Setiap orang pasti pernah menyukai sahabat atau teman dekatnya sendiri. Katanya, laki - laki dan perempuan tidak bisa pure sebagai teman atau sahabat. Ada pula yang berkata kenyamanan adalah awal terbentuknya rasa suka. Awalnya aku tidak percaya dengan semua itu, tapi seiring waktu berlalu dan aku tersadar gelagatku sudah tidak beres, aku mulai percaya dan menerimanya.
Tapi sayang sekali, aku tidak bisa mengerti apakah dia juga menyukaiku atau dia benar - benar hanya menganggapku sebagai temannya? Atau sebenarnya dia pernah, tapi sekarang sudah tidak karena dia menyerah denganku yang bertahun - tahun masih saja menyukai seorang Al, teman yang dulunya ku kira hadir sebagai sahabat.
Ah, sampai lupa. Namaku Clarissa. aku adalah anak yang sudah pernah menyukai seorang teman sekelasku, Anzel namanya. Aku menyukainya selama kurang lebih 4 tahun. Yah, baru tahun kemarin aku berhasil melupakannya. Ah, tapi belum sepenuhnya kurasa. Sedangkan entah sejak kapan, aku mulai menyukai teman dekatku sendiri, namanya Sky. Saat ini kami kelas 12. Yah, ini adalah tahun terakhir kami di masa putih abu - abu.
Aku mengenal mereka sejak SMP, dan kisah kami pun dimulai sejak saat itu. Ah, aku baru ingat, kami sebenarnya pernah bertemu sebelum itu, terutama aku dan Anzel. Tapi kami baru menyadarinya setelah SMP. Banyak hal sebenarnya yang 'kebetulan' terjadi denganku dan Anzel. Itulah mengapa sejak aku mulai menyukainya, aku sangat kesulitan untuk melupakannya. Yah, kadang aku berpikir apakah ada hal yang belum selesai diantara kami?
Kemudian untuk Sky, seingatku kita bertemu di tempat kursus saat SD, tapi sejak SD hingga sekarang aku hanya dekat dengan temannya, namanya Denzi. Tapi semenjak SMP barulah kita menjadi dekat. Yah karena saat itu, selain aku dekat dengan Denzi, aku juga bersahabat dengan teman dekat Sky bernama Quinta. Ah, perlu dicatat, Denzi itu laki - laki dan Quinta perempuan.
Sebenarnya aku tidak terlalu ingat dari mana awal aku dan Sky menjadi dekat. Darimana sebenarnya kesalahan ini terjadi. Aku tidak mengerti. Bahkan sampai saat ini Sky hanya membuatku bingung. Banyak hal yang aku tidak mengerti apa alasannya melakukan hal itu. Aku mencoba mencaritahu, tapi sulit dipahami. Oiya, hal yang mempersulitku lagi adalah karena dia juga baik kepada teman perempuan lainnya. Bahkan baru - baru ini aku menyadari ternyata teman perempuannya banyak. Oleh karena itu, sebenarnya mungkin sudah lama perasaanku ini tumbuh kepadanya, tetapi karena hal - hal di atas aku lebih memilih untuk tidak menerimanya dan masih terkurung dengan menyukai Anzel.
Aku hanya berharap semua ini bisa cepat menemui titik terang setelah kelulusan kami. Dia pernah berkata bahwa dia kemungkinan akan berterus terang kepada orang yang dia sukai sejak awal SMP hingga saat ini. Jika dia sudah mengatakannya, aku rasa dari sana aku akan mampu memposisikan hatiku. Padahal aku berharap aku tidak pernah menyukai siapapun lagi untuk saat ini. Tapi Sky selalu menggangguku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Novela Juvenilhey, apa pernah diam - diam tanpa disadari kamu jatuh hati dengan sahabatmu sendiri? ah, tidak. Aku tidak tau kita bisa dikatakan sahabat atau tidak, kurasa hanya teman dekat yang berawal dari jahilnya anak itu. Rasanya seperti hujan bukan? Lama kel...