Klik di atas untuk mendengarkan lagu Calvin Harris ft Tanishe - 5 AM
🌼🌼🌼🌼🌼
"Kau!" seru keduanya secara kompak, saling menunjuk satu sama lain.
.
.
.Suasana makan malam antar kedua keluarga berjalan hangat. Nyonya Wang tak henti-hentinya memuji paras manis Xiao Zhan yang digadang-gadang akan segera menjadi menantunya.
Wang Yibo berbaur dengan baik. Sikap ramah dan dewasa lelaki itu membuat Tuan dan Nyonya Xiao langsung menyukainya. Sedangkan Xiao Zhan terlihat sangat pendiam sehingga Tuan dan Nyonya Wang mengira bahwa pemuda itu sangat pemalu.
Usai makan malam, mereka membahas topik utama pada pertemuan malam itu, yaitu mengenai perjodohan antara Wang Yibo dan Xiao Zhan.
"Seperti yang kalian tahu, Xiao Zhan ini cukup istimewa. Kami sebagai orang tua sering kali was-was, khawatir tentang masa depannya. Kami ingin Zhan menikah dengan orang yang baik. Kami butuh seseorang yang bisa menjaga dan melindunginya," ucap Nyonya Xiao sambil sesekali membelai punggung Xiao Zhan.
"Istriku, jangan lupakan sifat nakalnya," timpal Tuan Xiao, membuat Tuan dan Nyonya Wang ikut tertawa.
Xiao Zhan merasa bahwa dirinya seperti tikus dalam perangkap. Dikelilingi oleh orang-orang dewasa ini dan tidak bisa kabur. Hanya mampu memalsukan tawa, sesekali melirik ke arah pintu depan dan berharap kakaknya segera pulang.
"Aku yakin Yibo adalah pria yang tepat untuk membimbing putra kami," lanjut Tuan Xiao.
"Zhan, Paman Wang yakin kau sudah pernah bertemu Yibo sebelumnya. Dia mengajar di universitasmu. Yibo tidak hanya mengajar, tapi juga membantu Paman mengurus bisnis, dan memiliki bisnis yang dia rancang sendiri. Putra Paman orang yang sangat penyabar." Tuan Wang mulai menceritakan sisi positif putranya.
Xiao Zhan hanya bisa menggerutu dalam hati. Entah apa yang dimaksud Paman Wang dengan kata sabar. Semua mahasiswa di kampus tahu bahwa Yibo adalah dosen yang sangat mengerikan.
Nyonya Wang tertawa kecil kemudian menimpali, "Yibo memang masih sangat muda, tapi dia bisa diandalkan. Kalian bisa sering-sering bertemu setelah ini. Bibi yakin, kau akan menyukai putra Bibi. Bagaimana?"
Xiao Zhan tersenyum skeptis, melirik ayah dan ibunya yang tampak sangat senang, kemudian melirik Yibo. Terlihat pria itu tersenyum, namun tatapan matanya terlihat licik dan penuh dendam. Xiao Zhan tidak suka tatapan itu. Tatapan seperti seekor kucing yang melihat ikan.
"Ahaha ... Paman, Bibi, aku masih sangat muda. Aku rasa, eum ... aku belum siap. Aku sangat manja dan merepotkan," ucap Xiao Zhan seraya tersenyum canggung.
Yang benar saja! Kalian para orang tua seenaknya saja memutuskan semuanya sendiri!
"Oh, tidak perlu khawatir. Kami memang akan selalu memanjakanmu, Nak. Paman dan Bibi akan menganggapmu seperti anak kami sendiri," jawab Tuan Wang.
Tapi aku tidak mau, Paman!
"Ahaha ... tapi aku ingin melanjutkan kuliah dan berkarir," ucap Xiao Zhan.
"Tentu saja kau harus melanjutkan kuliah. Menantu Paman boleh kuliah ataupun membuka usaha," jawab Tuan Wang.
Xiao Zhan mulai kehabisan akal. "Ahaha ... tapi, aku belum pernah mengenal Pak Wang, maksudku Yibo-Ge sebelumnya. Aku merasa perjodohan ini terlalu cepat." Xiao Zhan menatap ayah dan ibunya, kemudian berucap, "Ayah, Ibu, aku ingin menikah dengan orang yang aku cintai dan orang itu juga harus mencintaiku. Aku merasa tidak enak hati kepada Yibo-Ge. Aku mungkin hanya akan menyusahkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LECTURER (YIZHAN)
Fiksi PenggemarXiao Zhan merasa sangat kesal kepada dosen Matematika ekonomi di kampusnya. Pria itu terlihat masih muda, namun mampu membuat Xiao Zhan naik darah sepanjang waktu. Kenapa selalu dirinya yang diincar?!