Panca-Sila [Chap 13]

519 60 3
                                    

Warning!
-Rata² dibook ini tertuju pada tokoh utama atau yg lain
-OOC
-Fiksi, tidak bermaksud untuk menyinggung sesuatu
-Kata kasar
-11+
-Ships? (entahlah..)
-OC
-Bakal ada adegan 'saus tomat'
-Not historical
-Alur yg ga masuk akal menurutku
==============================
"Orang yang bertindak tanpa berpikir adalah orang yang gagal."

-Creator
---------------------
?? POV

"..Mn♪ Hum... hnm~♪"
Suara senadung merdu dikeluarkan oleh sosok pemuda yang sedang santai menyiram dengan anggunnya

"Bagaimana hari pertamamu sekolah, tuan?"
Tanya sosok hewan bersayap emas yang tiba-tiba saja muncul setelah kalung pemuda tersebut bersinar cahaya dan mulusnya hinggap dipundak miliknya

"Hm? Ah, itu.. menurutku sih yaa biasa-biasa saja..."
Jawab pemuda tersebut yang diketahui identitasnya adalah Dirgantara atau Indonesia untuk 'sekarang', menghentikan kegiatan menyiram tanaman dan pepohonan yang berada dihalaman belakang mansion Author

"Namun...itu kemungkinan karena kami datangnya saat akhir-akhir jam pelajaran.."
Sambungnya sembari meletakkan gembor yang sebelumnya ia gunakan untuk menyiram di bawah tanah bermotif batu rapih

"Begitu yah... apa tuan sudah bertemu dengan para country?"
Tanya lagi sosok hewan bersayap tersebut sedikit melirik ke arah Dirga yang sedang memandang langit gelap diatas

"sudah namun hanya beberapa, tapi..." Jawab Dirga yang perlahan-lahan memelankan kalimat akhirnya dan membuat hewan bersayap tersebut bingung

"Tapi..?"

"Aku tidak sengaja bertemu dengan orang 'itu'.."
Kata Dirga yang tiba-tiba menjadi serius

"('itu'? ...!!) J-jangan bilang?!"
Sontak terkejut hewan bersayap itu setelah berpikir sejenak dan menangkap ucapan Dirga

"Ya kau benar Gar... 'dia' juga bersekolah disitu"
Balas Dirga memejamkan matanya lalu membukanya kembali dan melirik kearah hewan bersayap itu

"....Apa tuan akan baik-baik saja?" Tany- Khawatir sosok itu sembari menundukkan kepalanya

"Sepertinya iya... 'dia' juga terlihat tidak mengenaliku"
Jawab Dirga kembali memandang langit-langit gelap diatasnya

"Walaupun begitu beliau harus lebih waspada kan..?"
Tanya lagi sosok tersebut memastikan sebelum menggepakkan sayap emasnya lalu mendarat diranting pohon hadapan Dirga

"Pastinya... ,aku yakin 'dia' memiliki buku cerita tentang sejarah keluarganya yang berarti namaku juga terlibat disana"
Jawab Dirga tersenyum kecil yang perlahan-lahan memudar saat ia melanjutkan ucapannya
(nama: asli)

"Huft...andaikan masalah ini tidak terjadi, pasti semuanya tidak akan terulang kembali dipikiran beliau.."
Sahut hewan bersayap itu menghela nafas dengan kekhawatiran dibatinnya terhadap tuannya sekarang setelah menghadap bencana-bencana kelam yang ia lalui dulu

"Kau terlalu khawatir Garuda... aku tidak apa-apa kok!"
Balas Dirga terkekeh kecil kepada hewan yang ia rawat sejak kecil sampai sekarang

"Lagipula itu sudah berabad-abad yang lalu..."
Lanjutnya tersenyum lembut setelah mengingat-ingat dengan perjuangannya dulu

"Heh- yang mulia pasti sangat bangga pada beliau sekarang.."
Kata sosok hewan bersayap itu yg bernama Garuda sambil mendongakkan kepalanya menatap Dirga

"Yaa kau benar...sangat ingin ku melihat reaksi mereka"
Ujar lirih Dirga setelah mendengar perkataan Garuda yang dilanjutkan kekehan mereka berdua
------------
-Di sisi Author-

Sang Pelindung Dunia || CH'Indo || [Discountinued]Where stories live. Discover now