Waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi pada sebuah rumah mewah dengan arsitektur klasik modern. Tampak ada seorang bocah lelaki yang masih tertidur pulas di ranjang box kayunya yang terletak pada sebuah kamar yang berdesign klasik dengan lantai cokelat kayu, jendela klasik dengan tirai putih dan dilengkapi dengan lampu tidur kuning.
Bocah tersebut bernama Tom berusia 5 tahun dan bertubuh sepanjang 75 sentimeter. Kini ia siap untuk dibangunkan karena akan masuk sekolah pada pukul 08.00.
Saat dibangunkan Tom mulai menangis sangat kencang karena masih mengantuk. Saat itu juga tangis Tom menggemparkan seisi rumah karena tangisannya yang terlalu nyaring hingga bisa merusak kuping.
Setelah itu Tom diangkat dari kasurnya dan digendong menuju kursi makan. Tak lama, Tom mulai sarapan sambil duduk di baby chair khusus untuk kursi makan. Pagi hari ini menu Tom adalah nugget blender dengan bubur ayam dan telur orak arik. Nugget adalah menu Tom setiap hari pada pagi, siang, malam karena hanya itulah satu satu nya makanan yang ia suka, maka dari itu tak heran jika Tom gemuk.
Kemudian setelah sarapan, Tom digendong menuju ke kamar mandi untuk dimandikan oleh susternya. Tom ditaruh dalam bak mandi kecilnya yang berwarna biru kehijauan bersama dengan mainan bebek-bebekan di pinggir nya.
Terdengar jika tangis Tom masih menggema ke seisi rumah, tangisan Tom terdengar terlalu nyaring dan dianggap membuat resah orang-orang seisi rumah Tom.
Hingga Ayah Tom yang tak kuat mendengar tangisan nyaring itu pun datang ke hadapan Tom di depan kamar mandi ketika Tom sedang dimandikan.
"Hey, diem gak lu! Atau papi pukul." Kata papi Tom dengan nada yang mengancam, namun mendengar hal itu Tom malah semakin ketakutan dan tetap menangis. Melihat hal itu suster Tom pun mengambil tindakan dengan menutup pintu kamar mandi agar suara tangis Tom tidak terdengar begitu menggema ke seisi rumah. Setelah mandi, Tom dipakaikan popok, kaus dalam, dan seragam sekolah lengkap TK bernuansa putih oleh susternya.
Tidak berhenti disitu Tom tetap lanjut menangis karena ia tidak mau sekolah, namun itu tetap tidak dihiraukan. Kemudian setelah Tom memakai seragam, Tom digendong untuk masuk ke dalam mobil. Namun sebelumnya, tak lupa susternya menyiapkan bekal makanan berupa nasi dengan nugget yang ditaruh dalam tas sekolah Tom . Sampai di mobil, Tom duduk pada car seat yang dibuat khusus untuk balita.
Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Tom menangis sambil memeluk boneka beruang kecil kesayangannya. Tangisan dan teriakan Tom terdengar menggema ke seisi mobil. Tom menangis dan berteriak sekencang-kencangnya hingga empeng yang di kemutnya terjatuh ke bawah sambil menghentak-hentakan kakinya ke arah depan.
Sampai di sekolah Tom yaitu, TK Negeri Muslim Badriah 01 Menteng, meskipun Tom beragama katholik namun Tom bersekolah di sekolah muslim dengan alasan sekolah negeri yang murah untuk tipikal anak seperti Tom yang belum bisa apa-apa dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya, dengan tujuan agar tidak ketinggalan pelajaran saat di sekolah.
Sesampainya di TK Negeri Muslim Badriah 01 Menteng, Tom langsung diturunkan dan ditinggal di kelasnya oleh maminya, itu membuat Tom tak kunjung berhenti menangis karena Tom merasa ketakutan ditinggal dan sangat ingin bersama dengan maminya.
Hari ini Tom datang terlambat, ketika semua teman-teman Tom sudah masuk ke kelas. Terlihat di dalam kelas jika ada seorang Ibu guru yang sedang menuliskan angka satu sampai sepuluh di papan tulis. Sedangkan teman-teman Tom terlihat sedang duduk di tikar dan memperhatikan Ibu guru dengan saksama. Sedangkan Tom hanya bisa melirik sekitarnya dengan mata yang berkaca-kaca sambil memeluk boneka beruang kecilnya. Tom hanya ingin pulang ke rumah dan bertemu maminya.
YOU ARE READING
Kisah Tom Si Bocah Cengeng
RandomKisah si Tom, bocah berusia 5 tahun yang terkenal sering menangis setiap saat , selain itu ia juga memiliki perkembangan yang lebih lambat daripada anak-anak se usianya.