2

10 4 0
                                    

KRINGGG KRINGGG

"Hmm, lo mau ikut kekantin ga?" ajak Lisha seraya bangkit dari duduknya.

"Oh ya, kenalin gue Levina Dhalisha. Lo bisa panggil gue Lisha," ucap Lisha seraya mengulurkan tangannya kepada Avilla.

"Avilla," balas Avilla yang membalas jabatan Lisha.

"Hai Vill, gue Milan, sebelah gue pak boss namanya Rifqi, depan gue Fathan, dan di sebelah Fathan, namanya Revan,"

"Panggil ay  juga boleh," sambung Revan sembari tersenyum manis ke arah Avilla.

"Ay apaan van?" tanya Rifqi mewakili rasa penasaran yang lain.

"Ayang dong, masa gitu aja gak tau sih pak bos," jawab Revan sambil menaikan satu alisnya.

"Anjas, gasuka gelay," serempak mereka. Sedangkan Avilla tertawa kecil disana.

"Udah ah, yuk Vill perut gue butuh asupan nih," ajak Lisha seraya menggandeng tangan Avilla.

Avilla dan Lisha pun beranjak dari kelas dan di ikuti oleh Rifqi dkk.

Lisha yang merasa di ikuti pun menoleh ke belakang. "Lah kalian kenapa ngikutin kita!"

"Ada berlian yang harus di jaga," saut Milan sembari tersenyum manis pada Lisha.

Lisha memutar bola matanya jengah. "Dih gak waras!" kata Lisha seraya menarik Avilla menjauh dari sana.

"Ini ujian mohon bersabar," kompak ketiganya seraya menepuk pundak Milan.

"Usaha Lo kurang tuh Lan," kata Rifqi.

"Lu mah bego, bukannya di kejar malah lampiasinnya ke cewe lain, Lan-Lan," saut Revan sembari terkekeh.

Mereka pun beranjak dari sana. Karena ke famousan mereka, jadi tidak heran jika setiap langkah mereka mendapatkan pujian dari para fans masing-masing.

                              🚴🚴🚴

Tidak terasa, waktu pun berlalu begitu cepat. apa lagi ini adalah hari pertama Avilla bersekolah. Rasanya senang karena mendapatkan teman-teman yang berlagak lucu dihadapannya. Kini jam sudah menjukan pukul 15.05 para siswa keluar dari kelas masing-masing. Begitupun dengan Avilla yang tampak sudah akrab dengan Lisha. Padahal mereka baru terhitung beberapa jam lalu berkenalan tapi kedekatan mereka menunjukkan layaknya sudah berteman lama.  Mereka pun berjalan bersama melewati koridor sekolah yang tentunya ramai berbarengan dengan para siswa lainnya.

Sesekali mereka tampak tertawa kecil ketika menceritakan suatu hal lucu di antara mereka.

Seketika tawa Lisha memudar, karena mendapati Milan yang tengah merangkul sosok gadis manis yang notabenenya sebagai adik kelasnya.

"Lan, Lisha tuh," ucap Revan.

"Samperin sana Kak," ucap

Milan pun tersenyum seraya mengangguk semangat.

"Hai Sha, Vill," sapa Milan pada kedua gadis itu.

"Hai Lan," balas Avilla sedangkan Lisha hanya tersenyum tipis.

"Sha pulang,-"

"Eh jemputan gue udah datang tuh. Gue duluan ya Vill. Bye!"

Lisha pun beranjak dari sana yang kebetulan jemputannya sudah datang.

Milan yang melihat kepergian Lisha pun hanya bisa mebuang nafas pasrah. Ada rasa kecewa di dalam hatinya namun ia tepiskan.

"lu pulang sama siapa vill?" tanya Milan

"Gojek Lan,"

"Mau bareng sama gue aja Vill?" tanya nya lagi

"Ngak deh Lan, makasih sebelumnya," tolak nya

"Yaudah gue duluan ya," ujar Milan, Avilla hanya mengganguk.

                                🚴‍♂🚴‍♂🚴‍♂

Next....

See you....

Butut Kesayangan | ongoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang