@2.2

131 11 1
                                    

Cih, drama lagi drama lagi - batin Minghao.

"Lo yang pura pura ya!"

Nayoung mulai menjambak Minghao lagi. Puncaknya adalah saat Minghao tak sengaja terdorong oleh Nayoung.

Nayoung yang tak sengaja mendorong Minghao pun terkejut karena ada darah keluar dari celana Minghao.

"PAPI!" Umji menaruh kepala Minghao di pahanya.

"HAO!"

"Pa... darah Pa..." Tangan Umji bergetar saat melihat darah di celana Minghao.

"Umji... kamu bisa tolong telfon Dadda Won?"

"I-iya Pa..."

D-dia... hah... Tuhan... apa yang baru saja ku lakukan?! A-aku tak bermaksud sejauh ini... ampuni aku Tuhan... - batin Nayoung.

Selagi Umji menelfon Wonwoo, Jun membawa Minghao ke mobilnya. Umji akan membawa Nayoung bersamanya jadi dia akan membawa mobil sendiri.

"Halo Ye, kenapa?"

"Dadda, Papi ga sengaja kedorong sama uler... sekarang mungkin Papi lagi pendarahan... bisa tolong siapin ruang VVIP sama diri Dadda ga?"

"Bisa Ye... Papa mu udah berangkat?"

"Udah Dadda..."

"Yaudah, Dadda mau siapin ruang sama dokter dokter buat Papi mu dulu..."

"Makasih ya Dadda..."

TIT

"Lo ikut gue."

"Ye-Yewon... aku ga bermaksud mendorong Kak Minghao... sungguh... a-aku..."

"Udah diem!" Bentak Umji.

"Lo ga berhak manggil nama asli gue... lo juga ga usah sok sokan manggil Papi gue pake sebutan kak! Lo bukan bagian dari Keluarga gue! Lo bilang lo lagi hamil kan?! Gue punya testpack milik Papi. Gue akan buktiin kalo lo itu ga lagi hamil. Kita akan ke rumah Kakek Nenek gue..."

+×+

"KAKEK NENEK!" Teriak Umji.

"Ku mohon... jangan..."

"DIAM!"

"Umji sayang... kenapa?" Nyonya Wen.

"Nenek... nenek bilang kalo dia hamil kan?!" Umji menunjuk Nayoung yang ketakutan.

"Astaga nak... you oke?

Iya Ji... Nayoung hamil..." Nyonya Wen.

"Kakek benar Nek..." Umji.

"Apa maksud kamu nak?" Kakek Wen.

"Nayoung ga hamil. Tadi Umji sengaja lewat ke apotik buat beli testpack. Dan kita langung tes... ternyata hasilnya... negative" Umji memberikan hasil testpack kepada sang Nenek.

"Kau... kau berbohong? Aku sudah menganggapmu sebagai anak sendiri, bagaimana bisa kau melakukan ini kepada ku?" Nenek Wen.

"Dan kalian tau? Wanita ini mendorong Papi ku. Menantu kalian yang benar benar sedang hamil. Sekarang Papi mungkin sedang mengalami pendarahan"

"APA?!" Kakek Wen.

+×+

"Minghao baik baik saja... tapi maaf Wen... hanya... kandungannya lemah. Mungkin karena Minghao sudah berumur..." Ucap Mingyu, dokter yang juga menangani Minghao bersama Wonwoo. Mingyu sama Wonwoo udah kerja part time di rumah sakit yang mereka bangun. Biar ga bosen bosen amat di kantor terus.

"Ini salahku?"

"Lho? Sadar toh kalo ini salah lo.. bagus lah eh btw, kalo udah ga sayang sama anak gue lagi mending ceraiin terus balikin sini ke gue. Yewon sekalian juga gak papa kok. Biar si Sowon ada temen main" Ujar Wonwoo.

"Jun minta maaf Pi... Jun janji bakal turutin permintaan Papi buat ceraiin Minghao. Jun urus dulu ya suratnya" Jun pun pergi.

"Heh heh heh! Wah cowo edan. Orang gue bilang kalo udah ga sayang baru cereiin. Ini malah. Hadeh... Gyu keknya menantu lo budek deh. Bawa gih ke dokter tht. Rada erorr dia"

+×+

"Papi kamu baik baik aja kok Won. Tapi kandungannya lemah..." Ucap Mingyu.

"Jadi maksud Daddy... Papi keguguran?" Mata Umji berkaca kaca.

"HEH ASTAGA! Mulut mu itu loh nak! Kandungan Papi mu itu cuman lemah. Bukan keguguran! Sering sering doa gih, biar Papi mu ga keguguran di tengah kehamilan" Ucap Wonwoo.

"Iya Dadda... ini semua salah si uler! Tapi Papi baik baik aja kan?!" Umji.

"Tenang... Minghao baik baik aja..." Mingyu.

---
TBC

Note :

Umji panggil Wonwoo Dadda sama Mingyu Daddy biar MinWon ga merasa tua tua banget

My Papa's New Husband || JunHao Meanie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang