"Kriiiingg!!"
Bel pulang sekolah berbunyi. Gilang keluar dari kelas nya dan bertemu dengan satu orang sahabatnya di depan gerbang.
"BangLang, lu mau kemana dulu?" Tanya Fiki, ya Fiki adalah sahabat Gilang. Kini Fiki masih kelas XI
"Emmm, kayak nya gua nongkrong dulu di cafe dekat sekolah" jawab Gilang dengan muka yang terlihat lelah.
"Ke rumah gua aja sekalian main game" ajak Fiki.
"Gassss" ucap Gilang dengan semangat.
"Tapi mampir ke alfa dulu, nyari cemilan biar gak bosen"
"Yaelah otak lu pikiran nya makanan mulu" geram Gilang.
"Gak papa kan?"
"Yaudah ayo daripada gua harus pulang, terus ketemu sama 2 muka datar" ucap Gilang yang ogah-ogahan pulang kerumah karena malas bertemu dengan Mama dan Papanya yang selalu menyakiti hati Gilang. Lagi pula Ricky kakak Gilang tidak ada di rumah karena sedang berada di cafe.
Kini Gilang dan Fiki sedang berada dijalan menuju rumah Fiki dengan mengendarai motor milik mereka.
Sesampainya di rumah Fiki, Gilang langsung tiduran di sofa kamar Fiki dan langsung mengeluarkan ponsel yang ada di saku celananya.
"Gak ada akhlak lu bang datang datang langsung rebahan ae di sofa" sewot Fiki yang geram dengan kelakuan sahabatnya.
"Berisik lu Fik" ucap Gilang.
***
Waktu sudah menunjukan jam 9 malam, namun Gilang belum juga pulang. Bahkan Ricky saja sudah sampai rumah sejak pukul 5 sore.Di ruang keluarga sudah ada ayah yang sedang menonton tv dan Ricky yang sedang menonton film di leptopnya.
"Itu anak semakin besar semakin suka keluar malam" sinis papa menyindir Gilang.
"Gilang tadi udah minta izin sama aku kok pah kalau dia mau belajar di rumah Fiki" jelas Ricky.
"Belajar atau main?" sinis papa namun tak ada sautan dari Ricky.
Tak lama dari pembicaraan antara papa dan Ricky, mamapun menghampiri mereka dengan membawa secangkir teh untuk papa.
"Pa ini teh nya" ucap mama sambil memberi secangkir teh kepada papa.
"Gilang belum pulang juga?" Tanya mama kepada papa dan Ricky.
"Mana ada Gilang pulang jam segini, dia tuh pulang nya tengah malam" sewot papa sambil mengambil secangkir teh yang ada di meja.
Karena Ricky tidak nyaman berada di dekat papa dan mama yang dari tadi menyindir Gilang, Ricky pun pergi ke kamar yang bernuansa minimalis miliknya.
***
Dikediaman Fiki, disana ada Gilang, Fiki, Fajri, Zweitson dan Fenly. Fajri, Zweitson, dan Fenly adalah sahabat Gilang dan Fiki, Kini Fiki, Fajri, Zweitson masih duduk dikelas XI sedangkan Gilang dan Fenly sudah duduk dikelas XII"Lang, lu gak pulang? Ntar bokap nyokap lu marah lagi" Tanya Fenly tanpa melihat ke arah Gilang.
"Ntar aja, belum terlalu malam juga" jawab Gilang dengan santai.
"Belum malam gimana? Udah jam 11 malam ini bang" ucap Fajri
"Hahh serius udah jam 11? Gua kira masih jam 8 anjirrr" ucap Gilang dengan nada kaget.
"Gua balik duluan ya" pamin Gilang yang langsung menyambar jaket dan tas nya.
***
Sesampainya rumah Gilang langsung pergi ke kamar dan membaringkan tubuh nya di atas kasur milik nya, setelah itu Gilang memejamkan mata nya. Tapi tiba tiba ada yang membuka pintu kamarnya dan Gilangpun terbangun dari tidur nya.Ceklek
"Gilang" panggil Ricky, ya Rickylah yang membuka pintu kamar Gilang.
"Ya kenapa bang?" Tanya Gilang
"Lu kok baru pulang? Dari mana aja?" Tanya Ricky dengan satu tarikan nafas.
"Kalau mau nanya besok aja deh bang ngantuk nihhh" rengek Gilang.
Gilangpun kembali tertidur, Ricky keluar dari kamar Gilang dan pergi ke kamarnya untuk istirahat.
TBC
Sampai jumpa di chapter berikutnya. Jangan lupa Vote, Komen, & share.
Stay tuned
***
8-11-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Gilang's Tears (Air Mata Gilang)
Teen FictionCerita ini menceritakan kehidupan seorang Gilang yang di benci oleh papa & mamanya. Ia di jauhi oleh teman kecil nya. Selalu merasa tersingkirkan, merasa tak ada gunanya hidup didunia, selalu disalahkan oleh keadaan. Merasa gagal tapi tidah pern...