A - Adam's Apple

642 99 15
                                    

Naik

Turun

Naik

Turun

Naik

"Na, kamu dengerin aku nggak?" tanya Wonwoo yang merasa ucapannya tidak didengar sejak tadi.

Lihat saja, bukannya menjawab, cewek di hadapannya ini malah semakin memajukan tubuh dengan senyum lebar yang tampak menjengkelkan di mata Wonwoo. "Kamu ngeliatin apa sih?" tanya Wonwoo lagi. Cowok itu memegang dagunya, kemudian turun mengelus leher, objek yang —sepertinya— menjadi fokus si lawan bicara.

Wonwoo memang sudah terbiasa dengan kelakuan Sana yang super random dan absurd. Tapi kali ini, pacarnya itu benar-benar bersikap sangat aneh. Sejak berada di mobil, sampai tiba di restaurant, Sana terus saja tersenyum saat memperhatikan —entahlah apakah itu— dagu atau lehernya.

"Ih, jangan ditutupin dong, Nu!" pinta Sana sambil menyingkirkan tangan Wonwoo yang sedang mengelus leher. "Aku suka ngeliatnya," lanjutnya lagi.

Wonwoo jelas mengerutkan keningnya, tidak mengerti. "Ngeliatin apa?"

Dengan senyum lebar dan mata berbinar, Sana menyentil benjolan di leher Wonwoo, membuat cowok itu spontan terbatuk kecil. "Ini," serunya girang.

"Jakun?"

Sana menganggukkan kepalanya beberapa kali. "Pingin deh punya satu," katanya dengan bibir mengerucut.

Percayalah, tidak ada lagi ucapan atau keinginan Sana yang benar-benar membuatnya heran atau sekedar mengeluh tidak masuk akal. "Kenapa?"

"Gatau, lucu aja ngeliatnya naik-turun kalo kamu lagi ngomong atau lagi minum."

Kan? Mana ada perempuan lain yang mau punya jakun dengan alasan lucu, selain Minatozaki Sana? Padahal jakun itu hukuman yang Tuhan berikan kepada Adam karena berani membantah perintah-Nya ketika di Surga.

Memangnya dia mau dihukum Tuhan seperti Adam?

"Kamu mau kemana?" tanya Wonwoo bingung ketika melihat Sana yang tiba-tiba bangkit dari duduknya.

Sana hanya tersenyum kemudian menarik kursi di sebelah Wonwoo dan duduk di sana. "Mau duduk di sebelah kamu doang. Nggak usah takut aku tinggalin gitu deh," jawabnya santai.

Wonwoo mengiyakan, namun batinnya mencibir. Ada yang beda dari senyum Sana kali ini. Pasti ada rencana aneh yang sedang dia susun untuk mempermalukan dirinya. "Kenapa pindah? Nggak lebih enak berhadapan aja?"

"Kalo berhadapan aku nggak bisa gini—"

Belum usai cewek itu dengan kalimatnya, jari-jarinya sudah lebih dulu menggelitik jakun Wonwoo, membuat cowok itu terkejut bukan main. "Iihhh ~ Gemes banget sih ini ada pentol nyangkut di leher Wonuuu ~~" godanya membuat beberapa pengunjung restaurant menatap mereka dengan alis terangkat sebelah.

"So sexyyy ~~"

Ya Tuhan, tolong berikan satu jakun untuk Minatozaki Sana saat ini juga.

f i n

Judul aslinya, "Mas-mas Ganteng dan Mbak-mbak Malu-maluin" ~

Next chapter, B is for Baby Oil.

[ WOONA ] From A to Z ConversationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang