▪ 🐑 Untold to You, Airin. (dare)

4.8K 146 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Part ini lumayan panjang,
Pelan-pelan aja ya soalnya couple ini cukup sampai sini aja.



Happy Reading!
*****

"Dare!"

Gendis, Gisel, Alga bersorak gembira, Faris tersenyum dan Alam hanya mengamati. Mereka tengah duduk melingkar dengan satu botol di tengah menunjuk Airin.

Dalam permainan ini Airin sama sekali tidak bisa memilih truth, ia takut dengan pertanyaan yang mungkin saja tidak bisa ia jawab sama sekali. Maka dari itu dia lebih memilih dare yang merupakan pilihan teraman untuk saat ini.

"Gue! Gue mau tantangin kak Airin!" Alga mengacungkan tangannya bersemangat. Airin memicingkan mata mengancam pada Alga, dia tahu bocah ini pasti akan mengerjai dirinya.

Alga tersenyum culas, "gue mau kak Airin ..." dia menjeda, kemudian menatap Alam di sebelah Airin. Dia melihat tatapan Alga, dia memiliki firasat buruk dengan apa yang akan dikatakan Alga selanjutnya.

"Cium bibir kak Alam!"

"Nggak!" Dua suara berseru bersamaan.

Airin membenarkan, firasatnya sama sekali tidak salah. Dia memandang Alga dengan ganas.

Alga menatap dua orang yang menolak, Gisel yang cemberut dan Faris dengan alis berkerut. Lalu pada Alam, dia hanya diam tanpa minat. Kembali pada Airin yang menatapnya seakan-akan menelannya hidup-hidup, Alga meneguk ludah kasar kemudian mengangkat tangan tanda menyerah.

"Oke! Oke! Gue batalin!, gue ganti sama yang lain, tapi nggak boleh ada penolakan dan harus dilakuin sekarang" katanya berkompromi, Alga sadar setelah menerima tatapan tidak mengenakan dari mereka.

Mereka mengangguk, setuju. Alga masih menyeringai, Airin sebal sekali dengannya. "Hehe, berhubung sekarang kita akrab, mungkin diantara kita bakal ada yang jalanin relationship bareng,, makanya ..."

"Alga jangan terbelit-belit," ucap Gendis, dia mulai menguap. Sambil menggaruk bagian belakangnga Alga kembali menatap Airin. Menurut Airin tatapan Alga sama menyebalkannya dengan kecoa.

"Kak Airin," panggilnya. "Hm,"

"Bilang suka sama kak Alam, terus tembak jadi pacar lo, sekarang." Alga menghentikan penolakan yang akan terlontar. Dia menatap Airin dengan senyum menyebalkan.

"Oke!"

Airin mendengus, jantungnya berdetak cepat, gerogi sebenarnya. Ia menarik napas dalam-dalam, menghembuskannya, ia melakukannya dua kali lalu ia menyamping, menghadap Alam.

"Alam," dia melirik tanpa minat pada Airin.

"Alam," panggilnya lagi, ia menarik napas lagi. "Alam," untuk ketiga kalinya barulah Alam menoleh padanya.

Sensual ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang