Re : 06

58 9 3
                                    

Ini adalah hari pertama Jungkook kembali ke rutinitas biasa setelah kecelakaannya. Suasana kampus yang ramai dan semua kenangan yang tiba tiba melintas bak film lama yang terputar kembali.

Kenangan ketika dia harus mengulang kelas, petaka yang menjadi indah karena dengan mengulang kelas, dia bisa bertemu dengan Yeri. Kenal dengan perempuan cupu itu.

"Stop melamun, mari kita kuliah." Eunwoo menepuk pundak Jungkook.

Jungkook menatap Eunwoo sebel, padahal cowok tampan itu tidak salah sama sekali.

Namun langkah Jungkook terhenti ketika dirinya melihat Wooseok yang berjalan kearahnya. Muka cowok itu selalu marah.

"Yeri dimana?!" Sentak Wooseok.

Jungkook menghela napas. "Gak ada hubungannya sama elo." Jawabnya.

Wooseok menghela napas. Kalau saja Yeri dulu mau menikah dengannya, Ia tidak akan seperti ini. Kuliahnya berantakan, Yeri meninggalkannya, dan ia semakin dendam dengan Jungkook.

Jangan salahkan Wooseok.

"Yeri hamil dan lo biarin dia besarin bayinya sendiri?!"

Senyum miring tersungging di bibir Jungkook, "Gue gak tau itu anak gue apa bukan."

Brak

Kepalan tinju Wooseok berhasil membuat Jungkook terpental. "Asu! Bisa ya lo bilang kayak gitu!" Bentak Wooseok lagi dan kembali memukul Jungkook untuk kedua kalinya.

Dalam keadaan seperti itu Jungkook masih bisa tersenyum, bahlan dirinya juga tidak melawan.

Eunwoo sudah panik bukan main. Mana ia tadi dibanting Wooseok duluan.

"Udah gue suruh gugurin. Jadi tenang aja, lo gak usah khawatir." Jawab Jungkook.

Dada Wooseok semakin bergemuruh mendengar jawaban Jungkook. Bisa ya kayak gitu? Semudah itu melupakan masalah beaar dan mengentengkannya seperti ini.

"Manusia bukan sih lo?!"

"Lo bisa dapetin bekas gue lagi." Setelah berkata seperti itu, Wooseok memukul Jungkook dengan brutal.

Dalam dadanya jungkook menangis. Dalam amukannya Wooseok menangis. Dua lelaki itu menahannya, karena mencintai wanita yang sama.

Sesakit ini.

"Bangsat lo!" Ucap Wooseok lalu pergi meninggalkan Jungkook dan Eunwoo.

Jungkook terkapar dengan muka lebam dan bibir yang mengeluarkan darah. Lengannya bergerak menutup matanya. Ia ingin menangis. Bahkan pukulan yang ia terima saat ini tidaklah sepadan dengan rasa sakit yanh dirasakan Yeri. Bagaimana perkataan tajamnya yang menyayat hati lembut milik Yeri itu.

"Maafin gue." Gumamnya pelan dengan isak tangis.

"Maafin gue."

Penyesalannya datang di akhir. Ketika ia tahu kalau Yeri benar benar separuh napasnya.













Dari sisi lain, mata sayu dan muka pucat itu melihat semuanya. Isakan tangis yang ia lihat sekarang adalah bukti tegas arti keberadaannya.

"Kak Jungkook?"

Re : Drunk On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang