"Ada apa?" Suara hyunsu masih santai kala telfon masuk dari salah satu bodyguard yang menjaga haewon.
"APA?" Teriak hyunsu seketika menbuat dirinya berdiri dari duduknya, menahan emosi, juga mengepalkan kuat tangannya.
"Dasar gak becus, saya kesana sekarang." Ucap hyunsu lalu mengambil kunci mobilnya.
Waktu itu jiwook memang hyunsu lepaskan, dengan perjanjian bahwa jiwook tidak akan mengganggu haewon lagi, tapi sepertinya tidak ada efek jera dari jiwook, dia benar benar terobsesi pada haewon.
Hyunsu membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia bahkan mendahului mobil mobil yang menghalanginya.
"Sial." Umpat hyunsu kala dia tiba ditoko buku dan melihat temannya memeluk haewon begitu erat.
Hyunsu lalu masuk kedalam, jiwook juga woosik saling pandangan dengan tatapan tajam mereka.
"Apa yang terjadi?" Tanya hyunsu menemui bodyguard yang menjaga haewon.
"Mereka berdua sedang memilih buku bos, tapi dia datang dan membuat nona ketakutan." Jelas bodyguard haewon.
Hyunsu menampar keras bodyguard haewon "dasar tidak berguna." Kesalnya.
Hyunsu masuk kedalam toko buku, amarah menguasai dirinya, dia datang dengan kepalan kuat tangannya yang menahan emosi.
"Masih berani ganggu adik gue?" Tanya hyunsu dengan suara rendahnya membuat jiwook menoleh kearahnya, woosik pun melepas pelukannya seketika.
"Gue kan udah bilang sama lo, adik lo itu milik gue, cuma milik gue." Smirk jiwook membuat hyunsu tidak bis menahan lagi kali ini.
Hyunsu menarik kerah baju milik jiwook dengan kuat, dia benci turun tangan seperti ini. Hyunsu pun menyeret jiwook keluar dari toko buku dengan memegang kerah jiwook dengan kasara.
"Uhuk uhuk." Jiwook butuh oksigen, hyunsu mencekiknya terlalu kuat.
Saat sudah keluar toko diikuti woosik juga haewon, hyunsu melempar tubuh jiwook ke pohon besar yang ada disamping toko.
"Masih berani lo deketin ade gue?" Tanya hyunsu sekali lagi.
"Abang." Lirih haewon.
"Kenapa hyunsu bilang haewon adik? Bukannya mereka pacaran?" Batin woosik
Hyunsu menampar keras pipi jiwook hingga sudut bibirnya berdarah, ya seperti inilah aslinya hyunsu jika marah sangat tidak bisa dikendalikan dia terlalu menyeramkan, dan woosik tahu itu.
"Gue tanya lagi, lo masih berani nemuin ade gue?" Tanya hyunsu dengan wajah datar dengan satu tangan yang mencekik kerah baju jiwook.
Jiwook memukul mukul lengan hyunsu, dia benar benar sulit bernafas saat ini.
"Hyun lepasin lo bisa ngebunuh dia." Ucap woosik mencoba melepas tangan hyunsu.
"Dia harus diberi pelajaran woo." Ucap hyunsik masih dengan amarah yang meluap.
Woosik pun dengan sekuat tenaga mencoba menghentikan hyunsu, dan akhirnya hyunsu pun melepas tangannya.
"Uhuk uhuk." Jiwook mengambil nafas diudara sebanyak banyaknya.
"Masih coba ganggu ade gue, lo bakalan mati." Peringatan dari hyunsu yang sudah hilang kesabaran.
"Ayok pulang." Ajak hyunsu merangkul posesif haewon disampingnya, haewon sudah menangis sedari tadi dia pun lebih memilih menurut pada sang kakak.
"Bukan cuma dari dia aja lo dapet peringatan, tapi dari gue juga." Smirk woosik berkembang begitu menakutkan.
"Lo berani nyentuh dia, habis lo ditangan gue."
_______
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF BROTHER
Fanfiction"Gimana rasanya kalo lu punya abang yang apa apa gak boleh, ini itu gak boleh, kesel gak? ini yang gue rasain sekarang" -Park Hae Won- Bercerita tentang kehidupan Haewon yang merasa hidupnya diatur oleh sang kakak yaitu Hyunsu, yang kemudian kebena...