Bab 2

119K 1.8K 8
                                    


Maafkan typonya!!!

##Tandain typonya yah!!

Aku sedang duduk di belakang kampus menyendiri. Di sini suasananya sangat sepi karena sebagian mahasiswa sudah pulang dan yang lain biasanya berkumpul di kantin atau di kafe dekat kampus yang belakangan ini sedang hits karena yang ku dengar tempat itu cocok untuk latar foto yang akan mereka unggah di sosial media mereka.

  Aku tak tertarik dengan hal semacam itu. Aku lebih suka tempat yang tenang, hening dan jauh dari keramaian karena itu aku lebih memilih menghabiskan waktu ku di perpustakaan atau seperti saat ini, duduk menyendiri.

  Aku duduk di atas rumput hijau sebagai alas pantat ku, sambil minum minuman yang tadi sempat ku beli di kantin beserta cemilannya sebelum ke sini. Aku menikmati waktu ku sore ini sendiri terkadang juga bersama Mila Dan Farel. Mereka adalah sahabat ku, kami pertama kali bertemu saat menjalani ospek bersama 3 tahun lalu dan berlanjut sampai sekarang.

   Hari ini aku sangat lelah walaupun jadwal hari ini hanya satu materi tapi aku harus mengerjakan tugas di perpus tadi jadilah aku masih di sini sampai sore hari.

Padahal kemarin saat sore seperti ini aku sudah di rumah, tidur di kasur ku yang empuk, mandi lalu melakukan ritual ku seperti biasa. Yah kalian taulah hal yang ku maksud, menonton drama atau membaca novel erotis koleksi ku.

Aku memutuskan untuk pulang tapi saat berjalan melewati gudang kosong di belakang kampus aku mendengar sesuatu seperti—
suara- suara yang.....

   Sebenarnya aku ingin melanjutkan langkahku tanpa menghiraukannya tapi kakiku entah kenapa malah semakin mendekati gudang itu. Suara suara yang ku dengar tadi semakin jelas di telingaku.

   Karena penasaran aku beranikan diri untuk mengintip. Aku hanya bisa terkejut tak percaya dengan pemandangan yang kulihat itu. Aku secara refleks menutup mulutku dengan ke dua tangan agar tak mengeluarkan suara yang mungkin bisa membuat mereka mengetahui keberadaanku kini.

Aku begitu terkejut karena melihat hal yang biasanya hanya bisa aku baca di novel saja tapi, kini malah aku bisa melihatnya secara langsung di depan mataku sendiri.

Sayangnya aku tak bisa melihat wajah mereka, aku hanya melihat punggung si wanita dan kepala si pria dari arah belakang.

'Siapa orang yang segila itu berani melakukan hal itu di sini? Walaupun tempat ini sepi tapi, inikan masih di daerah kampus.' Pikirku tak percaya.

Aku seharusnya langsung berbalik saja tetapi tubuhku ini tidak mendengarkanku.

Aku terkejut saat melihat wanita itu yang ternyata adalah sang primadona kampus ini Laras. Tapi si pria aku tak melihat wajahnya karena tertutup punggung Laras. Mereka terlihat sedang berbicara, entah apa yang mereka bicarakan hingga membuat Laras terlihat begitu bahagia. Namun ada satu hal lagi yang membuatku begitu terkejut.

Suara itu, itu suara yang hampir setiap hari ku dengar di kampus ini "Brian".

Pria itu berdiri dan benar saja itu memang dia. Aku melihat dia memegang celananya, kupikir dia hanya ingin merapikan celananya itu, tetapi mengapa dia malah membuka—

Karena terkejut, aku secara refleks menutup mata tapi—

'Haruskah aku melihatnya sedikit?' Tanyaku dalam hati.

'Tidak Ana, jangan.' Pikir ku lagi.

  'Ini hanya untuk pelajaran saja, tidak apa apakan? Pelajaran sex di umurku ini sudah sangat wajar.' Pikirku sambil mengangguk angguk setuju.

'Tapi, apa itu boleh?' Tanyaku lagi dalam hati sambil memiringkan kepala seperti sedang berpikir.

Dia masih memikirkan itu sambil tetap memejamkan matanya bingung harus membukanya atau tidak.

My Baby NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang