Bab: 1.Awal Cerita

81 1 3
                                    

Belum lama ini perekonomian keluarga Ayu lagi naik turun yang membuat ayah dan ibu
memutar otak agar ekonomi mereka stabil.

hingga terpikirkan sebuah ide untuk menjual rumah
untuk tambahan modal usaha Mebel yang mau Ayah Ayu mulai.

Promosi untuk menjual rumah pun dilakukan mulai dari teman, saudara, dan kerabat dekat.

ada seorang teman dekat ayah yang bernama Pak Edi berminat untuk membeli rumah tersebut.

"Selamat datang mas," sapa ayah pada pak Edi.

"Iya mas wah gede juga ya rumah nya."

"Hahaha bisa aja."

Setelah mereka bercengkrama sebentar diteras depan rumah ibu datang sambil membawa
Nampan berisi minuman.

"Diminum dulu mas teh nya," ajak ibu sambil duduk berhadapan denganya,

"Oh iya Mbak terimakasih."

Negosiasi pun dilakukan mulai dari penawaran harga menjelaskan detail rumah dan lain sebagainya.

"Mas gimana kalo kita tukar tambah aja?toh mas nya juga nggak butuh banyak uang buat modal," tawar Pak Edi sambil menyeruput minumanya.

"Tukar tambah gimana mas?" tanya ayah.

"Gini mas saya ada rumah didaerah pedalaman agak jauh dari kota rencananya juga mau saya jual, Jadi kita tukeran rumah aja mas biar nggak ribet cari rumah," tutur Pak Edi.

"Boleh juga itu yah," sela ibu.

"Iya udah kalo gitu mas kita juga nggak susah juga cari rumah baru nantinya," ujar Ayah.

Setelah selang beberapa. lama tawar menawar mencari harga yang pas, akhirnya merekapun
sepakat dengan tawarannya Pak Edi dengan menukar tambah rumah nya dengan rumah ayah.

"Jadi deal ya mas," pesan Pak Edi.

"Iya mas untuk mulai pindahanya bisa dimulai lusa ya mas?"

"Iya mas, kalo gitu saya pamit dulu mas, mbak Assalamualaikum," Salam Pak Edi sembari menjauh dari pandangan Ayah dan Ibu.

"Iya mas Waalaikumsallam."

Akhirnya rumah pun telah terjual rela tidak rela meninggalkan rumah yang telah menemani hari-hari mereka.

Tapi karena adanya kebutuhan yang sangat mendesak membuat aset satu-satunya keluarga Ayu pun harus dijual untuk memenuhi kebutuhan finansial.

Ayu dan sekeluarga pun mulai sibuk berberes barang-barang untuk persiapan pindahan besok.

Ayu menyempatkan untuk berkeliling rumah sejenak untuk mengenang kenangan dirumah ini,
banyak sekali peristiwa yang telah terjadi dirumah seperti masih tak rela meninggalkanya.

"Ayu, sini sebentar dong!" panggil ibu.

"Ah....iya bu bentar." Ayu bergegagas pergi menemui ibu.

"Iya bu ada apa?" tanya Ayu, disana terlihat ayah dan adek yang sedang duduk bersebelahan
seperti sedang membicarakan hal yang penting.

"Sini duduk dulu!" suruh ibu.

"Jadi gini Ayu kita kan mau pindah rumah dan karena tempatnya sangat jauh dari kota ayah
memutuskan untuk kalian berdua pindah sekolah dekat-dekat dari rumah baru kita untuk
menghemat biaya transportasi," tutur ayah.

"Tapi kan yah Ayu kan udah kelas 9 masak harus pindah sekolah bentar lagi juga mau Ujian
nasional," jawab Ayu agak kesal.

"Memamangnya kenapa?ngaruh kah ke ujian nasional toh kamu juga kan pandai beradaptasi,"
ucap ayah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rumah Bekas PesugihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang