TRIGGER WARNING
Puisi ini memiliki tema yang pantas dibaca oleh usia 18 tahun ke atas. Jika Anda masih dibawah 18 tahun, silahkan lanjut ke chapter selanjutnya.
──●◎●──
Selepas memberhentikan mobilku di depan kamarmu, aku lekas mengirimimu pesan singkat.
"Dasom, aku sudah sampai."
Sekarang pukul sebelas malam dan semua orang telah terlelap.
Melalui jendela kamar, aku melihatmu mengambil jaket.
Kau tanpa ragu melompati pagar kemudian memasuki mobilku.
Aku mengunci pintu mobilku, menatap kedua manikmu dalam-dalam.
Dan aku dapat merasakan lumatanmu yang lembut.
Aroma tubuhmu pun tertangkap oleh indra penciumanku, membuatku merasa dicintai olehmu.
"Kita akan kemana malam ini, Lian?"
"Terserah. Aku hanya ingin berkendara denganmu sembari melihat cahaya perkotaan di Seoul."
Lantas aku menjalankan mobilku dengan laju sedang.
Kami saling bertukar cerita dalam perjalanan.
Ia tergelak tatkala mendengar cerita lucu dariku.
Aku senang dengan momen-momen ini.
Sayang, mari lakukan ini lagi di malam berikutnya.
Serta membuat bintang-bintang cemburu dengan kemesraan kita.
***
Please leave vote or comment :) Thanks! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless Memory
Short StoryBagaimana bisa seseorang yang begitu dalam di kegelapan dapat melihat secercah cahaya tanpa menantikannya dengan penuh semangat? Bahkan flashlight saja bisa membutakan seseorang. Sebelum aku melupakan kisahku lantaran kematian menjemputku ataupun in...