~3~

2 1 0
                                    

Sudah terhitung 10 menit Charyssa masih melihat kedunya bermain biliar sambil mengepalkan tangannya, tentu sebuah pemain yg tidak terlalu Vino kuasai dan Charyssa tau hal itu,Varo menjadikan semua itu kesempatan untuk mendapatkan apa yang dia mau dengan memanfaatkan kelemahan Vino dalam bermain biliar. Charyssa tentu sangat vasih bermain biliar karene kecintaannya terhadap bola berangka dan stik biliar. Di lihat Varo memasukan bola-bola itu dengan mudah sedangkan Vino dia masih mengamati bagaimana dia bisa menang jangan lupaka smirk dari Alvaro yang mamancarka keremehan, Sudah muak dengan pemandangan yg buruk itu, Charyssa mengambil salah satu stik biliar dan segera menghambiri 2 pemuda itu. Saat Vino hendak mendorong salah satu bola dengan stiknya tiba-tiba stik charyssa terlebih dahulu menghantam bola dan kemenangan berhasil dia dapat. Keduanyapun kaget atas kehadiran charyssa terutama vino.
"Sa lo ngap--"
"Kita menang dan lo ga ada urusan lagi sama kita" Ucapan Vino terpotong oleh omongan charyssa yg teramat dingin jangan lupakan wajah datarnya
"Jangan ikut campur urusan gua charyssa!" Bentak Varo
"Gue ga akan ikut campur kalau lo ga mulai duluan" Ucap Charyssa
"Ini bukan urusan lo, lo mending urusin aja diri lo sendiri biar orang tua lo lirik lo jangan jadi berandalan dan ga punya harga dir---"

Plak

Belum sempat Varo menyelesaikan ucapnnya Charyssa sudah melayangkan tamparan kepada pipi Varo
"Jangan berani bawa keluarga gue di sini Alvaro, Gue bisa lebih jahat dari lo" Tunjuk charyssa, Vino hanya bisa diam percuma memisahkan mereka mending memikirkan cara dia menjelaskan semuanya pada Ryssa
"Balik!!" Tangan Vino di tarik kasar oleh Charyssa, Vino berani bersumpah tarikan tangan Charyssa tidak main-main. Saat sampai parkiran Charyssa langsung menghempaskan Vino, dia sempat melirik jam sudah pukul 11 malam artinya dia tidak bisa membawa Vino kerumahnya.

"Mana kunci mobil lo" Pinta charyssa
"Biar gua yg nyetir" Jawab vino hendak membuka pintu mobil charyssa langsung merebut kunci itu di tangan Vino
"Gue yg nyetir, lo masuk" Meski tidak ada tekanan charyssa terlewat dingin dan datar terhadap dirinya, jujur saja meski Vino seorang berandalan jika sahabatnya sudah seperti ini dia sedikit takut, akhirnya Vino menurut untuk masuk kedalam mobil dan Charyssa yang membawa mobilnya itu. Sudah di tebak charyssa pasti tidak membawa kendaraan. Saat di perjalanan Charyssa membawa mobil seperti orang kesetanan.
"Pelan-pelan sa bahaya" Vino mengingati Charyssa, meski dirinya juga sering membawa dengan kecepatan tinggi tapi ini beda Charyssa sedang menahan marah dan itu sangat berbahaya
"Gue ga ngajak lo ngomong" Jawab charyssa sekitar 20 menit mereka sampai di rumah Arkan. Vino sedikit bingung pasalnya Charyssa membawa dia ke rumah Arkan dan mobil di masuki ke garasi rumahnya.
"Turun" Perintah charyssa, Vino pun turun dan mengikuti charyssa dari belakang. Dia melihat Arkan masih sama menonton karena Arkan pasti menunggu Charyssa pulang.
"Sa lo ken---"
"Gue mau main di atas jangan ganggu gue di ruangan gue" Charyssa langsung saja menuju ke lantai 3 dimana terdiri beberapa alat gym dan jangan lupakan tempat bermain biliar kesukaannya, jika charyssa sedang marah atau ada masalah pasti dia akan mengurung dirinya di sana entah itu bermain biliar atau hal lainnya, sedikit khawatir mengingat kondisinya yang kadang sering menurun. Arkan melihat Vini duduk di dengan keadaan yang kacau sudah di pastikan adiknya itu bertengkar dengan Sahabatnya.
"Lo abis darimana?" Tanya Arkan sambil memberikan segelas air
"Tempat biasa" Vino menerima air yang di berikan Arkan
"Dan lo minum?" Tanya Arkan to the point
"Gua gatau ryssa bakal kesana, gua minum dikit waktu main biliar sama Varo" Ucap Vino jujur
"Bego, kenapa lo bisa bareng dia" Arkan
"Dia nantangin gue main biliar ya gue Terima-terima aja" Jawab Vino
"Bokap nyokap lo ada di rumah makannya dia bawa lo kesini, gua dah bilang sama nyokap lo kalo ada di rumah gua" Jawab Arkan, Vini sempat terkejut pasalnya dia lupa kalau orang tuanya pulang, Vino hanya mengangguk saja
"Lo bersihin tubuh lo dulu gih, terus temenin gua nonton sambil nungguin charyssa siapa tau dia kebawah pake aja baju gua" Vino langsng beranjak dan menuju kamar Arkan untuk mengganti pakaiannya. Charyssa sebenarnya belum naik seutuhnya dia mendengar oenjelasan Vino, jujur dia sangat benci saat sahabatnya itu minum alkohol di tambah omongan Varo yang sedikit membuat dirinya sakit hati,sebelum Vino melihatnya dia berlalu menuju lantai 3 ruangan kesuakaannya jika sedang mumet. Sesampainya di ruangan itu dia melihat benda kesayangannya, biliar dia mengunci pintu dan langsung saja bersiap dengan barangnya itu, 10 menit pertama semuany baik-baik saja tapi beberapa menit kemudian omongan-omongan yang membuat hatinya sakit tiba-tiba bermunculan di kepalanya.
"Dasar ga berguna"
"Anak gatau di untung"
"Berandalan ga punya harga diri"
"Percuma saya Sekolahkan kamu"
"Anak kurang ajar"

CHARINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang