#1 - 𝘚𝘦𝘦𝘥𝘴 𝘖𝘧 𝘋𝘦𝘴𝘵𝘪𝘯𝘺

4.9K 634 81
                                    

𝐖𝐞𝐥𝐜𝐨𝐦𝐞 𝐭𝐨 𝐦𝐲 3𝐫𝐝 𝐛𝐨𝐨𝐤 ♡︎

🌸 ꔛ ◜ 𖣁 ◞ ˖ ۪ ֗ ꔛ ˖ ۪ ֗ ◜ 𖣁 ◞ ꔛ 🌸

#𝐀𝐄𝐓𝐇𝐄𝐑𝐒𝐈𝐌𝐏 / #𝐀𝐄𝐓𝐇𝐄𝐑𝐌𝐀𝐈𝐍 ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#𝐀𝐄𝐓𝐇𝐄𝐑𝐒𝐈𝐌𝐏 / #𝐀𝐄𝐓𝐇𝐄𝐑𝐌𝐀𝐈𝐍 ?

Mari merapat 👍

𝒏.

Fanfic ini berisi satu alur, tetapi setiap bagian akan berbeda-beda temanya. (Im so bad at explaining sorry)

Selamat menghalu.

🌸 ꔛ ◜ 𖣁 ◞ ˖ ۪ ֗ ꔛ ˖ ۪ ֗ ◜ 𖣁 ◞ ꔛ 🌸

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠~!

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠~!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aether, seorang pengelana Teyvat yang datang dari dunia lain. yang tak jarang disebut legendaris. Dia datang bersama adiknya. Hingga suatu hari, Adiknya diculik oleh seorang dewa yang tidak diketahui pasti asal-usulnya.

Setelah jatuh dari langit dan turun ditanah Kebebasan. Saat itu juga Aether memutuskan untuk mengembara. Bertujuan mencari petunjuk tentang sang adik. Bersama teman seperjalanannya, Paimon. Sebut saja 'Makanan Darurat'.

Tiga negara sudah dikunjungi, dan sekarang Aether beralih kembali ke Mondstadt.

"Hey! Lama sekali sih! Paimon sudah tidak sabar makan steak!"

"Bisa sabar sedikit?"

Sungguh stress Aether dibuatnya. Dari tadi Paimon terus merengek meminta steak. Kini, Steak yang dibuat Aether sudah siap saji. Mahkluk melayang bersurai putih itu langsung melahapnya.

"Pelan-pelan, tersedak bukan salahku"

"ck, paimon tidak akan ter- *uhuk uhuk!"

Aether menghela napas. "Ini" tawarnya menyerahkan air minum ke Paimon.

"Kamu bisa tersedak juga ya"

"YAIYALAH!"

"Makan itu duduk, jangan melayang"

"Cerewet ih!"

"Malam ini kita kemana lagi?" Tanya Paimon disela-sela kegiatan makannya.

"Wispering Woods, aku mau mencari sesuatu disana. Siapa tahu ada yang menarik"

"Memang apa yang menurutmu menarik? Menurut Paimon disana akan ada banyak boar!"

"Kamu lupa? Tadi siang Katheryne memberi misi padaku. Dia mengatakan bahwa ada sesuatu yang membuat pohon-pohon di hutan itu menyala berpindah-pindah. Dia menyuruhku untuk menyelidikinya"

"Wah...sepertinya....HANTU!?!?!"

"Jangan bercanda, mungkin itu Paimon yang kedua"

"Hiiiihh Paimon cuma ada satu! Hmm...yang jadi pertanyaan adalah...."

"Apa yang membuat pohon itu menyala? Yang menyala disitu kan hanya Small Lamp Grass?"

"Hmmm...mungkin Kunang-kunang??Ah! Gak tau Paimon pusing! Biar Aether saja yang mikir!"

"memangnya kapan kamu bisa diajak berpikir?"

☁︎ Wispering Woods, 20:00

Aether mulai berjalan menyusuri hutan bersama paimon yang melayang disampingnya.

"Aether, Paimon takut.. jangan kemana-kemana ya..." ucap Paimon dengan tangan mungilnya memegang pundak Aether.

Aether tidak menanggapi Paimon. Dia terus melihat sekeliling. Seketika, ada satu pohon yang menarik perhatian Keduanya. Perlahan seluruh daunnya bercahaya emas.

"eh! Itu...Pohonnya!"

Saat Aether menyentuh pohon itu, Cahayanya berpindah ke pohon yang lain. Manik emasnya melihat benda bulat emas.

"sepertinya itu..."

Aether terus mengikuti pohon itu sampai lima kali berpindah tempat.
Setelah semua cahayanya redup, keluar lah sesuatu yang dicari Aether dari tadi.

"Eh?? Seelie?? Uwohhh warnanya..."

Sebuah Seelie keluar dari belakang pohon. Mungkin ini semua ulahnya. Seelie itu tersesat. Aether mencoba mendekatinya dan mengulurkan tangannya.

Seelie itu takut-takut. Namun perlahan ia mendekat dan duduk di telapak tangan Aether.

"Wahh! Lucu sekali! Sepertinya dia menyukaimu Aether!" Seru paimon sembari tepuk tangan.

"Imut..."

"hei kamu tersesat ya?"

Seelie itu menanggapinya dengan mendusal-dusal di tangan Aether.

"Aether, Paimon boleh pegang gak?"

"Nih"

Paimon menyentuh kepala Seelie itu. Alhasil, Seelie itu langsung berpindah ke belakang pundak Aether.

"ih! Kok kabur sih!"

"Haha, mungkin tidak mau sama Paimon"

"hmph!" Ngambek Paimon

"berarti masalah sudah selesai. Ayo kita masuk ke Teapot"

Paimon pergi menghilang ke atas, sedangkan Seelie itu mengikuti Aether.

☁︎ Serenitea Pot, 20:48

Aether masuk kedalam rumahnya dan diikuti Seelie itu. Setelah melepas ikat kepangannya, Aether merebahkan dirinya dikasur. Seelie itu duduk didekat bahunya.

"Nee, Seelie"

"Apakah kamu tersesat juga seperti ku? Kalau iya, kita sama"

"Kamu bisa tidur kan? Sudah larut, Ayo tidur. Selamat malam."

Setelah mencurahkan isi hatinya, Aether mulai masuk ke alam mimpi. Seelie itu yang tadinya meredup berniat ingin tidur, menjadi bercahaya lagi.

Perlahan, Seelie emas itu berubah menjadi seorang gadis yang tingginya sama dengan Aether.






















"Selamat tidur, Aether-sama"

• • •

UwU

✦「 𝗕𝗲𝗮𝘂𝘁𝗶𝗳𝘂𝗹 𝗦𝗲𝗲𝗹𝗶𝗲 」⊹ 𝐀𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang