RG : 3

17K 1.5K 33
                                    

"Gara-gara sistem nih!"Batin Gretha kesal, Karena misi dari sistem, Ia jadi tertahan di ruangan tadi bersama Max.

"Sekarang apa lagi?"Tanya Max, Melihat Gretha duduk di pangkuan nya dengan wajah kesal.

"Gak papa."

"Aneh Lo, Tadi ngebet mau ciuman sama gue. Giliran udah, Malah gini."

"Lo harus nya seneng, Jadi orang pertama yang gue cium."

Gretha cemberut mendengar nya. Jadi, Max kira Ia salah satu pemuja nya?

"Gue nggak suka Lo."Jawaban Gretha membuat wajah Max yang semula terlihat heran menjadi datar.

"Bohong Lo keliatan."Kata pemuda itu datar.

"Tapi gue nggak bohong tuh."

"Cih, Kalau Lo nggak suka gue. Kenapa Lo ngajak gue ciuman hah?!"Kedua bahu Gretha di cengkram erat oleh Max.

"Duh, Gue salah ngajak orang ciuman nih."Batin Gretha.

"Awh, Sakit!"Gretha mencoba melepaskan cengkraman Max pada bahu nya, Namun bukan nya lepas, Cengkraman nya malah bertambah kuat.

"Gila, Remuk anjir bahu gue."Batin Gretha.

"Apaan sih Max?Lepas!"Akhir nya, Max melepaskan cengkraman nya, Gretha bernafas lega.

"Sakit?"Tanya pemuda itu, Ia mengelus pelan kedua bahu Gretha.

"Sakit lah."Merasakan elusan Max, Gretha merasa was-was, Bagaimana jika Max tiba-tiba mencengkeram bahu nya kembali.

"Coba sini gue liat."Max hendak menurun kan tali pakaian Gretha.

Reflek, Gretha menepis tangan Max.

"Nggak usah, Gue nggak papa."Gretha berujar sedikit kaku.

"Gue nggak butuh jawaban Lo."Ia menurun kan tali pakaian Gretha hingga bahu gadis itu terlihat.

"Merah.."Ia mengelus pelan bekas memerah yang terlihat jelas di bahu putih Gretha.

"U-udah Max, Gue nggak papa kok."Sial, Gretha merinding rasa nya.

Cup.

Max mencium bekas memerah di kedua bahu Gretha bergantian.

"Anj?"Umpat Gretha sepelan mungkin.

"Sekarang gue baru percaya, Kalau Lo nggak papa."Gretha hanya tersenyum paksa.

"Nona dapat ciuman plus!"Kata sistem.

"Bacot."Batin Gretha kesal.

"Gue mau ketemu Rayyan bentar, Lo tunggu di sini. Awas aja kalau Lo berani kabur."Gretha hanya mengangguk.

_____________

"Anjir, Geli bahu gue."

"Ternyata gitu rasa nya ciuman, Lumayan lah."

"Sis, Gue nggak dapat hadiah gitu?Bibir sama bahu gue udah nggak perawan loh, demi ngerjain nih misi."Gretha berujar pelan, Takut ada yang mendengar nya.

"Anda punya satu misi lagi Nona, setelah itu anda akan mendapat hadiah."Ujar sistem.

"Mana misi nya?"

Misi : Berteman dengan female villain.

"Oh gitu doang?Gampang, Orang nya di mana sis?"Tanya Gretha.

"Dia ada di taman tempat anda dan Max bertemu Nona."Sistem menjawab.

"Anjir?balik lagi gue ke sana? Ngeselin emang."

"Jangan banyak mengeluh Nona, memang anda tidak lelah?cepat selesaikan misi nya dan anda bisa beristirahat."

"Ck, Iya."Gretha berjalan menuju pintu keluar, Hendak membuka nya, namun sial nya pintu itu terkunci.

"Liat kan sis?gue ke kunci di sini, Gimana mau ngerjain misi?"

"Saya akan membuka pintu nya untuk anda, Nona."Setelah sistem berbicara seperti itu, sebuah cahaya biru muncul  dan masuk ke lubang kunci, seketika pintu itu terbuka.

"Akhir nya.."

____________

"Eh, Lo temen nya si bos kan?Bos mana?kok Lo pergi sendiri?Lo kabur?"Ketika tengah berjalan di lorong, Ia malah bertemu dengan salah satu teman Max

"Gak kok, Gue nggak kabur. Max ada urusan sama si Rayyan, Jadi gue di suruh pulang duluan."Alibi Gretha.

"Oh gitu, Hati-hati."Gretha hanya mengangguk lalu kembali melanjutkan langkah nya.

"Duh, di bawah rame, kalau satu gue masih bisa ngatasin, tapi ini?ada 4 orang."

"Gue pura-pura nggak tau aja kali ya?Tinggal lewat doang kok."Gretha kembali melanjutkan langkah nya.

"Lo mau pulang?Max mana?"Kembali, Gretha di hadapkan pertanyaan itu.

"Max nya ada urusan, Gue di suruh pulang duluan. Duluan ya."Gretha berujar dengan senyum ramah, Semoga akting nya terlihat meyakinkan.

"Oh, Hati-hati."Pemuda yang bertanya tadi kembali berujar, Gretha hanya tersenyum lalu melanjutkan langkah nya.

"Bilang hati-hati tapi tatapan mereka kayak mau bunuh gue!"Batin Gretha menjerit.

__________

"Itu sis orang nya?"Gretha menunjuk seorang perempuan yang tengah duduk di bangku taman tempat ia duduk sebelum nya.

"Iya Nona, Segera dekati dia."Kata sistem.

"Iya, Sabar."Gretha mulai melangkah mendekati perempuan itu.

"Permisi?Gue boleh duduk di sini juga?"Tanya gadis itu ketika sudah sampai di dekat target misi nya.

"Oh?duduk aja."Perempuan itu menyahut datar.

"Halo, Gue Gretha. Mau temenan?"Gretha mengulurkan tangan nya pada perempuan di samping nya itu.

"Yola."Perempuan itu membalas uluran tangan Gretha singkat.

"Yola mau nggak temenan sama Gue?soal nya gue baru disini, jadi nggak punya temen."Ujar Gretha.

"Temen?"Ulang Yola.

"Iya."Gretha merasa sedikit was-was, bagaimana jika Yola tidak mau?

"Kenapa bukan pacar?"

"Hah?"Gretha tidak salah dengar kan?

"Gretha, Lo mau nggak jadi pacar gue?"

"Walaupun gue cewek, gue bisa puasin Lo, Gretha."Mendengar itu, Wajah Gretha menjadi pucat pasi. Ia dalam masalah besar sekarang.

"Kok jadi gini?!"Batin Gretha.

_____________

TBC.

Vote, Follow, And coment. Thank you!

Jika mencari cerita transmigrasi lainnya, Silahkan pencet akun penulis ya!

Run, Gretha!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang