part 1

8 0 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana aku menjadi salah satu mahasiswa di salah satu universitas. Hari ini adalah hari dimana yang sangat diimpikan sebelumnya, kini telah menjadi nyata.

Ryka adalah adalah namaku, seorang gadis pendek yang berkulit hitam. Orang-orang banyak yang bilang bahwa aku seperti gula aren, hitam manis. Aku berasal dari pedesaan di kota Bangkalan madura. Ayah ku bekerja sebagai kuli bangunan, yang mana hasil dari pekerjaannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-harinya.  Aku menyadari akan hal itu, sehingga bermimpi untuk kuliah adalah angan belaka.

Karena rasa hormat ku pada orang tua dan guru, Allah memberikan jalan yang terbaiknya untuk mewujudkan mimpi ini. Ada seseorang yang datang menemui ku dan memberitahu pada ku bahwa sekarang ada banyak beasiswa dimana-mana, dia bahkan bersedia membantu ku jika aku benar-benar bersemangat dalam mencari ilmu. Dan tanpa pikir panjang aku langsung mengiyakan hal itu.

Kemudian aku langsung bergegas pulang untuk memberi tahu kabar baik ini. Awalnya orang tua ku ragu, namun pada akhirnya aku mampu meyakinkan kedua orang Tua ku. Dan alhamdulillah dengan izin Allah aku bisa kuliah sesuai dengan impianku. Aku mendapatkan kampus yang jauh lebih baik dari kampus yang diinginkan sebelumnya.

☆☆☆

Hari ini aku berdiri dengan pakaian yang sudah rapi, dan tidak ketinggalan tas yang sudah siap di punggung ku.
Aku menyapa pak satpam dengan ramah, pak satpam pun menjawab sapaan ku dengan ramah dan senyum yang menghias di wajahnya. Aku begitu kebingungan dengan tempat ini, aku sedang mencari gedung FKIP dan tak kunjung di temukan. Kemuadia salah satu satpam bertanya pada ku, karena terlihat kebingungan sendiri.
"Mau kemana dek?" Tanya salah satu satpam yang ada disana.
"Ini pak, mau ke FKIP." Ujar ku.
"Oh jalannya dek dari sini lurus kesana, setelah itu ke utara." Paparnya.
"Iya pak, terima kasih banyak pak." Jawab ku dengan senyum sekaligus menganggukkan kepala.

Aku berjalan lurus seperti petunjuk yang di katakan satpam, namun masalahnya adalah aku tidak tahu arah yang mana utara dan yang mana selatan. Kemuadian aku melihat gedung lantai 3, aku pikir itu adalah fakultasnya ternyata salah itu adalah gedung akademic. Aku terus menusuri jalan membaca tulisan yang ada di depan gedung tersebut, namun tetap saja itu bukan gedung yang aku cari.

Cinta Di Balik SakralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang