part 8

2 2 0
                                    

Alana meringis kala melihat preman itu berjalan terpincang-pincang. Alana mendekati yang telah menolongnya untuk mengucapkan terima kasih, tapi niat itu jdi ragu saat melihat wajah itu.

"K-kamu?" gugup Alana.

"Iya,gimna ada yang luka?" tanya orang tersebut.

"Ng-ngak ada, makasih ya,"

"Iya sama-sama, lain kali jangan jalan sendiri an, bahaya apa lagi kamu cewe,"

"Iya," jawab Alana seadanya dan tersenyum kaku.

"Mau gue anterin?"

"Eh gpp, ngak usah. Takut ngerepotin," tolak Alana.

"Ngk kok santay aja, gimana mau?"

"Ngak usah," ucap Alana dan kembali menampilkan senyum manisnya.

"Jangan senyum mulu dong! Nanti gue tambah cinta sama lo pliss," batinnya.

"Emng ngk takut preman itu datang lagi?" tanya nya. Membuat Alana terdiam seribu bahsa.

"Aduh! Bagaimana ini? Aku bingung sekali, ya Allah maaf kan hamba. Hamba tak akan mengulanginya setelah ini, bismilahirohmanirohim," batin Alana.

Lalu Alana mengangguk ragu.

"Mau di anter?" Alana hanya mengangguk dan tak lupa senyum nya. Alana mulai berjalan begitu juga dengan orang itu.

"Owh iya kita belum kenalan, nama lo siapa? Kenalin nama gue..."

"ALANA!!" teriak Ardana dri kejauhan.

"Abang!" kaget Alana, Ardana berlari sedikit dan menghampiri Alana.

"Kamu abis dari mana? Abang cariin di musola ngak ada," tanya Ardana.

"Ini juga siapa?" tanya nya lagi.

"Ini orang yang udah selamatin Alana dari preman..."

"Preman!! Kmu gpp? Ada yang luka? Ada yang lecet? Kenapa bisa ketemu permen? Eh preman..."tanya Ardana bertubi-tubi, dan di potong oleh Alana.

"Abang!!"

"Iya kenapa?"

"Kalo nanya tuh satu-satu," merajuk Alana, Ardana tersenyum dan berkata...

"Iya maaf, abangkan khawatir sama adek kesayangan abang ini," ucap nya dan memeluk Alana.

"Ya udah yuk,kita pulang," ajak Ardana.

"Hey,aku pulang dulu ya? Makasih dah nolongin tadi," ucap Alana.

"Eh iya makasih dah nolongin adek gue," ucap Ardana.

"Iya sama-sama, lain kali jaga yang bnr adeknya supaya ngak di culik orang lgi,"

"Iya, ydh kita duluan ya,"

"Asalamualaikum," salam keduanya.

"Wa'alaikumsalam," Alana dan Ardana pergi meninggal kan orang itu.

"Yah ngk jadi kenalan kan gue! Eh tadi siapa namanya? Al...Al...Alana!! Nah iya itu, nama yang cantik, seperti orang nya,"


Gimna? Garing ya? Siapa ya orang yang nolongin Alana? Kok tdi Alana sempet kaget? Yuk simak baik-baik ya. Tunggu part selanjutnya. Jangan lupa vote nya biar tambah semangat aku nulisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang