Aku balik. Iya-iya nggak jadi rombak. Tetap ini until ending. Tapi enggak tahu lah ya, setelah tamat bakal gimana. Mudah-mudahan ceritanya lancar dan nyambung sebab-akibatnya. Soalnya ya Sob. Kalau boleh jujur, cerita ini tuh berat. Tiap up aku kudu sediain minyak angin sama obat sakit kepala wkwkwkwk.
Makasih udah ngehargain apa yang aku tulis. Semua komenan kamu bikin aku semangat :)
Di part ini tuh aku mikir seribu kali. Mudah-mudahan kamu ngerti sama apa yang aku sampaikan di sini. Dan haters Riyu, ini bisa nggak sih buat kamu ngebully Riyu? Wuahaha aku tungguin komen-komennya wkwkwwk.
Ada yang mau gabung di grup WA AMU? Aku mau bikin sih. Kalau mau gabung ayo atuh. Aku bakal share juga karakter-karakter tokoh yang "kayaknya lupa aku ceritain secara keseluruhan di sini".
Ga tau kenapa senang aja bacain komenan kamu. Bikin sakit kepala aku tiap up hilang. Yuk kita mulai bab ini .... :)
***
"Nggar, Jef, Nik ...." panggil Riyu dengan napas tergopoh-gopoh. "Pokoknya nanti kalau ada yang tanya kenapa Aluna kayak gitu, jangan bawa-bawa nama Letta, ya!"
Linggar mengangkat alis. "Iya lo benar. Tapi gimana caranya? Udah pasti Pak Kepsek bakal manggil Letta nantinya."
"Gue bakal tahan Letta di sini. Nggak ada yang boleh lihat Letta karena itu bakal jadi bukti soal Letta yang berantem sama Aluna. Gue nggak mau Letta terlibat kasus apalagi dihukum sama Pak Kepsek!" titah Riyu.
Pandangannya beralih pada Jefri. "Dan lo Jef ... nanti lo susul gue ke sini saat sekolah udah mulai sepi. Lo kasih kode ke gue biar gue paham. Ngerti!"
Linggar, Jefri dan Niken mengangguk paham. Mereka membawa Aluna ke UKS, sementara Riyu kembali ke tempat Scarletta untuk menghibur gadis itu.
Riyu berjalan pelan ke arah Scarletta, seraya menyembunyikan boneka Kunyil di belakang punggungnya. Scarletta enggan menoleh. Gadis itu hanya sibuk memainkan jemarinya, sesekali menyeka air mata yang enggan berhenti sejak tadi.
"Ehm, tuan putri lagi apa?"
o0~AMU~0o
"Yu, ayo. Udah waktunya!" Suara Jefri menghentikan kebersamaan Riyu dan Scarletta di area kolam renang. Riyu menoleh, mengangkat sudut bibirnya.
"Bentar!" ucap Riyu mengangguk paham.
Scarletta mengangkat alis, "Mau ke mana?" herannya. Sebelah tangannya meraih tangan Riyu, tidak membolehkan lelaki itu pergi dari sisinya.
"Aku ada urusan. Kamu pulang sama Niken, ya. Maaf nggak bisa antar." Riyu melepas jemari Scarletta dengan lembut.
"Urusan apa? Boleh ikut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Me Ugly
Teen FictionDemi mendapatkan hati seorang Riyu, tunangan yang tidak pernah menganggap kehadirannya, Scarletta terus melakukan perawatan agar dirinya semakin terlihat cantik di mata Riyu. Akan tetapi, tindakannya berbuah petaka. Wajah beningnya rusak seketika ka...