1

400 33 3
                                    

Elisa zillia atau lebih tepatnya orang orang memanggilnya dengan el atau lisa,seorang wanita muda yang hidup sebatang kara tanpa kedua orang tuanya.hidup mandiri itu harus lisa lakukan tanpa bergantung pada orang lain.bekerja itu yang lisa lakukan setiap hari.

Lisa tidak pernah mengeluh dengan keadaan hidupnya saat ini,lisa sudah merasa cukup diberikan kasih sayang oleh teman dan orang lain meski itu bukan dari kedua orang tuanya.

"Lisa tolong antarkan pesanan ini ke nomer dua belas"ucap hadrik

"Baiklah"lisa melangkah mangambil pesanan itu

Pelayan,ya itulah pekerjaan lisa disebuah toko kue.dengan usianya yang terbilang masih muda lisa sudah bekerja untuk kebutuhan dirinya dan juga anaknya Anlisa zillia.

Ah mari kita bercerita terlebih dahulu,Elisa Zillia wanita 18 tahun yang seharusnya duduk dibangku sekolah harus merelakan masa masa itu karna sebuah pernikahan yang sama sekali lisa tidak ketahui dan mengerti.

Orang tuanya menikahkan lisa dengan mengatakan jika keduanya sudah tidak mampu lagi untuk membahagiankan nya,dengan bujuk dan rayuan dan embel embel Elisa pun hanya bisa pasrah dan menyetujuinya.

Pernikahan lisa tidak lama hanya sekitar satu tahun,setelah kelahiran sang buah hati keduanya bercerai tanpa lisa ketahui apa penyebabnya.lisa tidak mempermasalahkan itu semua,baginya ini merupakan takdir tuhan yang sudah tertulis untuk hidupnya.

"Silahkan menikmati pesanan anda"ucap ramah lisa pada pelanggan

Lisa kembali melangkah menuju tempatnya,"ahh sudah pukul emapat ternyata"

"Kau tak pulang el"tanya hadrik

Lisa menoleh pada sumber suara,ia tersenyum"tentu saja aku akan pulang Al pasti sudah menungguku"ucap Elisa tak lupa dengan senyum nya

"Kau pulang dengan siapa,mau ku antar"tawar hadrik

Lisa menggeleng sebagai jawaban"tidak perlu terimakasih,kau harus mengurus tokomu dan lagi pula sepertinya jeni sudah menunggu diluar"setelah itu lisa melangkah keluar dan benar saja jeni telah menunggunya dengan sang buah hati

"Haii,sudah selesai"tanya jeni sambil mengendong Anlisa

"Sudah,makanya aku keluar"jawab lisa tersenyum,ia lantas mengambil alih Al dari gendongan jeni"apa Al merepotkanmu,maaf kau jadi mengurus Al seperti ini"

"Tidak,lagipula Al sama sekali tidak merepotkan mungkin karna ia masih bayi"jeni tersenyum pada lisa

"Baiklah mari kita pulang sekarang"ajak lisa

Keduanya kini berjalan beriringan menuju tempat tinggal yang mereka tinggali.jeni dan lisa tinggal dalam satu tempat tinggal,keduanya merupakan sahabat,lebih tepat nya seteleh lisa pindah ke sini.sama sama hidup berkecukupan membuat kedua wanita itu tetap bersyukur karna masih bisa bertahan hidup ditengah kejamnya dunia.

Apalagi bagi lisa sendiri.ini merupakan tantangan menjalani hal baru,bekerja dan mengurus Anlisa seorang diri tanpa seorang ayah.bahkan mantan suami Elisa tak pernah datang untuk sekedar menemui Al,memberi uang untuk susu saja tidak.

Elisa tidak menuntut mantan suaminya itu untuk ini dan itu,baginya sudah menganggap Anlisa ada didunia ini saja sudah berterimakasih setidaknya ia tidak membenci atas lahirnya bayi dari pernikahan mereka.

Sementara itu di tempat lain,terdapat anak sekolah yang sedang berkumpul diruangan kosong yang berada di sekolah,mereka kini tengah menikwati waktu santainya tidak lupa dengan sebatang rokok di tangan masing masing.

Bel sekolah sudah berbunyi dari satu menit yang lalu namun anak anak ini belum terlihat tanda tanda akan pulang

"Anak sekolah bluesky mengajak kita untuk balapan,apa kau akan ikut Jung"tanya taehyung yang berada didakatnya itu membuka suara

"Benar,kita tidak boleh menolak nya,jika kita menang kita akan mendapatkan motor mereka sebagai hadiahnya"timpal jimin

Jungkook yang ditanyapun menoleh seraya menghembuskan asap rokok nya keudara"kapan"jungkook bertanya

"Malam ini di ujung jalan biasa"jawab taehyung dan mendapat anggukan dari jungkook

"Oke karna kita sudah sepakat sebaiknya kita pulang terlebih dahulu,sepertinya perutku sudah tidak sabar untuk di isi"jimin berdiri dan mengambil tasnya"yakk kau tidak mau pulang kim taehyung shii"tanya jimin

"Sebentar bodoh kemana sepatuku,kenapa aku hanya memakai sepatu sebelah"taehyung mencari sepatunya yang hilang

"Cekk dasar otak batu,memang sejak kapan kau punya sepatu hah"omel jimin.taehyung yang mendengar itu mengeplak kepala jimin"cepatlah cari jangan hanya mengomel saja,dan kau mau sampai kapan terus merokok cepat lebih baik bantu aku mencari sepatuku"

Jungkook kembali menoleh dan tak lama berdiri mengambil tasnya lalu berjalan meninggalkan kedua teman nya itu.

"Yakk Jeon jungkook,apa kau tidak mendekarkan aku hah.aku menyuruhmu untuk mencari sepatumu bukan malah pergi yakkk"taehyung berteriak nyaring namun Jungkook tak mendengarkannya dia terus berjalan menuju motornya di palkiran.











aku menyuruhmu untuk mencari sepatumu bukan malah pergi yakkk"taehyung berteriak nyaring namun Jungkook tak mendengarkannya dia terus berjalan menuju motornya di palkiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai gais selamat datang di cerita baru aku hehe

Silahkan dibaca dengan baik dan jangan terlalu terburu buru ya

Jangan lupa vote setelah membaca

🌼🌼


DIVERSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang