Bab 3 sudah revisi
Tapi berbeda dengan Brian dia masih ada di posisinya seperti tadi. Dia terdiam dan termenung sejenak mencoba memahami keadaan, dia bahkan tak sadar jika ana sudah tak ada di atasnya lagi karena gadis itu sudah menghilang secepat kilat meninggalkan tempat itu.
"Bri" Panggil Angga sambil berjongkok di dekat Brian yang terlihat tak bergerak dari posisinya. Melihat itu Andra juga berjalan melihat Brian yang masih termenung di tempatnya.
"Brian kau baik-baik saja? " Tanya Andra sambil menepuk nepuk wajah Brian khawatir karena melihat brian yang tak menjawab dan sekarang dia malah melihat Brian duduk sambil menatap telapak tangannya lalu tersenyum.
"Kau kenapa? Kau sakit? Apa kepala mu terbentur keras saat jatuh tadi?" Kata Angga heran karena melihat kelakuan sahabatnya yang aneh.
Brian masih menatap telapak tangannya mengabaikan segala ocehan teman temannya. Dia mengingat apa yang baru saja di pegang oleh tangannya itu, yah dada Ana.
Tentu saja dia tak di sengaja karena untuk apa juga dia memegang dada si nerd. Tapi walaupun begitu dia tak bisa menyangkal jika dalam waktu sesingkat itu dia bisa merasakan betapa besar dan kenyalnya dada Ana menyentuh telapak tangannya. Hal yang tak pernah dia fikirkan tentang si nerd.
#####
Ana baru saja tiba di rumahnya, dia mendudukkan dirinya di tepi ranjang sambil mengingat kejadian tadi.
"Hahh, kemarin Devan sekarang Brian. kenapa aku selalu jatuh menimpa mereka? Memalukan" Runtuknya sambil menghempaskan tubuh lelahnya ranjang.
Saat Ana sedang berbaring memejamkan matanya sebentar, dia mendengar seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ana bangkit dari ranjang menuju pintu lalu memeriksa dari jendela sebentar untuk melihat siapa orang yang mengetuk pintunya.
Dia melihat seorang kurir sedang berdiri di depan pintu, melihat itu Ana bergegas membuka pintu. Ternyata itu adalah paket miliknya yang dia pesan beberapa hari yang lalu.
Dengan perasaan senang dia mulai membuka paket itu. Membuka paket adalah salah satu hal yang paling di sukai Ana, entah mengapa tapi itu selalu membuatnya antusias walaupun dia sudah tau apa isi paketnya.
Jika kalian seperti itu, maka kalian juga pasti mengerti bagaimana rasanya.
Paketnya berisi sebuah buku bergenre romance yang tentunya di selingi banyak adegan dewasa di dalam cerita itu. Ana memang menyukai buku yang bergenre semacam itu karena dia tak begitu suka dengan percintaan remaja yang menurutnya monoton. Berbeda dengan buku ini yang ada desahan desahannya wkwkwk(dasar Ana).
Di dalam paket itu bukan hanya ada buku tapi juga vibrator, yah vibrator yang itu. Ana menatap takjub benda asing di depannya, ini pertama kalinya dia melihat benda itu secara langsung karena biasanya dia hanya melihat itu di video review di Y**T*B* yang sering dia tonton.
Dia mengambil benda itu dari dalam kardus sambil menatapnya, benda yang berbentuk seperti mic itu memiliki getaran di bagian atasnya dan terdapat tombol setelan di gagangnya.
Dia mencoba pentunjuk di browser dan menyetelnya. Ana sangat takjub dengan getaran vibrator itu, walaupun dia menyetel getaran yang paling rendah pun getarannya sudah sebegitunya apa lagi yang paling kencang dia pasti sudah— Hehe.
Sebenarnya Ana sudah lama begitu penasaran dengan benda ini, namun dia belum berani untuk membelinya.
Tapi kemudian dia memberanikan diri untuk memesan karena rasa penasarannya sudah mencapai batas. Ini semua karena Mila sahabatnya yang selalu mengoceh tentang vibrator yang selalu membuatnya orgasme ketika pacarnya tak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Nerd
RomanceMau lihat dunia terbalik?? Siapa bilang hanya pria saja yang bisa agresif? Tapi, wanita juga ada loh yang agresif. Gimana jadinya jika wanita yang agresif ini bertemu dengan pria yang dingin? Apa yang akan terjadi? Apa sifat agresif wanita ini p...