Sebut saja Charyssa remaja SMA yang sangat tertutup bahkan dalam masalah sebesar apapun, berpura-pura tegar dengan semua keadaan.
tertawa dengan hati yang rusak. Meski begitu dia berusaha menjalani kehidupan layaknya orang tanpa beban. di samping dia berdiri kokoh
seseorang yang mengetahui segala tentangnya. sebut saja Alvino sahabat sekaligus cinta bagi seorang charyssa, menemani dalam suka maupun duka .
Disini lah, di sebuah gazebo sekolah dimana 2 remaja yang sibuk dengan dunia mereka masing masing, ya siapa lagi kalau bukan charyssa dan juga Alvino.
hujan lebat membuat mereka terlambat pulang dan akhirnya mereka berdiam diri hingga hujan reda."Vin, besok sibuk ga?" alvino yang awalnya sibuk dengan gamenya sekilas menengok ke arah Charyssa
"kenapa? mau jalan?" jawab alvino sambil tersenyum kecil kepada charyssa
"kalo sibuk gapapa ko lain kali aja" penuturan Charyssa membuat Alvino tertawa dan mengusak rambut charyssa gemas
"ihh rambut gue rusak vinooo" charyssa menepis tangan vino dengan raut wajah yang kesal sambil membenarkan rambutnya
"sa kan gua udah bilang, sesibuk apapun gua, gua bakal luangin waktu buat lo" senyum Charyssa terukir saat mendengar ucapan vino
"jangan di paksain lain kali" ujar charyssa
"jadi mau apa hm?" tanya ulang vino sambil fokos mengakhiri gamenya
"gpp, gue cuma males di rumah jenuh tau besok kan weekand" rengek Charyssa
"besok gua ada latihan basket sih, gimana kalau selesai latihan gua jemput lu?" tawar vino
"hmm yaudah" sebenarnya charyssa sedikit cemberut pasalnya dia paling tidak suka dengan keheningan di rumahnya, orangtuanya sibuk bekerja pasti akan sangat sepi ditambah larangan keduan orang tuanya agar tidak keluar rumah terlalu lama apalagi malam hari
"ayok balik, hujannya udah reda nanti lo dimarahin kalo pulang kesorean" ujar Vino
mereka berdua akhirnya memutuskan untuk pulang karena jika di nanti nantikan takutnya hujan kembali turun,tidak ada percakapan diantara keduanya yang satu fokus mengendarai yang penumpang fokus dengan pikirannya sendiri. tinggal beberapa meter lagi sampai kerumah charyssa terlihat ada sebuah mobi terparkir di depan rumahnya, mobilnya sangat asing bagi alvino pasalnya itu bukan mobil milik kaka sepupu charyssa maupun ayahnya, Vino berpikir mungkin itu tamu ayahnya charyssa. Charyssa tersadar akan keberadaan mobil itu baginya sangat tidak asing mobil BMW berwarna putih pemilik mobil itu orang yang sangat charyssa hindari sudah 2 minggu orang itu pergi dan sekarang? dia datang tiba-tiba dan langsung berada di depan rumahnya. sebelum dia sampai Charyssa memukuli helm Vino agar segera berhenti.
"Apa sih sa, nanti kalo jatuh gimana?" gerutu Vino setelah aksi charyssa memukulnya, untung saja Vino bisa menyeimbangkan motornya kalau tidak mereka bisa jatuh karena motor oleng dan tergelincir akibat jalan yang licin
"Puter balik, anterin gue ke rumah bang Arkan aja" pinta charyssa mendadak, sambil turun dari motor, begitupun vino. kenapa? bahkan gerbang rumahnya sudah terlihat
"kenapa? rumah lo tinggal beberapa meter lagi, kenapa ke rumah bang arkan?" tanya Vino, karena dia sendiri tidak tau alesannya
"vin" vino dengan jelas melihat raut wajah charyssa yang memendam emosi, vino mengikuti tatapan mata charyssa yang terus terfokus pada mobil yang terpakir di depan rumahnya, Vino tidak tahu orang di dalam mobil itu, disana dia melihatnya dengan charyssa atau tidak, tapi dari siluetnya jelas itu adalah seorang laki-laki
"siapa dia?" tanya Vino to the point. Sama halnya dengan Charyssa, Vino juga masih Fokus melihat mobil itu tanpa menyadari setetes liquid bening keluar dari kedua mata sahabatnya itu
"Vin, ayok kerumah abang aja" Charyssa lagi-lagi tidak menjawab pertanyaannya, Vino terus berfikir apa yang sedang sahabatnya itu sembunyikan darinya
"jawab gua Charyssa. dia siapa!?" sudah cukup kesabaran Vino, dia tidak suka jika charyssa terus menyembunyikan suatu hal terhadap dirinya. Vino sadar telah membentak Charyssa dan Saat pandangan Vino beralih pada Charyssa betapa kagetnya saat dia melihat charyssa menangis, setau dia Charyssa bukan Type orang yang suka menangis meski Vino tahu kalau hatinya itu rapuh.
" Sa, Lo nangis? sorry gua ga bermaksud ngebentak lo" Ucap vino merasa bersalah, charyssa buru-buru menghapus airmatanya
" hah? siapa yang nangis gue cuma kelilipan, helm lo banyak debu nih" Charyssa sambil tertawa
"enak aja lo, gua selalu bersihin helm helm gua" elak vino
"ayok ke rumah abang aja vin" ucapan Charyssa hanya di balas degan anggukan
tanpa memperdulikan orang yang berada di mobil itu mereka segera menaiki motornya dan pergi untuk mengantarkan charyssa ke rumah abangnya yang kebetulan berada di komplek sebelah, satu komplek dengan vino. Tidak ada percakapan di antara keduanya mereka sibuk dengan dirinya masing-masing Vino yang fokus berkendara Charyssa yang sibuk dengan pemikirannya sendiri. Tidak butuh lama untuk sampai di rumah Arkan abang sepupu dari Charyssa, Sekitar 20 menit mereka sampai di depan pagar hitam rumah Arkan. Sesaat setelah motor berhenti Ryssa segera turun sedikit membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan setelah helmnya di buka.
"Liat baju loh basah akubat kena hujan, masuk dulu pinjem baju abang aja biar ga sakit" Ujar Charyssa
"Ga perlu, gua langsung balik aja" Ucap Vino sebari siap-siap untuk segera pergi, ngomong-ngomong rumah Arkan dan vino tidak terlalu jauh hanya terhalang oleh 5 rumah saja
"Yaudah hati-hati di jalan, salamin juga buat tante" Vino hanya mengangguk dan langsung meninggalkan Charyssa, Diapun masuk ke rumah ternyata hanya ada abangnya saja mungkin orang tua Arkan bekerja dan belum pulang ke rumah. Saat masuk Charyssa melihat abangnya tertidur di sofa dengan tv menyala, bisa di simpulkan kalau abangnya itu ketiduran, Charyssa langsung saja naik ke atas menuju kamar pribadinya yang berada di rumah arkan jangan heran dengan sikap Charyssa karena dia sudah di anggap seperti putri di keluarga Arkan karena Arkan hanya anak tunggal bahkan rasanya sangat menyenangkan tinggal di rumah Arkan dengan kedua orang tuanya beda halnya dengan di rumahnya sendiri yang menurut dia sama sekali sangat memuakan. Terkadang dia menghela nafas kasar jika mengingat semua itu. Sesampainya di kamar Charyssa langsung bergegas mengganti pakaiannya. Tidak butuh waktu terlalu lama Charyssa sudah berada di bawah dengan baju santainya, dia segera membangunkan Arkan takut-takut dia merasa pegal-pegal dengan posisi tidur meringkuk di atas sofa."Abng ayok bangun, klo mau tidur pindah ke kamar biar ga pegal-pegal" Charyssa sedikit menguncang tubuh Arkan tapi arkan hanya menggeliat dan melanjutkan tidurnya, seketika otak jahil charyssa berputar untuk mengerjain abangnya itu.
"Abanggggggg kebakaran" Teriak Charyssa tepat di telinga Arkan
"Mana dimana yang kebakaran!? Air ambil air cepetan" Arkan yang reflek dengan teriakan Charyssa merasa panik dan yang berulah hanya tertawa sambil memegangi perutnya karena terlalu banyak tertawa. Arkan yang merasa di permainka oleh Charyssa langsung menjewer telinga charyssa
"Awwww abang sakit kenapa di jewer sih!?" Protes Ryssa sambil mengusap telinganya
"Makanya jangan ngerjain orang" Timbal Arkan
"Ya abisnya abang di bangunin susah, yaudah deh gue kerjain" Ucapan santai Charyssa membuat Arkan membuang nafas kasar, untung saja dia tidak terluap emosi hanya kesal saja terlalu sering di kerjai oleh adik sepupunya itu.-
-
-
-
-
-
-hayo coba tebak siapa yang ada di mobil yang buat Ryssa gamau pulang, coba tebak:v
Maaf kalo ada typo2 mohon di maklumi karena semua orang tidak ada yg sempurna😇
KAMU SEDANG MEMBACA
CHARINO
פנטזיהdi pertemukan oleh takdir di pisahkan pula oleh takdir, kisah yang rumit untuk menjadi sebuah kisah. Berpura-pura tegar dengan semua keadaan. Tertawa namun menangis inilah sebuah kisah di mana 2 insan yang di pertemukan dengan yang dinamakan takdir.