Bab 8

131 13 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dimana ruangan tempat perawatan Kang Minhyuk?" Jongin berdiri di depan resepsionis.

Resepsionis itu mendongak dan ternganga. Terpesona melihat penampilan dan ketampanan Jongin.

"Ruangan perawatan Kang Minhyuk?" Jongin mengulang jengkel karena resepsionis itu hanya menatapnya seperti orang bodoh.

"Oh....Untuk Kang Minhyuk...Anda...Anda mungkin harus menemui Suster Hwang dulu, beliau suster kepala penanggung jawabnya."

"Dimana?" gumam Jongin tak sabar.

"Lantai tiga, ruangan perawat nomor dua."

Tanpa basa-basi Jongin meninggalkan resepsionis yang masih ternganga itu. Pintu itu tertutup rapat dan Jongin mengetukknya.

"Masuk" sebuah suara yang tegas terdengar dari dalam.

Jongin masuk dan langsung berhadapan dengan suster Hwang. Suster Hwang langsung menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. Dia tidak mungkin salah mengenali. Penggambaran Soojung sangat akurat. Lelaki ini memang benar-benar luar biasa tampan dengan keangkuhan yang sudah seperti satu paket dengan auranya.

"Apakah anda akhirnya berhasil menemukan kebenaran?" gumam suster Hwang langsung tanpa basa-basi.

Jongin mengernyit mendengar sapaan pertama suster Hwang yang sama sekali tidak diduganya. Tapi dia lalu teringat telelepon di tengah malam yang tanpa sengaja dia angkat. Penelepon itu mengatakan dirinya adalah suster Hwang...

"Ya," Jongin mengakuinya pelan, "Anda sudah tahu semuanya?"

"Semuanya, dan pertama, sebelum anda menghina Soojung lagi. Saya akan jelaskan kepada anda, semalam Soojung datang kepada saya, dengan kondisi mengenaskan. Mental dan fisik yang rapuh, dan dia bilang ingin melepaskan diri dari anda, menurut saya itu wajar mengingat perlakuan anda padanya," Suster hwang menatap Jongin dengan pandangan mencela yang terang-terangan hingga wajah Jongin merona.

"Uang yang dia pakai untuk melunasi anda, itu adalah uang pinjaman dari saya dan beberapa staff rumah sakit lain, bukan uang hasil menjual dirinya kepada lelaki lain seperti apa yang anda tuduhkan kepadanya tadi pagi."

Sebuah kebenaran lagi. Lebih keras daripada tamparan di pipi, lidah Jongin terasa kelu.

"Saya ingin bertemu Soojung" gumam Jongin akhirnya.

Suster Hwang mengangkat alisnya, "untuk apa? Ketika hubungan hutang piutang itu lunas. Tidak ada lagi perlunya kalian bertemu, lagi pula saya tidak yakin Soojung bersedia menemui anda."

"Tidak ada hubungannya dengan uang! Saya tidak peduli dengan uang!!!" Jongin hampir berteriak, lalu berdehem berusaha meredekan emosinya, "Saya harus bertemu dengan Soojung, meminta maaf, saya tahu selama ini saya salah...."

A Romantic Story About Jung SoojungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang