Part 3 Menjadi Sahabat

26 0 0
                                    


Persahabatan adalah perihal sahabat, persahabatan berarti akrab dan menyukai pikiran masing-masing serta dua orang yang berteman dan selalu menghabiskan waktu bersama. Sahabat juga merupakan orang yang mengetahui segala cerita manis pahit hidup sahabatnya. Namun, awal persahabatan dari austien dan jeno ini berbeda pada kisah persahabatan pada umumnya, yang mana disini jeno meminta persetujuan dari austien untuk menjadi sahabatnya diawal pertemuan mereka atau pertama kali austien dan jeno saling kenal. Disini jeno melakukan hal demikian karena jeno tahu bahwa austien adalah seseorang baik, humble dan pintar. Jeno juga tahu bahwa austien ada orang yang pantas untuk dia jadikan sahabat untuknya  karena perilakunya austien terhadap teman-temannya yang baik. Untuk itu awal persahabatan mereka menjadi hal yang berbeda dari pada umumnya.

Suasana perjalanan pulang ke rumah menjadi seruh karena obrolan  jeno dan austien yang lucu dan membuat mereka tertawa.

"Jadi, kita sekarang sahabatan dong ya?" tanya jeno 

"Ya iya, kenapa si lu nanya itu mulu dari tadi jen?" tanya austien

"Ga, aku rada ga percaya aja gitu. Baru pertama kali ketemu kamu dan langsung sahabatan sama kamu, aku seneng thien." ujar jeno tersenyum bahagia

"Hahaha... Bener juga si. Btw, lu jangan ngomong aku kamu, lu gw aja udeh." ujar austien sedikit ngegas😅

"Iya deh iya, gw ngomongnya lu gw deh." jawab jeno dengan nada sdikit ngeselin gitu😜

"Nah, itu bisa. Anak pinterrr, hahahaha" ujar austien sambil tertawa berdua sama jeno

Setelah perjalanan yang membutuhkan waktu 15 menit dan suasana dalam mobil yang begitu senang, akhirnya mereka sampai juga di rumahnya austien.

"Disini rumah lu thien?" tanya jeno

"Iya, kenapa mau mampir dulu?" ujar austien

"Ga thien, nanti deh gw mampir ke rumah lu, boleh kan?" ujar jeno

"Boleh kok jen. Oke, hati-hati di jalan ya jen, thank you dah nganter gw pulang." ujar austien

"Iya thien, thank you juga ya." ujar jeno

"Iya jen, byee" jawab austien

Austien memandangi mobil jeno yang menghilang dibalik pertigaan dekat rumahnya. Tiba-tiba disamperin mamanya dari dalem rumah.

"Thien, siapa yang kamu liatin nak? sampe segitunya, ari ya?" tanya mamanya austien sedikit penasaran

"Bukan siapa-siapa mak, itu temennya aku yang barusan anterin aku pulang." jawab austien sambil tersenyum lalu mencium tangan mamanya.

"Ya udah, ke dalem yuk. Mama tadi dari supermarket trus mama beliin kamu es criem vanila kesukaan kamu." ujar mamanya austien

"Waahhh... thank u mamm, jadi nambah sayang deh sama mama." ujar austien sambil meluk mamanya, lalu mereka berjalan memasuki ke rumah.  

Disini austien berbicara dengan orang tuannya dengan menggunakan kata "aku" bukan "lu", digambarkan lebih sopan aja gitu kalo ngomong sama orang tuanya.

~~~~~~~~~~

Di tempat lain yaitu disebuah caffe yang menjadi tempat biasa nongkrong austien, ari, aldy dan yang lainnya.Terlihat ari dan aldy sedang membicarakan austien, mereka sangat ingin mengetahui apa yang terjadi. Si ari dan aldy singgah di caffe tersebut hanya buat si aldy beli red velvet, mereka ga nongkrong karna jam 6 sore nanti ari dan austien bakal pergi keluar

"Ri, lu kepo ga si sama apa yang di obrolin austien sama jeno? gw kepo tau" ujar aldy dengan wajah yang serius tapi ngeselin😅

"Ya, gw kepo lah val. Gimana ga kepo, orang austien kan pacar gw aalll.." jawab ari tegas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stuck in FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang