Part 6

7.3K 397 5
                                    

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Giska adriana binti Adrian sanjaya dengan maskawin tersebut, tunai."

"Bagaimana para saksi? SAH?"

"SAH."

"Alhamdulillah."

Mulai hari ini, menit ini, detik ini juga, mereka berdua resmi menjadi sepasang suami istri, dalam satu kali percobaan serta satu tarikan napas Ravin mengucap ijab qobul dengan sangat lancar.

Semua larut dalam kebahagiaan, kini kedua keluarga resmin mejadi besan satu sama lain nya, semuanya turut berbahagia setelah mereka berdua resmi menjadi sepasang suami istri.

Namun kebahagiaan itu tidak di rasakan oleh kedua mempelai, Giska hanya tersenyum tipis sambil meneteskan air mata, bagaimana pun Giska tidak bisa langsung menerima keberadaan Ravin sebagai suami dalam hidupnya, mereka masih terlalu dini untuk menganal satu sama lainnya.

Tapi sepertinya Ravin lah yang terkena dampak lebih besar, pemuda tersebut memiliki seseorang yang sangat di cintai nya, berbanding terbalik dengan Giska yang tidak mempunyai seseorang yang di cintainya saat ini.

Sampai saat ini, Giska belum pernah berpacaran sama sekali, itu artinya ia tidak merasakan yang namanya cinta, namun itu semua tidak menjadi patokan sama sekali, cinta datang karna terbiasa dan tidak akan sulit bagi Giska buat jatuh cinta kepada Ravin, apa lagi harus Giska akui kalau Ravin termasuk ke dalam tipe cowoknya.

Tapi, kembali lagi ke situasinya, Ravin punya seseorang yang di cintai, akan sangat sulit buat Giska untuk membuat Ravin jatuh cinta padanya, bahkan untuk mendapat celah di hati Ravin pun akan sangat sulit, walau tidak berarti mustahil sama sekali.

"Semua berkas sudah lengkap, buku nikah juga sudah di tandatangai oleh kedua mempelai. Sekali lagi selamat, semoga pernikahan kalian sakinah mawadah warrahmah." Perkataan sang penghulu membuat Ravin dan Giska sedikit terperanjat, sesaat kemudian mereka mengangguk.

"Aamiin," jawab semua yang ada di dalam ruangan.

"Kalau begitu saya pamit undur diri, permisi." Penghulu pun pergi di antar oleh Adrian sampai ke depan.

Ya, hari ini adalah hari dimana pernikahan mereka berlangsung, tepat satu minggu setelah insiden itu berlalu, Giska dan Ravin akhirnya menikah secara sederhana yang hanya di hadiri oleh kedua keluarga mereka saja, mereka bahkan tidak mengundang sanak sodara atau pun tetangga dekat.

Semua itu di lakukan untuk menjaga nama baik kedua keluarga, mereka melakukan itu karna status Ravin yang masih seorang pelajar. Mereka tidak ingin ada gosip yang bukan-bukan yang akan membuat nama mereka tercoreng nantinya.

"Mommy!" pekik Giska sambil meneteskan air matanya.

Ayana langsung mendekap Giska. "Hust, kamu jangan nangis sayang, ini hari bahagia buat kamu."

"Hiks... Maafin Giska mom!"

"Sudah kamu jangan nangis, malu atuh sama suami dan mertua kamu."

"Ish... Mommy!"

"Sudah engga apa-apa jeng, Giska manja gini kelihatan sangat lucu," ucap Amira sambil mengelus pucuk kepala Giska.

"Makasih tan---"

"Mamah, panggil mama sama papa. Sekarang kami orang tua kamu juga," potong Amira cepat.

"I-iya, m-mah," balas Giska sedikit tergagap.

"Hihi, mama selalu mendoakan semoga pernikahan kalian langgeng," ucap Amira.

"Amin."

"Mama cuma nitip pesan sama kamu sayang, kamu harus bersabar menghadapi sikap nya Ravin. Walau pun dia terlihat dingin dan acuh tapi aslinya dia manja kok, cuma ya gitu---"

(NOT) BEST MISTAKE ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang