dengan orang asing.
"Hotel."
"Kok hotel?harus banget ciuman di hotel?"
"Kalau ciuman di sini, terus di liat orang, Lo mau di cap jelek?"Tanya pemuda itu datar.
"Nggak mau sih, Tapi hotel bukan nya buat nginep?emang boleh ciuman di sana?"Tanya Gretha, setahu nya, hotel itu kembaran penginapan.
"Boleh, Lebih dari ciuman aja boleh."Pemuda itu menyahut, di iringi senyuman yang tidak di mengerti oleh Gretha.
"Buruan, Nggak usah banyak mikir. Sebelum gue berubah pikiran, Mending Lo ikut gue."
"Iya-Iya."Kali ini, Gretha membiarkan tangan nya di tarik oleh pemuda asing itu.
_____________
"Ini hotel?"
"Tapi kok beda hotel nya?"
"Apa karena ini dunia novel?maka nya bentuk hotel nya beda?"Batin Gretha.
"Nggak usah banyak tanya, Ikutin aja gue."
"Iya."Lagi-lagi, Gretha hanya menurut.
"Wih, Bos. Dapat cewek dari mana?"Ketika masuk, mereka di sambut oleh suara itu.
"Kepo, Rayyan mana?"Pemuda asing itu bertanya, pada sekumpulan pemuda yang berada di sana.
"Resepsionis nya mana?Masa kita ciuman disini, Rame."bisik Gretha pada pemuda di samping nya.
"Di atas Bos, Paling lagi ngerokok."Mendengar itu, Pemuda itu menarik tangan Gretha kembali.
"Emm.."Ketika mereka sudah cukup jauh, Gretha menghentikan langkah nya, membuat pemuda itu ikut berhenti.
"Apa?"
"Gue udah ikut Lo sampai ke sini, Tapi kita nggak saling kenal, Nama Lo siapa?"
"Maxerro."
"Oh Max, Gue Gretha. Jadi, Kapan kita ciuman nya?gue mau pulang soal nya."
"Gak jadi ya ciuman nya?yaudah, gue ajak salah satu temen Lo tadi aja ya. Thanks."Tak mendapat jawaban membuat Gretha kesal, Lebih baik ia mencari pemuda lain.
"Eh!"Gretha kaget, Ketika ia berbalik ingin pergi, leher nya malah di tahan.
"Ayo ikut gue buruan, Lo mau ciuman kan?buru!"Max menyeret Gretha agar mengikuti.
____________
"Hmph!!"Entah mereka di ruangan apa, Begitu masuk dan pintu tertutup dengan sendiri nya, Max langsung menerjang Gretha ganas.
"Anjir, kok malah ciuman di bibir?tapi sama aja sih, sama-sama ciuman. Yang penting abis ini tuh misi gue selesai."Batin Gretha.
"Enak nggak Nona?"Sistem tiba-tiba muncul dan mengajukan pertanyaan itu pada Gretha.
"Lumayan sis, tapi mati nih gue bangsat. Nggak bisa nafas!Mana si Max nya nggak peka, Malah asik sendiri."Batin Gretha membalas.
"Hmphhh!"Gretha memukul-mukul dada kekar Max dengan sekuat tenaga, wajah gadis itu sudah memerah karena sesak.
"Kenapa?"Max melepaskan ciuman nya, Dengan suara yang terdengar serak, Ia bertanya pada Gretha.
"Gila Lo, Mati gue njir. Nggak bisa nafas!"Gerutu Gretha.
"Siapa suruh ngajak gue ciuman."Jari-jari besar nya mengelap bibir pink Gretha yang terlihat mengkilap.
"Iya juga sih, Walaupun gue hampir mati, tapi Thanks."
"Gue pulang dulu ya Max, Lo lanjut aja ketemu si Rayyan."Gretha bangkit dari pangkuan Max.
"Siapa yang ngizinin Lo pulang?"Pertanyaan Max membuat Gretha terheran, Memang perlu izin?
"Hah?"
______________
TBC.
Vote, Follow, And coment. Thank you!
Jika mencari cerita transmigrasi lainnya, Silahkan pencet akun penulis ya!
Ingat ya, adegan g×g itu cuma pemanis biar tambah gila aja cerita nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run, Gretha!!
Jugendliteratur[Follow Sebelum membaca agar tidak ketinggalan Info mengenai Book Ini] Kanara yang tewas seketika karena jatuh dari lantai apartemen nya, bertransmigrasi ke sebuah novel berjudul She Is Mine. Ia di landa frustasi karena para tokoh novel malah berbel...