"Cinta? Emangnya penting?" ucap Qiara merentangkan tangannya mencoba mengambil sisa es krim dari tempat temannya
"Penting dong! Kita kan remaja, harusnya punya kisah cinta yang waw gitu," omel Dandeline menepis tangan Qiara yang hendak mengambil es krim miliknya
"Pelit banget ih," cemberut Qiara menatap Dandeline dengan sinis
"Bukan pelit, kamu yang maruk"
"By the way emang kenapa kamu nanya soal cinta?" tanya Qiara kepo
"Aku naksirin dua orang masa, lagian dua-duanya cakep banget aku ga tahan," ucap Dandeline tersipu-sipu malu
"Gila maruk amat!" seru Qiara
"Biarin dong, cinta itu bebas!"
--Free Love Prolog--
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Love
Teen FictionQiara cemberut menatap layar komputernya, ia lagi dan lagi mengetik bahwa cinta itu menyebalkan dan ia tidak ingin jatuh cinta. "Kenapa pada jatuh cinta semua sih? Lebay amat entar ga kesampean nangis dih"